INOVASI
PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA AUDIO
Diajukan untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Pendidikan
IPS di SD
Disusun Oeh :
Topik Rusman
Jajang Bayu Kelana
Nina Diyana
Aris Syuhada
Hilma Ayu
Kelas 2.C
Topik Rusman
Jajang Bayu Kelana
Nina Diyana
Aris Syuhada
Hilma Ayu
Kelas 2.C
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS
SUMEDANG
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) di sekolah dasar sangat penting diterapkan dengan tujuan untuk
mempersiapkan peserta didik agar mampu hidup bermasyarakat, karena di masa yang
akan datang peserta didik akan dihadapkan pada kehidupan masyarakat global yang
dinamis. Maka dari itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, kemampuan analisis dan adaptasi terhadap kondisi sosial
masyarakat.
Untuk mempermudah pemahaman dan menarik
minat peserta didik maka diperlukan pendekatan-pendekatan dan media-media
pembelajaran yang tepat, sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.
Berdasarkan kurikulum 2006 (KTSP)
pendekatan yang dianjurkan adalah pendekatan kontekstual atau yang lebih
dikenal dengan istilah CTL (Contextual
Teaching and Learning). Menurut Anon (Rossal)
Pendidikan
kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang
diajarkan di kelas dengan situasi dunia nyata di lingkungan serta mendorong
siswa membangun hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan
dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga/masyarakat.
Untuk menerapkan
pendekatan CTL tersebut, maka diperlukan media pembelajaran untuk lebih
mempermudah siswa agar belajar melalui pengalaman langsung dirinya, sehingga
tercipta situasi belajar yang lebih menarik dan menyenangkan.
Media pembelajran
adalah alat bantu yang digunakan untuk mempermudah dalam menyampaikan pesan
atau informasi kepada siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran. Media
mempunyai peranan yang penting untuk guru, karena media merupakan salah satu
faktor pendukung
dalam keberhasilan
belajar mengajar selain keterampilan guru dalam mengajar. Dengan menggunakan
media yang tepat akan tercipta suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan
yang akan menjadikan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
bermakna. Dengan kondisi proses belajar yang demikian akan mampu menimbulkan
kesadaran pada peserta didik untuk belajar mengetahui, belajar menjadi diri
sendiri, dan belajar untuk hidup bersama dengan orang lain secara rukun dan
harmonis. Oleh karena itu, setiap saat guru-guru sekolah dasar harus selalu
meningkatkan mutu pembelajaran untuk semua mata pelajaran, termasuk IPS.
Namun, proses belajar
mengajar IPS di sekolah umumnya dianggap tidak menarik, sehingga para siswa
kurang tertarik untuk mendalami mata pelajran IPS, seperti halnya yang
dikemukakan oleh Velarasi (2004: 7)
Banyak guru IPS
menyampaikan pembelajarannya hanya ceramah atau tanya jawab atau mencatat buku
di papan tulis. Model-model yang lebih bervariasi tidak dijalankan karena
keterbatasan waktu, media pembelajaran, dan kemampuan guru untuk menerapkan
variasi model pembelajaran.
Sebagai alternatif ketidakefektifan
pengajaran IPS tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan media
boneka.
Salah satu sub pokok
bahasan mata pelajaran IPS di kelas V semester genap adalah “peristiwa sekitar
proklamasi” dengan kompetensi dasar yaitu “menghargai jasa dan peranan tokoh
dalam memproklamasikan kemerdekaan”. Agar materi tersebut mudah dipahami dan
dapat diingat oleh siswa, perlu digunakan media boneka audio dan ilustrasi
kejadian. Maka dari itu, penulis akan menyusun makalah dengan judul “Inovasi Pembelajaran IPS dengan
Menggunakan Media Boneka Audio”.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan media?
2. Apa
kekurangan dan kelebihan dari media yang dipilih?
3. Apa
teori belajar yang bersangkutan dengan penggunaan media?
4. Bagaimana
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media?
C.
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui:
1. Pengertian
dari media.
2. Kekurangan
dan kelebihan dari media yang dipilih.
3. Teori
belajar yang bersangkutan dengan penggunaan media.
4. Pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan media.
D.
Manfaat
1. Sekolah
a) Akan
banyak menarik minat siswa yang ingin masuk mendaftar.
b) Meningkatkan
mutu lulusan.
c) Lulusan
anak didik akan lebih mudah untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
d) Menyamakan
dengan sekolah elit di kota-kota.
2. Guru
a) Sangat
membantu dalam menyampaikan pelajaran kepada peserta didik.
b) Membantu
guru dalam memudahkan menyampaikan konsep pada peserta didik.
c) Hemat
waktu, karena tidak harus menjelaskan secara panjang lebar kepada peserta
didik.
d) Pembelajaran
di kelas lebih hidup dan tidak monoton.
e) Mengembangkan
kreatifitas dan keterampilan dalam membuat media.
f) Akan
lebih disenangi oleh murid dalam mengajar.
3. Mahasiswa
a) Sebagai
acuan untuk berkreasi dan berinovasi dalam membuat media pembelajaran.
b) Lebih
produktif untuk menghasilkan ide dalam membuat media.
4. Siswa
a) Siswa
akan lebih mudah menangkap dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh
guru.
b) Akan
mudah diingat oleh siswa mengenai pelajaran yang telah disampaikan.
c) Siswa
akan lebih bersemangat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar karena lebih
menarik dan menyenangkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Media
Kata
media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Banyak
batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi
Pendidikan (Sadiman, dkk., 1986: 6) “membatasi media sebagai segala bentuk dan
salah saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi”.
Gagne
(Saptani, Sudin, 2009: 3) menyatakan bahwa “media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar”.
Sementara
itu Briggs (Saptani, Sudin, 2009: 3) berpendapat bahwa “media adalah segala
alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya”.
Asosiasi
Pendidikan Nasional (Sadiman, dkk., 1986: 7) memiliki pengertian yang berbeda.
Media adala bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio vusial serta
peralatannya, media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan
dibaca. Apapun batasan yang diberikan,
ada persamaan diantar bahasan tersebut, yaitu bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Jadi dapat disimpulkan
bahwa media merupakan segala sesuatu yang ada di lingkungan siswa baik hardware maupun software yang dapat
menjadi perantara sebagai penyalur pesan
kepada peserta didik serta dapat merangsang siswa untuk belajar.
B.
Kelebihan
dan Kekurangan Media Boneka
1. Kelebihan
Media Boneka Audio
Media boneka audio
disini yaitu bertujuan untuk membantu guru dalam bercerita sebuah peristiwa.
Guru seolah layaknya seorang dalang dalam pewayangan yang menceritakan sebuah
lakon dengan media boneka. Berikut dapat kami uraikan secara garis besar
kelebihan dari media boneka yaitu:
a) Menghindarkan
verbalisme dalam mengajar.
b) Dapat
merangsang imajinasi peserta didik.
c) Membantu
anak memahami tokoh dari boneka tersebut.
d) Membantu
anak memahami kronologis dari sebuah peristiwa.
e) Memudahkan
peserta didik dalam mengingat cerita yang disampaikan.
2. Kekurangan
Media Boneka Audio
a) Media
mudah rusak karena bahan yang digunakan tidak bisa tahan lama.
b) Media
tidak tampak hidup.
c) Dibutuhkan
keahlian untuk memerankan masing-masing tokoh.
C.
Teori
Media Pembelajaran
Media dalam
pembelajaran IPS sangat penting adanya, karena di dalam setiap materi yang
terdapat dalam kurikulum khususnya mata pelajaran IPS, menyajikan berbagai
macam topik menarik untuk dijadikan sebuah media seperti contoh halnya materi
yang kita pilih tentang proklamasi, tentunya peristiwa proklamasi ini tidak
diketahui oleh siswa, karena siswa tidak mengalaminya, untuk itu apabila kita
menyajikan materi dengan metode dan model yang tidak bervariasi, contoh dengan
metode ceramah, maka siswa tidak akan memahami secara jelas tentang peristiwa
proklamasi, karena siswa hanya mendengarkan, tidak melihat atau pun merasakan.
Dengan
media boneka yang kami gambarkan sebagai tokoh-tokoh pada proklamasi
kemerdekaan, yang akan disimulasikan melalui pengajaran yang kreatif dan
inovatif, diharapkan dapat menimbukan motivasi siswa serta siswa dapat
mengetahui proses terjadinya proklamasi meskipun hanya dengan sebuah replika,
dibandingkan dengan siswa menyimak saja penjelasan dari guru. Untuk itu
beberapa teori belajar yang memandang pentingnya media dalam pembelajaran.
Menurut Skinner (Sadiman, dkk.,1986: 9)
Mendidik adalah mengubah tingkah laku siswa, perubahan tingkah laku ini harus
tertanam pada diri siswa sehingga
menjadi adat kebiasaan, supaya tingkah laku tersebut menjadi adat kebiasan,
setiap ada perubahan tingkah laku positif ke arah tujuan yang dikehendaki harus
diberi penguatan, berupa pemberitahuan bahwa tingkah laku tersebut telah betul.
Teori ini telah mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah laku
siswa sebagai hasil proses pembelajaran.
Teori Skinner dalam kaitannya dengan
media yang kita gunakan, diharapkan media boneka ini dapat menjadikan penguatan
perubahan tingkah laku yang di alami siswa setelah mengetahui tentang peristiwa
proklamasi, dan dengan adanya simulasi tentang peristiwa terjadinya proklamasi
melalui replika media boneka yang berperan sebagai tokoh-tokoh pada waktu
proklamasi, jasa dan perjuangan tokoh dapat tertanam dalam diri siswa
Menurut Asosiasi
Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Sadiman, dkk., 1986: 19) Dalam pengertian
teknlogi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan komponen
dari sistem instruksional disamping pesan, orang, teknik latar dan peralatan.
Pengertian media ini masih sering dikacaukan dengan peralatan. Media atau bahan
adalah perangkat lunak (software) berisi pesan atau informasi pendidikan yang
biasanya disajikan dengan menggunakan peralatan. Peralatan atau perangkat keras
(hardware) merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada
media tersebut.
Media
boneka audio termasuk dalam media perangkat keras, media ini dapat mempermudah
siswa untuk memahami peristiwa proklamasi yang tidak pernah dialaminya secara
langsung, media boneka juga dapa memberikan motivasi dan minat belajar siswa
sehingga terjadi proses komunikasi pembelajaran yang sempurna, siswa dapat
merasakan bagaiamana proses terjadinya peristiwa proklamasi dengan media boneka
yang di gunakan guru dalam mengajar, media ini juga dapat menghindari
verbalisme pada benak siswa, jika
Menurut Burhanudin
(Sahara, 2011) teori belajar
yang ada salah satunya tentang Bakat
Pengalaman. Menurut teori Perkembangan
jiwa anak sangat ditentukan dari bakat dan potensi yang dimilikinya ataupun
perkembangan jiwa anak dapat ditempa dari pengalaman-pengalaman saat anak menjalani
proses kehidupannya.
Teori
ini menjelaskan bahwa ketika anak belajar tidak hanya melibatkan perkembangan
kognitifnya saja, namun harus ada pula pengalaman-pengalaman yang dimiliki
anak, jika dalam pembelajaran hanya mengandalkan keterampilan menjelaskan
melalui ceramah saja, maka kemampuan anak yang terasah hanya kognitifnya saja
beserta kemampuan mendengarkannya, akan tetapi bila disertai dengan media, anak
dapat mendapatkan proses belajar secara lebih bermakna, karena adanya suatu
alat komunikasi atau pesan dari guru untuk siswa yang lebih mempermudah siswa
dalam memahami materi yang diajarkan, tentunya dengan media boneka ini bisa
sebagai pesan untuk mengkomunikasikan peristiwa proklamasi yang tidak dialami
anak, menjadikan anak dapat memahami dan melihat secara langsung proses
proklamasi melalui replika boneka, dan mendapatkan sebuah pengalaman dari hasil
proses belajar yang telah dilakukan.
LAMPIRAN :
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama
Sekolah :
Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan
Sosial
Kelas/Semester : V/ 2
Alokasi
Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan
ke : 1
Standar
Kompetensi
·
Menghargai peranan
tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
Kompetensi
Dasar
·
Menghargai jasa dan
peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.
Indikator
·
Mengenal tokoh-tokoh
dalam proklamasi kemerdekaan
·
Mendeskripsikan
kronologi peristiwa proklamasi kemerdekaan
·
Mengaplikasikan cara
menghargai jasa tokoh proklamasi kemerdekaan
I.
Tujuan Pembelajaran
(melalui
metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan)
·
Siswa dapat mengenal
tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan dengan benar.
·
Siswa dapat
mendeskripsikan kronologi peristiwa proklamasi dengan benar.
·
Siswa dapat mengaplikasikan
cara menghargai jasa tokoh proklamasi kemerdekaan dengan benar.
II. Materi
ajar
Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sangat penting bagibangsa Indonesia. Proklamasi
Kemerdekaan menjadi puncak perjuanganbangsa Indonesia melawan penjajahan. Proklamasi
Kemerdekaan jugamenandai lahirnya Negara Indonesia.
Menjelang
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikuasai oleh Jepang.Namun kedudukan Jepang
mulai terdesak oleh pasukan Sekutu. Akhirnya,Jepang menyerah tanpa syarat pada
Sekutu pada tanggal 14 Agustus1945. Ini merupakan kesempatan emas bagi Bangsa
Indonesia untukmemproklamasikan kemerdekaan.
Namun,
untuk memproklamasikan kemerdekaan negara bukanlahhal yang mudah. Tokoh-tokoh
bangsa golongan muda dan golongantua berbeda pendapat tentang cara memproklamasikan
kemerdekaan.Golongan muda menginginkan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesiadilakukan di luar rapat PPKI. Karena mereka menganggap bahwa
PPKIadalah lembaga buatan Jepang. Sementara golongan tua berpendapatsebaiknya
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan dalam rapatPPKI. Hal ini dilakukan
untuk menghindari pertumpahan darah. Pertentangankedua golongan memuncak pada
peristiwa penculikan. Sukarno-Hatta diculik oleh para pemuda dan dibawa ke
Rengasdengklok.Namun akhirnya terjadi juga kesepakatan, Proklamasi
Kemerdekaanakan dilakukan tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Naskah
Proklamasipun dirumuskan di rumah Laksamana Maeda oleh Sukarno, Hatta, danAhmad
Subarjo. Konsep naskah proklamasi ditulis oleh Sukarno. Setelahitu naskah itu
diketik oleh Sayuti Melik.Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan di
kediaman Sukarno,yaitu di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Sekitar pukul 10.00
Bung Karnodi dampingi Bung Hatta memproklamasi kemerdekaan Indonesia.
Setelahitu, dilakukan pengibaran Sang Saka Merah Putih diiringi nyanyian
laguIndonesia Raya.
Banyak
tokoh dalam peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945, antaralain Sukarno, Hatta,
Ahmad Subarjo, Maeda, Fatmawati, Syahrir, B. M.Diah, dan lain-lain. Mereka
telah berjasa dengan caranya masing-masing.Sebagai generasi penerus bangsa,
kita harus menghargai perjuanganmereka memproklamasikan kemerdekaan negara
kita.
III.
Metode Pembelajaran
1. Metode
ceramah
2. Metode
tanya jawab
3. Metode
diskusi
4. Metode
penugasan
IV.
Langkah-langkah
pembelajaran
Ø
Kegiatan Awal
·
Guru mengucapkan salam
·
Siswa bersama guru
berdoa
·
Guru mengecek kehadiran
siswa
·
Apersepsi: siswa
bersama guru melakukan tanya jawab dengan memberikan pertanyaan seperti,
“ memperingati hari apa ketika
tanggal 17 agustus?”
·
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa.
Ø
Kegiatan Inti
·
Siswa dibagi kelompok
secara heterogen masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang.
·
Siswa duduk secara
berkelompok.
·
Siswa menyimak cerita
guru tentang detik-detik proklamasi melalui media boneka kemerdekaan.
·
Siswa ditugaskan untuk mencatat
tokoh-tokoh proklamasi dan setiap hal yang penting ketika guru bercerita.
·
Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab tentang detik-detik proklamasi kemerdekaan.
·
Siswa diberikan
kesempatan untuk mengeksplor pengetahuanya tentang detik-detik proklamasi
kemerdekaan.
·
Siswa dalam kelompok
mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS)
·
Siswa menyimak
bahasan LKS hasil diskusi oleh guru.
Ø
Kegiatan Penutup
·
Siswa bersama guru
menyimpulkan materi.
·
Guru memberikan
evaluasi kepada siswa.
·
Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru tentang materi yang akan datang.
V.
Alat/Bahan/Sumber
Belajar
·
Spidol, media
boneka audio.
·
Bukupenunjang
IPSkelas 5.
·
Pengetahuan guru
VI. Penilaian
Prosedurtes : Proses dan evaluasi
Bentuk tes : Tes tulis
Alattes : Soaldan format penilaian
Format Penilaian
No
|
Nama
|
Aspek
Yang Dinilai
|
JumlahSkor
|
Nilai Akhir
|
Ketuntasan
|
|||||
Jumlah perolehan skor
tiap butir soal
|
||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
T
|
BT
|
||||
1
|
||||||||||
2
|
||||||||||
3
|
||||||||||
4
|
||||||||||
5
|
||||||||||
6
|
||||||||||
7
|
||||||||||
8
|
||||||||||
9
|
||||||||||
10
|
||||||||||
11
|
||||||||||
12
|
||||||||||
13
|
||||||||||
14
|
||||||||||
15
|
||||||||||
16
|
DeskripsiPenilaian
·
Soal no.1
skor 5 jika tepat dan lengkap
skor 4 jika kurang satu
skor 1 jika hanya menjawab satu
·
Soal no. 2
Skor
3 jika jawaban tepat dan lengkap
Skor
1 jika jawaban tidak lengkap
·
Soal no. 3
Skor
2 jika jawaban tepat
·
Soal no. 4
Skor
4 jika jawaban tepat
Skor
2 jika jawaban kurang tepat
·
Soal no. 5
skor
3 jika tepat dan lengkap
skor
2 jika kurang satu
skor
1 jika hanya menjawab satu
Ketuntasan
·
Tuntas jika siswa
mendapatkan nilai > 60
·
Belum tuntas jika siswa
mendapat nilai < 60
Lampiran
1
Lembar
Kerja Siswa (LKS)
Tulislah
kronologis peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia bersama kelompokmu!
Kronologis
Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
No
|
Waktu
|
Kejadian
|
Lampiran
2
Soal
Evaluasi
1. Siapa
sajakah tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa proklamasi?
2. Siapakah
yang menculik Soekarno ke Rengasdengklok?
3. Di
rumah siapakah teks proklamasi dirumuskan?
4. Bagaimana
cara kita menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah memproklamasikan
kemerdekaan?
5. Sebutkan
3 kegiatan sehari-harimu yang dapat mencerminkan sikap menghargai jasa para
pahlawan kemerdekaan?
Lampiran
3
Kunci
Jawaban
1.
Ir. Soekarno, Mohammad
Hatta, Ibu Fatmawati, Ahmad Soebarjo, Sutan Syahrir, dan Laksamana Tadashi
Maeda.
2.
Sukarni dan Wikana
3.
Di rumah Laksamana
Tadashi Maeda/Laksamana Maeda.
4.
Upacara Bendera, ikut
perlombaan antar sekolah dalam memperingati 17 agustus
5.
Belajar dengan
sungguh-sungguh, hormat pada guru, berani membela kebenaran, saling menolong,
berani berbicara di depan umum.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Media merupakan segala sesuatu
yang ada di lingkungan siswa baik
hardware maupun software yang dapat menjadi perantara sebagai penyalur pesan kepada peserta didik serta dapat
merangsang siswa untuk belajar.
Media bermanfaat bukan
hanya untuk guru, tetapi bermanfaat juga untuk sekolah, mahasiswa dan siswa.
Dengan menggunakan media diharapkan pendidikan di tanah air ini semakin
meningkat.
Media selain memiliki
kelebihan juga memiliki juga kakurangan namun bagi seorang guru kekurangan dan
kelebihan tersebut harus bisa di manajemen dengan seoptimal mungkin.
B.
Saran
Saran
yang diajukan oleh kami kepada guru khususnya dan kepada semua pada umumnya.
Gunakan media pembelajaran agar kegiatan KBM lebih hidup, menarik dan
menyenangkan serta memberikan pengalaman belajar pada peserta didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Rossal, J., dkk. Pengembangan Pembelajaran IPS Dengan Media Kartu Belajar Bagi Guru
SD/MI di Kecamatan Bulus Pesantren Kebumen..
[Online].
Tersedia:http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/...815-52-1-PB.pdf
[11
Maret 2013]
Sadiman, A. S., dkk. (1986). Media Pendidikan. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Sahara, S. (2011). Penggunaan Media Games Puzzle.
[Online].
Tersedia:http://syukronsahara.blogspot.com/2011/05/penggunaan-media-games-puzzle.html
[11
Maret 2013]
Sudin, A. dan Saptani, E. (2009). Media Pembelajaran.Sumedang: Prodi PGSD
Penjas Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.
Velarasi, A. D.
(2004). Aku Dan Pelajaran Sejarah Diskusi
Pendidikan Sejarah di Era Pembangunan. Yogyakarta: Kementerian Kebudayaan
dan Pariwisata.