STRATEGI INOVASI PENDIDIKAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Inovasi
Pendidikan
Disusun
oleh:
Kelompok
4
Elis
Rodiati
|
1105256
|
Ana
Triana F.
|
1105515
|
DDevy Rosliyanah
|
1105751
|
Cahya
Priyadi
|
1106052
|
Prodi
PGSD Guru Kelas
Universitas
Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
2012
Abstrak
Strategi merupakan suatu perencanaan atau
suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran
yang telah ditentukan. Sedangkan Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Jadi
strategi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses perencanaan/manajemen
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran untuk dapat mewujudkan suatu
proses pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan segala potensi yang
dimilikinya agar tepat pada sasaran yang telah ditentukan.
Kata
kunnci: inovasi, strategi.
A.
Pendahuluan
Strategi inovasi pendidikan merupakan salah
satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan dan efektivitas perubahan sosial
tergantung pada ketepatan penggunaan strategi. Untuk dapat memilih suatu strategi
yang tepat bukanlah suatu hal yang mudah. Hal ini dikarenakan suatu strategi
pendidikan memiliki kelemahan dan kelebihan, juga karena sebenarnya strategi
pendidikan itu terletek pada continuum dari tingkat yang paling lemah (sedikit)
tekanan paksaan dari luar, ke arah paling banyak (kuat).
Strategi pendidikan terdiri atas empat
macam yakni, strategi fasilitatif (facilitative
strategies), strategi pendidikan (re-education
strategies), strategi bujukan (persuasive
strategies), dan strategi paksaan (power
strategies). Dalam kempt strategi tersebut sulit menemukan adanya strategi
dan pendidikan dikarenakan pada kenyataannya tidak memiliki batasan-batasan
yang jelas untuk membedakan strategi yang satu denga yang lainnya. Misalnya
strategi fasilititatif, strategi fasilitatif mungkin juga dapat di pakai dalam
strategi pendidikan atau mungkin dalam strategi lainnya. Namun tergantung pada
pelaksanaan program perubahan social yang dapat memahami berbagai macam
strategi, dapat memilih untuk menentukan strategi yang akan dapat mencapai
suatu tujuan perubahan sosial.
B. Pembahasan
- Strategi Fasilitatif (facilitative strategies)
Strategi
fasilitatif merupakan pelaksanaan program perubahan sosial yang didalam nya
lebih mengutamakan penyediaan fasilitas.
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam penggunaan strategi fasilitatif:
a. Strategi
fasilitatif dapat digunakan dengan tepat jika sasaran perubahan (klien):
·
Mengenal masalah yang dihadapi serta
menyadari perlunya mencari target perubahan (tujuan).
·
Merasa perlu adanya perubahan atau
perbaikan.
·
Bersedia menerima bantuan dari luar
dirinya.
·
Memiliki kemauan untuk berpartisipasi
dalam usaha merubah atau memperbaiki dirinya.
b. Sebaiknya
strategi fasilitatif dilaksanakan dengan disertai program menimbulkan kesadaran
pada klien atas tersedianya fasilitas atau tenaga bantuan yang diperlukan.
c. Strategi
fasilitas tepat juga digunakan sebagai kenpensasi motivasi yang rendah terhadap
usaha perubahan sosial.
d. Menyediakan
berbagai fasilitas akan sangat bermanfaat bagi usaha perbaikan sosial jika
klien menghendaki berbagai macam kebutuhan untuk memenuhi tuntutan perubahan
sesuai yang diharapkan.
e. Penggunaan
strategi fasilitatif dapat juga dengan cara menciptakan peran yang baru dalam masyarakat
jika ternyata peran yang sudah ada di masyarakat tidak sesuai dengan penggunaan
sumber atau fasilitas yang diperlukan.
f. Usaha
perubahan dengan menyediakan berbagai fasilitas akan lebih lancer pelaksanaanya
jika pusat kegiatan organisasi pelaksana perubahan sosial, berada di lokasi
tempat tinggal sasaran (klien).
g. Strategi
fasilitatif dengan menyediakan dana serta tenaga akan sangat diperlukan jika
klien tidak dapat melanjutkan usaha perubahan soaial karena kekurangan sumber
dana dan tenaga.
h. Perbedaan
sub bagian dalam klien akan menyebabkan
perebedaan fasilitasvyang diperlukan untuk penekanan perubahan tertentu pada
waktu tertentu.
i.
Strategi fasilitatif kurang efektif
jika:
·
Digunakan pada kondisi sasaran perubahan
yang sangat kurang untuk menentang adanya perubahan sosial.
·
Perubahan diharapkan berjalan dengan
cepat, serta tidak sikap terbuka dari klien untuk menerima kebutuhan.
Sebagai suatu gambaran agar dapat
membantu kita untuk memahami dasar-dasar atau penggunaan strategi fasilitatif
tersebut, seandainya strategi fasilitatif itu akan digunakan untuk
memperbaharui bidang pendidikan. Adanya suatu kurukulum baru dengan menggunakan
pendekatan keterampilan proses perlu dibutuhkan perubahan dan pembaharuan
kegiatan belajar mengajar. Jika keperluan tersebut dibutuhkan pendekatan
fasilitatif yang mengutamakan program pembaharuan dengan menyediakan berbagai
macam fasilitas.dan sarana yang diperlukan . tetapi fasilitas dan sarana itu
tidak akan memberikan banyak manfaat dan menunjang perubahan jika para guru atau
pelaksana pendidikan sebagai sasaran pendidikan tidak dapat memahami masalah
pendidikan yang dihadapi, mereka tidak merasa perluadanya suatu perubahan pada
dirinya, tidak perlu dan tidak bersedia menerima bantuan baik dari luar atau
dari yang lain, tidak memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam usaha
pembaharuan. Dengan demikian maka sarana dan fasilitas yang ada jadi sia-sia.
Oleh sebab itu sebaiknya penggunaan strategi fasilitatif diringi program yang
dapat menumbuhkan perubahan pada klien (sasaran perubahan) akan perlunya
perubahan dan memanfaatkannya semaksimal mungkin.
- Strategi Pendidikan (re-educative strategies)
Menurut ( Zaltman, Duncan, 1977:111 ) Strategi Pendidikan dapat
didefinisikan sebagai perubahan sosial atau pengajaran kembali ( re-education
), pendidikan dipakai untuk mencapai perubahan sosial. Dengan demikian jika
pendidikan menggunakan strategi
pendidikan itu sama saja mengadakan suatu perubahan sosial dengan cara
menyampaikan fakta, dengan begitu orang yang menggunakan fakta atau informasi
itu dapat menentukan dan mengambil tindakan yang akan dilakukanya. Setiap
manusia memiliki dasar pemikiran yang berbeda-beda untuk dapat membedakan fakta serta memilih untuk mengatur
sikap atau tingkah lakunya apabila fakta itu ditujukan kepadanya.
Penggunaan strategi pendidikan dalam suatu pendidikan sangat perlu karena
untuk mempermudah proses pendidikan sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.
Tanpa strategi yang jelas, proses pendidikan tidak akan terarah sehingga tujuan
pendidikan yang telah efektif dan
efisien semuanya sia-sia.
a. Strategi
pendidikan akan dapat digunakan secara tepat dalam kondisi dan situasi sebagai
berikut:
·
Apabila perubahan sosial yang diinginkan, tidak
terjadi dalam waktu yang singkat.
·
Apabila sasaran perubahan ( klien ) belum
memiliki keterampilan atau pengetahuan tertentu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan program perubahan sosial.
·
Apabila menurut perkiraan akan terjadi penolakan
yang kuat oleh klien terhadap perubahan yang diharapkan.
Strategi pendidikan untuk melaksanakan program perubahan akan
efektif jika:
·
Digunakan untuk menanamkan prinsip-prinsip yang
perlu dikuasai untuk digunakan sebagai dasar tindakan selanjutnya sesuai dengan
tujuan perubahan sosial yang dicapai.
·
Disertai dengan keterlibatan berbagai pihak
misalnya dengan adanya :sumbangan dana, donator, serta berbagai penunjang yang
lain.
- Strategi Bujukan (persuasive strategies)
Starategi bujukan merupakan strategi
yang digunakan dengan cara membujuk para sasaran perubahan agar mau mengikuti
perubahan sosial. Strategi bujukan ini akan berhasil jika alasan yang diberikan
rasional, fakta yang akurat. Biasanya strategi ini digunakan pada saat kampanye
atau sebuah reklame pemasaran dari hasil perusahaan. Namun terkadang strategi
bujukan ini muncul ketika saling berkomunikasi tanpa disadari.
Berhasil
atau tidaknya suatu strategi dipengaruhi hal-hal berikut:
a. Strategi
bujukan tepat dugunakan bila sasaran perubahan
·
Tidak berpartisipasi dalam proses
perubahan social.
·
Berada pada tahap legitimasi dalam
pengambilan keptusan menerima atau menolak perubahan social.
·
Diajak mengalokasikan sumber penunjag.
b. Strategi
bujukan tepat digunakan jika:
·
Masalah dianggap kurang penting.
·
Tidak memiliki alat control langsung
terhadap sasaran perubahan.
·
Terdapatnya anggapan beresiko.
·
Perubahan tidak dapat dicobakan, sulit
dimengerti dan tidak dapat diamati secara langsung.
·
Dimanfaatkan untuk melawan penolakan
terhadap perubahan social.
- Sretegi Paksaan (power strategies)
Strategi paksaan merupakan strategi yang
digunakan dalam pelaksanaan program perubahan sosial dengan cara memaksa klien
(sasaran perubahan) untuk mencapai tujuan perubahan. Apa yang dipaksa merupakan
bentuk hasil target yang diharapkan. Ukuran hasil target perubahan tergantung
dari kepuasan pelaksanaan perubahan. Kekuatan paksaan dipengaruhi oleh ketatnya
pengawasan yang dilakukan pelaksana perubahan, tersedianya berbagai alternatif
untuk mencapai tujuan perubahan, dan juga tergantung tersedianya dana (biaya)
untuk menunjang pelaksanaan program.
Penggunaan
strategi perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a.
Strategi paksaan dapat digunakan apabila
pertisipasi klien terhadap proses perubahan sosial rendah dan tidak meu
meningkatkan partisipasinya.
b.
Strategi paksaan juga tepat digunakan
apabila klien tidak merasa perlu untuk berubah atau tidak menyadari perlunya
perubahan sosial.
c.
Strategi paksaan tidak efektif jika
klien tidak memiliki sarana penunjang untuk mengusahakan perubahan dan
pelaksanaan perubahan juga tidak mampu mengakannya.
d.
Strategi paksaan tepat digunakan jika perubahan
sosial yang diharapkan harus terwujud dalam waktu singkat. Artinya tujuan
perubahan harus segera tercapai.
e.
Strategi paksaan juga tepat dipakai
untuk menghadapi usaha penolakan terhadap perubahan sosial atau untuk cepat
mengadakan perubahan sosial sebelum usaha penolakan terhadapnya bergerak.
f.
Strategi paksaan dapat digunakan jika
klien sukar untuk mau menerima perubahan sosial artinya sukar dipengaruhi.
g.
Strategi paksaan dapat juga digunakan
untuk menjamin keamanan percobaan perubahan sosial yang telah direncanakan.
Pada saat pelaksanaan perubahan sosial
sering digunakan kombinasi antara berbagai macam strategi. Hal ini disesuaikan
dengan tahap serta kondisi dan situasi klien pada saat berlangsungnya proses
pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak perubahan sosial.
- Kesimpulan
Dalam
program perubahan sosial yang dapat menentukan keberhasilan suatu pelaksanaan
program perubahan sosial dapat dilihat dari cara ketepatan pemilihan dan
penggunaaqn sebuah strategi, tetapi terkadang kita sukar bahkan sulit untuk
menentukan bahwa suatu strategi tertentu ada pendidikan, bujukan, fasilitas,
atau paksaan (power) karena dari keempat strategi tersebut pada kenyataannya
tidak memiliki batasan-batasan yang
jelas untuk\ membedakannya.
Namun
demikian, pelaksanaan program perubahan sosial dapat memahami berbagai macan
strategi tergantung pada kita yang pandai untuk dapat memilih dalam menentukan
strategi mana yang lebih diutamakan untuk mencapai suatu tujuan perubahan
sosial. Walau sebenarnya kita dapat mengkombinasikan berbagai macam strategi
sesuai pemahaman yang kita miliki tentang mempelajari berbagai strategi.
Daftra Pustaka
Syaefudin, Udin dan Ayi
Suherman. (2006). Inovasi pendidikan.
Bandung: UPI Press.
Syaefudin Sa’od, Udin.
(2011). Inovasi Pendidikan. Bandung:
ALFABETA.