Saturday, 13 February 2016

PENGERTIAN DRAMA DAN MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SASTRA DI SD


       Drama terdiri atas babak dan adegan. Babak ditandai dengan pergantian waktu atau tempat. Adegan ditandai dengan masuk atau keluarnya tokoh. Pergantian waktu disebut berganti babak. Drama dapat diapresiasi sebagai karya sastra atau karya pertunjukan. Apresiasi drama dapat berupa apresiasi naskah drama dan apresiasi pertunjukan drama. Apresiasi lainya yang akan anda lakukan adalah menonton pertunjukan drama.bagi masyarakat timur khususnya masyarakat indonesia menonton drama lebih menyenangkan dari pada membaca drama. Dengan menonton apresiasi yang dilakukannya cenderung lebih santai, dan pekerjaan pikirannyatidak terlalu berat.
1.        Drama sebagai Karya Sastra
            Drama dapat diapresiasikan sebagai karya sastra dapat ditinjau dari berbagai segi estetikanya, misalnya nilai moral, unsur intrinsiknya (tokoh, tema, amanat, alur, gaya penulisan), unsur ekstrinsik (latar belakang pengarang, hubungan karya dengan situasi zaman, hubungan karya dengan karya seni lainnya.
2.        Drama sebagai Karya Pertunjukan
            Drama dapat diapresiasi sebagai karya pertunjukan berkaitan dengan seni peran, seni tari, seni musik dan seni suara, seni rupa. Seni peran berkenaan dengan gerakan-gerakan aktor dipentas agar terlihat dramatis dan kadang-kadang tidak seperti keseharian. Dalam drama terdapat pula seni tari jika diperlukan. Seni musik yang ada dalam drama akan membantu penonton mengapresiasi suasana. Musik atau suara yang melatari suatu adegan membantu aktor dalam perannya. Seni rupa terdapat pada tata panggung, dan tata rias. Rias para tokoh akan menentukan watak dan karakter.
3.        Drama Tradisioanal dan Drama Modern
            Pada umumnya drama tradisional dikenal dengan tidak adanya naskah yang baku. Disamping itu drama tradisional pada umumnya aktor mempunyai hubungan dengan penontonnya.  Drama tradisional biasanya mengambil tema-tema yang disukai penonton yaitu tema yang relevan dengan keseharian.
            Drama modern tidak sama dengan drama tradisional, drama modern biasanya mempunyai naskah untuk dibaca dan diperankan oleh aktor-aktornya.
Mengembangkan kemampuan bersastra siswa SD
a.         Hakikat Pembelajaran Sastra di SD
           Dalam mengapresiasikan sastra siswa tidak hanya sekedar mengambil informasi yang berkitan dengan isi atau mencari beberapa simpulan logis. Melalui apresiasi idealnya siswa dapat mengindra atau merasakan kehadiran pelaku, peristiwa, suasana, dan gambaran objek secara imajinatif.
        Di sekolah dasar, pembelajaran sastra dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasi karya sastra. Kegiatan mengapresiasi sastra berkaitan dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran, daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya dan lingkungan hidup. Pengembangan kemampuan bersastra di sekolah dasar dilakukan dalam berbagai jenis dan bentuk melalui kegiatan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Menurut Huck dkk dalam djuanda dkk (2006:377) bahwa pembelajaran sastra di SD harus memberikan pengalaman pada siswayang akan berkonstribusi pada 4 tujuan diantara: “(1) Pencarian kesenangan, (2) Menginterpretasi bacaan sastra, (3) Mengembangkan kesadaran bersastra, (4) Mengembangkan apresiasi”.

 Daftar Isi

Aminudin.(2002). Pengantar Apresiasi Sastra.Bandung : Sinar baru algesindo
Djuanda, Dadan dan Prana Dwija I .(2006).Apresiasi Sastra Indonesia.Bandung. UPI Press.

0 komentar:

Post a Comment