Roger, dkk dalam Huda (2012:29) mendefinisikan
pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang
diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada
perubahan informasi secara sosial diantara kelompok-kelompok pembelajar yang
didalamnya setiap pembelajar bertanggungjawab atas pembelajarannya sendiri dan
didorong untuk meningkatkan pembelajan anggota-anggota lain.
Model pembelajaran Kooperatif memandang bahwa
individu-individu akan lebih mampu untuk bekerja secara efektif dan lebih dapat
mengerjakan sesuatu dengan sistematis dan efisien jika bekerja secara kelompok.
Salah satu yang menjadi landasan dari belajar secara berkelompok berasal dari
pandangan Kontruktivisme. Berikut adalah pernyataan yang dinyatakan oleh
Vygotsky (Huda, 2012:24)
Mental siswa pertama kali berkembang pada
level interpersonal di mana mereka belajar menginternalisasikan dan
mentransformasikan interaksi personal mereka dengan orang lain, lalu pada level
intra-personal di mana mereka mulai memperoleh pemahaman dan keterampilan baru
dari hasil interaksi ini.
Jadi
dapat disimpulkan menurut pendapat di atas siswa akan dapat memahami dan meningkatkan keterampilan
dirinya berdasarkan hasil interaksi dengan kelompok belajarnya.
Model pembelajaran kooperatif mempunyai ciri-ciri yang
berbeda dengan model pembelajran lainnya. Menurut Arends (Sujana, 2013: 119),
pembelajaran yang menggunakan model kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
a.
Siswa
bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi belajar.
b.
Kelompok
dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, rendah.
c.
Jika
mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang
berbeda-beda.
d.
Penghargaan
lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.
Pada model kooperatif ini siswa lebih banyak
mendapatkan kesempatan berbicara, inisiatif, menentukan pilihan dan secara umum
mengembangkan kebiasaan yang baik Selanjutnya Jarolimek dan Parker (Riadf, 2009)
mengarahkan kelebihan yang
diperoleh dalam pembelajaran ini adalah sebagai berikut.
a.
Saling ketergantungan
yang positif
b.
Adanya pengakuan dalam
merespon perbedaan individu
c.
Siswa dilibatkan daiam
perencanaan dan pengelolaan kelas
d.
Suasana kelas yang
rileks dan menyenanakan
e.
Terjalinnya hubungan
yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru
f.
Memiliki banyak
kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangTerdapat
6(enam) langkah dalam model pembelajaran kooperatif.
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
mengkomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa.
2. Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa.
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok-kelompok belajar
Guru
menginformasikan pengelompokan siswa.
4. Membimbing kelompok belajar
Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam
kelompok kelompok belajar.
5.Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
6.Memberikan penghargaan
Guru memberi penghargaan hasil belajar individual
dan kelompok.Daftar Isi
Huda, Miftahul. (2012). Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riadf.(2009). Kelebihan dan Kekurangan cooperative larning. [Online] Tersedia: http://riadf.wordpress.com/2009/08/14/kelebihan-dan-kekurangan-cooperative-learning/ [22Februari 2014]
Sujana, Atep. (2013). Pendidikan IPA.Bandung: Rizqi Press.
0 komentar:
Post a Comment