Menulis
ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan
gambaran grafik itu (Tarigan, 1994, hlm. 21).
Menulis
merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk
mengungkapkan suatu gagasan atau pesan (Rusyana,
1998, hlm. 191). Sedangkan menurut Ridwan,
dkk. (1996, hlm. 8-9), menyatakan bahwa.
a.
Menulis merupakan suatu bentuk komunikasi.
b.
Menulis merupakan proses pemikiran yang
dimulai dengan pemikiran tentang gagasan yang akan disampaikan.
c.
Menulis adalah bentuk komunikasi yang
berbeda dengan bercakap-cakap; dalam tulisan tidak terdapat intonasi ekspresi
wajah, gerakan fisik, serta situasi yang menyertai percakapan.
d.
Menulis merupakan suatu ragam komunikasi
yang perlu dilengkapi dengan “alat-alat” penjelas serta aturan ejaan dan tanda
baca.
e.
Menulis merupakan bentuk komunikasi
untuk menyampaikan gagasan penulis pada khalayak pembaca yang dibatasi oleh
jarak tempat dan waktu.
Berdasarkan
konsep di atas,
dapat disimpulkan bahwa menulis adalah mengungkapkan pemikiran, ide atau
gagasaan ke dalam suatu tulisan dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada
pembaca agar mudah dipahami.
1. Tujuan Menulis
Hugo Hartig (Muchlisoh, dkk., 1992, hlm. 234-235), merumuskan
tujuan menulis diantaranya yaitu:
“tujuan penugasan, tujuan altruistik, tujuan persuasif, tujuan informasional, tujuan pernyataan diri, tujuan kreatif penulis, dan tujuan pemecahan masalah”.
a. Tujuan penugasan,
penulis sebenarnya tidak memiliki tujuan karena orang yang menuis melakukannya
karena tugas yang diberikan padanya.
b. Tujuan altruistik,
penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindarkan kedudukan pembaca,
ingin menolong pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin
membuat hidup para pembaca lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
c. Tujuan persuasif,
penulis bertujan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang
diutarakan.
d.
Tujuan informasional,
penulis bertujuan memberikan informasi atau keterangan pada pembaca.
e. Tujuan pernyataan diri,
penulis pertujuan
memperkenalkan atau memperkenalkan dirinya pada pembaca.
f. Tujuan kreatif penulis,
penulis bertujuan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik,
nilai-niali kesenian.
g. Tujuan pemecahan
masalah, penulis bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
2. Fungsi Menulis
Fungsi
utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung, bukan tatap
muka antara penulis dan pembaca.
Menurut Bernard Percy (Riadi, 2013), secara rinci menyatakan
fungsi menulis adalah.
a. Sarana untuk
mengungkapkan diri yaitu untuk mengungkapkan perasaan hati seperti kegelisahan,
keinginan, dan amarah.
b. Menulis sebagai sarana
pemahaman artinya dengan menulis
seseorang bisa meningkat kuat suatu ilmu pengetahuan (menancapkan pemahaman)
ke dalam otaknya.
c. Menulis dapat membantu
mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, perasaan, harga diri yang semula
rendah, dengan menulis dapat meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan artinya orang yang
menulis selalu dituntut untuk terus menerus belajar sehingga pengetahuannya
menjadi luas.
d. Menulis dapat
meningkatkan keterlibatan secara bersemangat bukannya penerimaan yang pasrah,
artinya dengan menulis seseorang akan menjadi peka terhadap apa yang tidak
benar disekitarnya sehingga ia menjadi seorang yang kreatif.
e. Menulis mampu
mengembangkan suatu pemahaman dan kemampuan menggunakan bahasa artinya dengan
menulis seseorang akan selalu berusaha memilih bentuk bahasa yang tepat dan
menggunakannya dengan tepat.
3. Tahap-tahap Menulis
Adapun tahapan dalam menulis diantaranya yaitu.
a.
Tahap Pratulis
Tahap
pratulis merupakan tahap aling awal dalam kegiatan menulis. Tahap ini terletak
pada sebelum melakukan penulisan. Di dalam tahap pratulis terdapat berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh penulis. Mulai dari menentukan topik yang akan
ditulis. Penulis mempertimbangkan pemilihan topik dari segi menarik atau
tidaknya terhadap membaca.
b.
Tahap Pembuatan
Pada
kegiatan ini penulis lebih mengutamakan isi tulisan daripada tata tulisnya.
Sehingga semua pikiran, gagasan, dan perasaan dapat dituangkan dalam tulisan.
c.
Tahap Refisi
Merefisi
berarti memperbaiki baik menambah atau mengurangi informasi yang ditulis
sebelumnya, mengubah urutan penulisan pokok-pokok pikiran dan menghilangkan
informasi yang kurang sesuai. Dengan kata lain penulis berusaha menyempurnakan
tulisannya.
d.
Tahap penyuntingan
Pada
tahap ini penulis kembali membaca tulisannya kegiatan yang dilakukan dalam
tahap ini yaitu meneliti kembali kesalahan dan kelemahan pada tulisannya sesuai
dengan kriteria yang seharusnya.
e.
Tahap publikasi
Tahap
ini merupakan tahap akhir dari menulis, kegiatan yang dilakukan yaitu
mempublikasikan tulisannya melalui berbagai media cetak seperti penerbit buku dan artikel dalam
majalah (Riadi, 2013).
Daftar Pustaka
Dahar, Ratna Willis. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Dahar, Ratna Willis. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Huda, Miftahul. (2013).
Model-model Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Indihadi, dian, dkk. (2007). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Bandung: UPI Press.
Muchlisoh, dkk. (1992). Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Depdikbud.
Ridwan, Sakura
H, dkk. (1997). Menulis. Jakarta: Depdikbud.
Tarigan, Henry Guntur. (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Riadi, Muchlisin. (2013). Pengertian Tujuan dan Tahapan Menulis. [Online]. Tersedia: www.kajianpustaka.com/2013/07/pengertian-tujuan-dan-tahapanmenulis.html?m=1. [13 Februari
2014]
0 komentar:
Post a Comment