Saturday, 13 February 2016

RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS DI SD

        Pengembangan keterampilan menulis di SD pada dasarnya merupakan peningkat pencapaian hasil pembelajaran menulis di SD melalui model-model pembelajaran yang lebih bervariasi dan inovatif. Oleh karena itu, ruang lingkup pengembangan pembelajaran dikhususkan pada penemuan-penemuan model-model pemebelajaran yang lebih inovatif. Ada beberapa perimbangan untuk merumuskan model-model pembelajaran tersebut.
 Menurut Indihadi, dkk (2007, hlm. 301), menyatakan ada beberapa hal yang bisa dijadikan pertimbangan dalam merumuskan model-model pembelajaran menulis di SD yaitu.
Setiap anak yang lahir normal secara fitrah sudah dilengkapi oleh perangkat alat pemeroleh bahasa; oleh Chomsky alat itu dinamakan Language Acquisition Device (LAD). Alat tersebut berpotensi untuk mengolah data bahasa yang diterima oleh anak tersebut. Dengan alat itu (LAD) anak memiliki potensi menguasai suatu bahasa, terutama bahasa pertama (B1).
Sedangkan menurut Slobin dalam Wardhaugh (Indihadi, dkk, 2007, hlm. 301) menyatakan bahwa:
Alat dibawa oleh anak sejak lahir itu bukanlah seperangkat prosedur dan aturan-aturan (kaidah-kadah) bahasa, tetapi suatu potensi untuk mengolah prosedur dan aturan-aturan bahasa yang ditunjang oleh faktor kognitif dan mental anak. Potensi bawaan yang dimiliki setiap anak itu tidak bersifat kompleks melainkan hanyalah sejenis kemampuan (kompetensi) yang memerlukan kreativitas dan pengembangan melalui tahap-tahap tertentu.
 Apabila hal di atas dihubungkan untuk merencanakan pembelajaran bahasa kedua, persepsi tersebut dapat menjadi karakteristik dalam pembelajaran bahasa kedua. Siswa dipandang memiliki kemampuan dalam memperoleh bahasa kedua berdasarkan pada pengalaman ketika saat memperoleh bahasa pertama di SD. Jika pandangan di atas dijadikan untuk merumuskan rencana pembelajaran kedua maka tujuan pembelajaran yang dicapai akan lebih maksimal.
Potensi dasar yang dimiliki anak untuk memperoleh bahasa dapat digunakan untuk menyesuaikan tuntutan perilaku suatu bahasa. Jika hal tersebut dilakukan tanpa perencanaan anak akan memperoleh bahasa pertama, akan terapi jika dilakukan sadar dan terencana anak akan memperoleh bahasa kedua dan bahasa asing.

Daftar Pustaka
Indihadi, dian, dkk. (2007). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.

0 komentar:

Post a Comment