PENGGUNAAN
MEDIA ULAR TANGGA PINTAR
Dalam
Materi Menghargai Peninggalan Sejarah IPS Kelas IV
MAKALAH
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Sosial
Oleh :
Indriyati
Ayu Pebriyani
Sri Wulansari
Egi
Agustian
Chotibul
Fajar
|
1105037
1105384
1105661
1106286
|
Kelas 2C
Kelompok 3
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sekolah
dasar merupakan pendidikan dasar yang sangat penting karena sangat mempengaruhi
perkembangan siswa kedepannya.
Guru merupakan pendidik yang sangat menentukan perkembangan siswa, jadi
kualitas proses pembelajaran harus ditingkatkan semaksimal mungkin agar
mendapatkan hasil yang maksimal.
Kebanyakan dari hasil pengamatan proses pembelajaran di SD cenderung monoton.
Terutama pembelajaran IPS di SD. Proses pembelajaran IPS
di SD pada kenyataannya kebanyakan
cenderung monoton.
Akibat dari pembelajaran monoton siswa kurang termotivasi. Padahal pendidikan IPS di SD sangat penting
yaitu untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi
sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Supaya anak tidak jenuh dan termotivasi dalam proses
pembelajaran IPS tersebut harus menggunakan media berupa media permainan. Bermain
mengandung aspek kegembiraan. Melalui bermain, seseorang belajar banyak tentang
kehidupan baik itu belajar kemandirian, keberanian, sosialisasi, kepemimpinan
dan menyadari arti akan eksistensi dirinya. Untuk itu kami mengambil Media Ular Tangga Pintar
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan media ular tangga pintar?
2.
Apa
kekurangan dan kelebihan dari media ular tangga pintar?
3.
Teori
belajar dengan menggunakan media ular tangga pintar?
4.
Bagaimana
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media ular tangga pintar?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui media ular tangga pintar.
2. Untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan media ular tangga pintar.
3. Untuk
mengetahui teori belajar terkait dengan media ular tangga pintar.
4. Untuk
mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media ular tangga
pintar.
D. Manfaat
1. Sekolah
Mengetahui pentingnya media dalam proses
pembelajaran.
2. Guru
Memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga
pembelajaran menjadi lebih efektif.
3. Mahasiswa
Memotivasi untuk lebih berfikir kreatif dan
inovatif.
4. Siswa
Menjadikan siswa berfikir kritis, dan memunculkan
sikap positif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Media Ular Tangga Pintar
Untuk mewujudkan pembelajaran yang maksimal
dan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik, perlu adanya suatu
alat yang mendukung pembelajaran tersebut. Alat yang digunakan untuk pendukung
dalam pembelajaran tersebut biasanya berupa media yang dapat melengkapi proses
pembelajaran dan juga untuk merangsang siswa berfikir. Pengertian dari media
menurut para ahli dan pengertian dari media yang kami buat adalah sebagai
berikut:
1. Pengertian media
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Pengertian media menurut beberapa ahli:
Menurut
Gagne (Indriana :2011:14) bahwa media merupakan wujud dari adanya berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Menurut Miarso (Indriana :2011:14) bahwa media merupakan segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.
Menurut Schram (Indriana :2011:14) bahwa media merupakan teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, sehingga
media menjadi perluasan dari guru.
Dari beberapa pendapat para ahli dapat
disimpulkan bahwa media merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan yang dapat dimanfaatkan oleh siswa agar membantu dalam
proses pembelajaran.
2. Pengertian Ular Tangga Pintar
Media pembelajaran
yang dengan nama ular tangga pintar ini terinspirasi dari permainan ular tangga
yang sudah dikenal masyarakat. Permainan ular tangga ini dimodifikasi menjadi
permainan ular tangga
pintar dan dalam aturan permainannya
ditambahkan peraturan baru agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak
membosankan. Media ini merupakan sumber belajar yang dirancang secara visual
dan digunakan siswa secara individu maupun kelompok.
B.
Kekurangan Dan Kelebihan Dari Media Ular
Tangga Pintar
Kekurangan :
·
Apabila waktu yang digunakan terlalu lama siswa akan menjadi bosan.
·
Akan menjadi kesulitan bagi siswa yang
kurang mengerti mengenai materi.
Kelebihan :
·
Pertanyaan bisa disesuaikan
tergantung dengan materi pelajaran.
·
Mengembangkan sikap siswa belajar
bekerja sama dan menunggu giliran dalam permainan tersebut.
·
Dapat menarik minat siswa dalam
belajar.
C.
Teori belajar dengan menggunakan media
ular tangga pintar
Teori kontruktivisme lebih tepat untuk menunjang
adanya media permainan. Tokoh teori ini adalah Vygotsy. Teori kontruktivisme
berpandangan bahwa anak berkembang melalui proses belajar.
Menurut
pandangan kontruktivisme belajar merupakan suatu proses pembentukan
pengetahuan. Pembentukan itu harus dilakukan oleh si belajar. Ia harus aktif
melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep,dan memberi makna tentang
hal-hal yang dipelajari (Budiningsih, 2004:58).
Di dalam proses pembelajaran terdapat proses
mengonstruksi pengetahuan yang terjadi dari dalam diri anak. Yang dimaksud
dengan mengkontruksi pengetahuan yaitu pengetahuan yang diperoleh dari suatu
objek, pengalaman, maupun lingkungannya serta suasana belajar.
Kontruktivisme
menekankan bahwa peranan utama dalam kegiatan belajar adalah aktifitas siswa dalam penetahuannya sendiri. Segala
sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya
disediakan untuk membantu pembentukan tersebut(Budiningsih, 2004:59).
Guru harus menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan yang didalamnya terdapat sesuatu yang bermakna. Untuk
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan tersebut, guru menggunakan
permainan berupa media. Dari media permainan tersebut selain adanya suasana
yang menyenangkan ada pula sesuatu yang bermakna yaitu pengetahuan yang
diperoleh dari pengalaman langsung secara nyata.
D.
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan
media ular tangga pintar
·
Guru menyiapkan media berupa papan ular tangga
yang di baliknya terdapat gambar-gambar mengenai materi.
·
Selain itu guru juga menyiapkan 4 kotak pintar
yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang akan di jawab siswa
·
Masing-masing siswa menyiapkan kertas dan alat
tulis
·
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dan
memberikan boneka yang akan dijalankan pada papan ular tangga.
·
Kemudian perwakilan kelompok hompimpah untuk
menentukan siapa yang melempar dadu terlebih dahulu.
·
Setiap perwakilan kelompok melempar dadu
sesuai dengan urutanya. Setelah siswa melempar dadu siswa menjalankan boneka
sesuai dengan hasil lemparan dadu.
·
Apabila pemain menginjak kotak yang bertanda ?
dan tidak dapat menjawab pertanyaan yang ada pada kotak ajaib maka siswa
tersebut tidak dapat bermain selama satu putaran.
·
Kartu yang telah diambil ditulis
soalnya lalu dikembalikan seperti semula.
·
Setiap siswa memikirkan jawaban /
soal dari kartu yang mereka pegang.
·
Setelah semua melempar dan
mengerjakan, kembali pada pelempar pertama untuk melempar dadu lagi dan
mengambil kartu lagi , begitu juga seterusnya. Permainan berhenti apabila semua
pemain sudah berada pada nomor 60 dan sudah mengerjakan semua pesan-pesannya.
·
Pemainnya yang selesai lebih dulu
dinyatakan sebagai pemenang
·
Setiap siswa membacakan hasil
kerjanya untuk ditanggapi oleh temannya.
·
Guru memberikan kesimpulan hasil
kerja yang telah ditanggapi oleh siswa.
·
Kemudian lembar jawaban dikumpulkan
untuk diberi nilai oleh guru.
·
Guru memberikan nilai berdasarkan
keaktifan siswa, kecepatan dalam mengerjakan , dan keberanian siswa untuk
tampil membacakan hasilnya. Serta keberanian siswa untuk memberikan tanggapan,
kesesuaian antara pertanyaan dan jawaban.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Media pembelajaran merupakan suatu alat
yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang dapat dimanfaatkan oleh siswa
dalam proses pembelajaran. Media juga dapat merangsang sisawa untuk lebih
memahami materi pembelajaran karena dengan menggunakan media dan praktek
langsung siswa akan menjadi lebih mudah mengingatnya. Media ular tangga ini
selain untuk merangsang kemampuan siswa, dapat juga menjadikan pembelajaran
lebih menarik.
2.
Dalam membuat media terdapat kekurangan
kekurangan yang dapat diatasi, misalnya dengan mempersingkat waktu dan
mengkodisikan siswa agar kelas tidak ribut saat proses permainan berlangsung.
3.
Teori
kontruktivisme merupakan pandangangan anak berkembang melalui proses
pembelajaran dimana pengetahuan diperoleh dari proses mengonstruksi pengetahuan
yang terjadi dari dalam diri anak .
B.
Saran
Sebagai
guru dan calon guru kita harus memahami tentang pentingnya penggunaan media
pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran siswa akan mudah memahami
materi karena melakukan pengalaman langsung. Oleh karena itu, mulaI dari
sekarang kita sebagai calon guru harus dapat berfikir kreatif untuk menciptakan
suatu media pembelajaran yang kreatif,
inovatif dan menarik;.
DAFTAR PUSTKA
Budiningsih,
Astri. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Indriana, Dina. (2011).
Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Bandung: DIVA Press.
Rismawati, Ria. (2011).
Penggunaan Media Papan Jejak Peristiwa untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
dalam Materi Peristiwa sekitar Proklamasi. Skripsi pada Universitas Pendidikan
Indonesia Kampus Sumedang:tidak diterbitkan.
Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
LAMPIRAN :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :
SDN Permata Indah
Mata Pelajaran :
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Waktu :
2 x 35 Menit
Kelas/Semester :
IV / 1
Pertemuan Ke :
1
Materi Pokok :
Menghargai Peninggalan Sejarah
I.
Standar Kompetensi :
1. Memahami
sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/
kota dan provinsi.
II.
Kompetensi Dasar
1. Menghargai
berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/ kota, provinsi)
dan menjaga kelestariannya.
III.
Indikator
1. Menjelaskan
sumber-sumber sejarah
2. Menganalisis
sejarah suatu tempat/ daerah
3. Menghargai
peninggalan-peninggalan sejarah
IV.
Tujuan Pembelajaran
Melalui
metode ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok dan penugasan siswa dapat:
1. Menjelaskan
6 macam-macam sumber sejarah dengan benar
2. Menjelaskan
salah satu sejarah suatu tempat/ daerah dengan benar
3. Menghargai
peninggalan peninggalan-peninggalan sejarah
V.
Materi
1. Bentuk-bentuk
peninggalan sejarah
a. Fosil,
merupakan sisa-sisa tulang belulang manusia, tumbuhan dan hewan yang telah
membatu
b. Peralatan
dari zaman dulu, berupa peralatan yang terbuat dari batu, logam atau tulang
c. Prasasti,
merupakan tulisan-tulisan dari masa lampau. Tulisan ini ditulis pada batu,
emas, perak, perunggu, tembaga, tanah liat, atau tanduk binatang.
d. Patung,
merupakan karya seni pada jaman dahulu yang digunakan seperti untuk tempat
memuja.
e. Bangunan,
banyak bangunan-bangunan pada zaman dahulu yang memiliki nilai sejarah yang
sangat tinggi seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, gedung, tempat ibadah,
benteng, istana, tugu, makam dan naskah.
2. Mengenal
terjadinya suatu tempat dan daerah
a. Cerita
Rakyat
1) Legenda
2) Mitos
3) Dongeng
4) Fabel
5) Sage
b. Sejarah
terjadinya suatu daerah
1) Sejarah
terjadinya Jakarta
2) Sejarah
terjadinya Yogyakarta
c. Menghargai
Peninggalan sejarah
1) Merawat
dan menjaga benda-benda peninggalan sejarah
2) Mengunjungi
tempat-tempat peninggalan sejarah
3) Menggunakan
benda-benda peninggalan sejarah secara benar
VI.
Metode dan Model Pembelajaran
Metode
a. Ceramah
b. Tanya
Jawab
c. Diskusi
d. Penugasan
VII.
Langkah-Langkah Pembelajaran
a.
Kegiatan awal
·
Menyapa, memimpin doa, dan mengabsen.
·
Apersepsi :
“ Siapa yang pernah pergi ke
Candi Borobudur? Siapa yang tahu tentang sejarah Candi Borobudur? ”
·
Menyampaikan Indikator pembelajaran yang harus di capai
b.
Kegiatan inti
·
Siswa diberikan sebuah masalah dengan gambar-gambar tentang
macam-macam peninggalan sejarah.
·
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab
“Gambar apakah yang tadi
ditayangkan? Siapa yang mau mencoba menjelaskannya?”
·
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang macam-macam sumber
sejarah
·
Siswa disuruh menyebutkan salasatu contoh peninggalan sejarah di
daerah sekitar tempat tinggal mereka
·
Siswa menonton sebuah tayangan tentang cerita rakyat “Jaka
Tarub”
·
Siswa dan guru melakukan tanya jawab
“Siapa yang tahu tentang film
tersebut? Menceritakan apakah film tersebut?”
·
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang sejarah terjadinya
suatu tempat/ daerah
·
Siswa dibagi ke dalam 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5
orang
·
Setiap kelompok dibagi tugas untuk mencari salah satu contoh
cerita rakyat kemudian salah seorang perwakilan kelompok menceritakannya kepada
kelompok lain. Misalnya kelompok1 tentang legenda, kelompok 2 tentang mitos,
kelompok 3 tentangdongeng, kelompok 4 tentang fabel dan kelompok 5 tentang
sage.
·
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab
“Siapa yang pernah ke museum? Ada
apa saja di museum? Boloehkah kita meruksak barang-barang yang ada di museum?”
·
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang bagaimana cara
menghargai peninggalan sejarah
·
Siswa diberi LKS
·
Siswa dan guru membahas LKS yang telah diberikan sebelumnya
·
Siswa melakukan permainan Ular Tangga Pintar
·
Siswa dibagi mejadi beberapa kelompok berdasarkan jumlah rombel
dimana masing-masing kelompk terdiri dari 4 siswa. Apabila setelah dibagi
dengan 4 masih ada siswa yang belum mendapatkan kelompok maka bisa dimasukkan
dalam kelompok yang lain sehingga ada kelompok yang anggotanya 5 anak.
·
Siswa melakukan permainan Ular Tangga Pintar
·
Siswa diberi apresiasi setelah selesai melakukan permainan
tersebut
Kegiatan
penutup
·
Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan
·
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab terhadap materi yang
belum dimengerti oleh siswa
·
Siswa melakukan evaluasi terhadap materi yang telah diajarkan.
·
Guru menutup pembelajaran.
·
Guru mengucapkan salam.
VIII.
Sumber belajar :
1.
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/ MI, kelas IV Sekolah
Dasar
2.
Tayangan Video
3.
Slide Power Point
IX.
Media
1.
Papan Permainan Ular Tanggga Pintar
X.
Penilaian
1.
Tes Tulis
a.
Instrumen/soal
Jawablah soal-soal dibawah ini
dengan tepat!
1.
Sebutkan dan jelaskan 6 macam sumber sejarah!
2.
Sebutkan dan jelaskan 5 macam jenis cerita rakyat1
3.
Tulislah salah satu cerita rakyat yang kamu ketahui!
4.
Sebagai siswa, sebutkan 3 kegiatan atau aktivitas dalam rangka
untuk menghargai peninggaalan sejarah?
v
Kriteria Penilian
·
Soal nomor 1
Jika menjawab 6 maka skor 40
Jika menjawab 5 maka skor 35
Jika menjawab 4 maka skor 30
Jika menjawab 3 maka skor 25
Jika menjawab 2 maka skor 20
Jika menjawab 1 maka skor 15
·
Soal nomor 2
Jika jawaban benar (Menjawab 5 maka skor 35)
Jika menjawab 4 maka skor 30
Jika menjawab 3 maka skor 25
Jika menjawab 2 maka skor 20
Jika menjawab 1 maka skor 15
·
Soal Nomor 3
Jika jawaban benar maka
skor 50
·
Soal Nomor 4
Jika jawaban 3 maka skor 25
Jika jawaban 2 maka skor 20
Jika jawaban 1 maka skor 15
Penilaian :
Nilai = Skor yang diperoleh
siswa
Skor
Ideal (100)
No
|
Nama Siswa
|
Jumlah skor yang diperoleh dari
setiap soal
|
Jumlah
|
Nilai
|
KKM
|
|||
1
|
2
|
3
|
T
|
BT
|
||||
1
|
||||||||
2
|
||||||||
3
|
||||||||
4
|
||||||||
5
|
Lampiran
Lembar Kerja Siswa
Pada akhir tahun 2007, beberapa arca yang disimpan di Museum
Radya Pustaka, Solo, dicuri dan dipalsukan. Arca-arca yang asli dibuatkan
tiruannya. Kemudian arca yang asli diambil dan dijual.
1.
Bagaimana perasaan kalian ketika mendengar berita ini?
2.
Bolehkah kita menjual benda-benda purbakala?
3.
Apakah dalam kasus itu benda-benda purbakala telah dihargai?