Saturday, 13 February 2016

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

         Snowball secara etimologi berarti bola salju, sedangkan throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju. Model pembelajaran Snowball Trowing (ST) atau yang juga sering dikenal dengan Snowball Fight  merupakan model pembelajaran yang diadopsi pertama kali dari game fisik dimana segumpalan salju dilempar dengan maksud memukul orang lain. Dalam konteks pembelajaran, Snowball Trowing diterapkan dengan melempar segumpalan kertas untuk menunjuk siswa yang diharuskan menjawab soal dari guru. Model pembelajaran ini digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut.
Pada pembelajaran ST, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok diwakili seorang ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru. Kemudian, masing-masing siswa membuat pertanyaan diselembar kertas yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain. Siswa yang mendapat lemparan kertas harus menjawab pertanyaan dalam kertas yang diperoleh.
Model pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan pesan tersebut kepada teman satu kelompoknya. Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat sebagaimana pada strategi Talking Stick, tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan kepada sisa lain. Siswa yang mendapatkan bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaan di dalamnya.
Menurut Huda (2013), langkah-langkah dalam model pembelajaran Snowball Trowing adalah sebagai berikut.
a.         Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
b.        Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
c.         Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada teman sekelompoknya.
d.        Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
e.         Siswa membentuk kertas tersebut seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama 15 menit
f.         Setelah siswa mendapat satu bola, ia diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara bergantian.
g.        Guru mengevaluasi dan menutup pembelajaran.
Kelebihan dari model pembelajaran Snowball Trowing, diantaranya yaitu.
a.     Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain.
b.  Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir karena diberikesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa lain.
c.    Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya seperti apa.
d.        Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
e.         Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktek.
f.         Pembelajaran menjadi lebih efektif.
g.        Ketiga aspek yaitu aspek koknitif, afektif dan psikomotor dapat tercapai.
Adapun kelemahan dari model pembelajaran Snowball Trowing, diantaranya yaitu.
a.     Sangat  bergantung  pada kemampuan siswa  dalam memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah diberikan.
b.  Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk memahami materi sehingga diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.
c.     Pengetahuan yang diberikan tidak terlalu luas dan hanya berkisar pada apa yang telah diketahui siswa. 

Daftar Pustaka 
Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
        

0 komentar:

Post a Comment