Saturday, 13 February 2016

HAKIKAT KETERAMPILAN MENULIS

       Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 1994, hlm. 21).
Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan (Rusyana, 1998, hlm. 191). Sedangkan menurut Ridwan, dkk. (1996, hlm. 8-9), menyatakan bahwa.
a.         Menulis merupakan suatu bentuk komunikasi.
b.         Menulis merupakan proses pemikiran yang dimulai dengan pemikiran tentang gagasan yang akan disampaikan.
c.         Menulis adalah bentuk komunikasi yang berbeda dengan bercakap-cakap; dalam tulisan tidak terdapat intonasi ekspresi wajah, gerakan fisik, serta situasi yang menyertai percakapan.
d.        Menulis merupakan suatu ragam komunikasi yang perlu dilengkapi dengan “alat-alat” penjelas serta aturan ejaan dan tanda baca.
e.         Menulis merupakan bentuk komunikasi untuk menyampaikan gagasan penulis pada khalayak pembaca yang dibatasi oleh jarak tempat dan waktu.
Berdasarkan konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah mengungkapkan pemikiran, ide atau gagasaan ke dalam suatu tulisan dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca agar mudah dipahami.

1.        Tujuan Menulis

Hugo Hartig (Muchlisoh, dkk., 1992, hlm. 234-235), merumuskan tujuan menulis diantaranya yaitu: “tujuan penugasan, tujuan altruistik, tujuan persuasif, tujuan informasional, tujuan pernyataan diri, tujuan kreatif penulis, dan tujuan pemecahan masalah”.
a.  Tujuan penugasan, penulis sebenarnya tidak memiliki tujuan karena orang yang menuis melakukannya karena tugas yang diberikan padanya.

b.    Tujuan altruistik, penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindarkan kedudukan pembaca, ingin menolong pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
c.   Tujuan persuasif, penulis bertujan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.
d.        Tujuan informasional, penulis bertujuan memberikan informasi atau keterangan pada pembaca.
e.      Tujuan pernyataan diri, penulis pertujuan memperkenalkan atau memperkenalkan dirinya pada pembaca.
f.     Tujuan kreatif penulis, penulis bertujuan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, nilai-niali kesenian.
g.       Tujuan pemecahan masalah, penulis bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

2.        Fungsi Menulis

Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung, bukan tatap muka antara penulis dan pembaca.
Menurut Bernard Percy (Riadi, 2013), secara rinci menyatakan fungsi menulis adalah.
a.       Sarana untuk mengungkapkan diri yaitu untuk mengungkapkan perasaan hati seperti kegelisahan, keinginan, dan amarah.
b.      Menulis sebagai sarana pemahaman artinya dengan menulis  seseorang bisa meningkat kuat suatu ilmu pengetahuan (menancapkan pemahaman) ke dalam otaknya.
c.     Menulis dapat membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, perasaan, harga diri yang semula rendah, dengan menulis dapat meningkatkan kesadaran dan penyerapan  terhadap lingkungan artinya orang yang menulis selalu dituntut untuk terus menerus belajar sehingga pengetahuannya menjadi luas.
d.       Menulis dapat meningkatkan keterlibatan secara bersemangat bukannya penerimaan yang pasrah, artinya dengan menulis seseorang akan menjadi peka terhadap apa yang tidak benar disekitarnya sehingga ia menjadi seorang yang kreatif.
e.    Menulis mampu mengembangkan suatu pemahaman dan kemampuan menggunakan bahasa artinya dengan menulis seseorang akan selalu berusaha memilih bentuk bahasa yang tepat dan menggunakannya dengan tepat.

3.        Tahap-tahap Menulis   

Adapun tahapan dalam menulis diantaranya yaitu.
a.         Tahap Pratulis
Tahap pratulis merupakan tahap aling awal dalam kegiatan menulis. Tahap ini terletak pada sebelum melakukan penulisan. Di dalam tahap pratulis terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh penulis. Mulai dari menentukan topik yang akan ditulis. Penulis mempertimbangkan pemilihan topik dari segi menarik atau tidaknya terhadap membaca.
b.        Tahap Pembuatan
Pada kegiatan ini penulis lebih mengutamakan isi tulisan daripada tata tulisnya. Sehingga semua pikiran, gagasan, dan perasaan dapat dituangkan dalam tulisan.
c.         Tahap Refisi
Merefisi berarti memperbaiki baik menambah atau mengurangi informasi yang ditulis sebelumnya, mengubah urutan penulisan pokok-pokok pikiran dan menghilangkan informasi yang kurang sesuai. Dengan kata lain penulis berusaha menyempurnakan tulisannya.
d.        Tahap penyuntingan
Pada tahap ini penulis kembali membaca tulisannya kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu meneliti kembali kesalahan dan kelemahan pada tulisannya sesuai dengan kriteria yang seharusnya.
e.         Tahap publikasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari menulis, kegiatan yang dilakukan yaitu mempublikasikan tulisannya melalui berbagai media cetak seperti penerbit buku dan artikel dalam majalah (Riadi, 2013).
  
Daftar Pustaka

Dahar, Ratna Willis. (1996).  Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Indihadi, dian, dkk. (2007). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.
Muchlisoh, dkk. (1992). Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Depdikbud.
Ridwan, Sakura H, dkk. (1997). Menulis. Jakarta: Depdikbud.
Tarigan, Henry Guntur. (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Riadi, Muchlisin. (2013). Pengertian Tujuan dan Tahapan Menulis. [Online]. Tersedia: www.kajianpustaka.com/2013/07/pengertian-tujuan-dan-tahapanmenulis.html?m=1. [13 Februari 2014]





0 komentar:

Post a Comment