Tuesday, 2 June 2015

INOVASI PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA AUDIO

INOVASI PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA AUDIO

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Pendidikan IPS di SD




Disusun Oeh :
Topik Rusman
Jajang Bayu Kelana
Nina Diyana
Aris Syuhada
Hilma Ayu
Kelas 2.C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar sangat penting diterapkan dengan tujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu hidup bermasyarakat, karena di masa yang akan datang peserta didik akan dihadapkan pada kehidupan masyarakat global yang dinamis. Maka dari itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan analisis dan adaptasi terhadap kondisi sosial masyarakat.
Untuk mempermudah pemahaman dan menarik minat peserta didik maka diperlukan pendekatan-pendekatan dan media-media pembelajaran yang tepat, sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.
Berdasarkan kurikulum 2006 (KTSP) pendekatan yang dianjurkan adalah pendekatan kontekstual atau yang lebih dikenal dengan istilah CTL (Contextual Teaching and Learning). Menurut Anon (Rossal)
Pendidikan kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkan di kelas dengan situasi dunia nyata di lingkungan serta mendorong siswa membangun hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga/masyarakat.
Untuk menerapkan pendekatan CTL tersebut, maka diperlukan media pembelajaran untuk lebih mempermudah siswa agar belajar melalui pengalaman langsung dirinya, sehingga tercipta situasi belajar yang lebih menarik dan menyenangkan.
Media pembelajran adalah alat bantu yang digunakan untuk mempermudah dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran. Media mempunyai peranan yang penting untuk guru, karena media merupakan salah satu faktor pendukung

dalam keberhasilan belajar mengajar selain keterampilan guru dalam mengajar. Dengan menggunakan media yang tepat akan tercipta suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan yang akan menjadikan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan bermakna. Dengan kondisi proses belajar yang demikian akan mampu menimbulkan kesadaran pada peserta didik untuk belajar mengetahui, belajar menjadi diri sendiri, dan belajar untuk hidup bersama dengan orang lain secara rukun dan harmonis. Oleh karena itu, setiap saat guru-guru sekolah dasar harus selalu meningkatkan mutu pembelajaran untuk semua mata pelajaran, termasuk IPS.
Namun, proses belajar mengajar IPS di sekolah umumnya dianggap tidak menarik, sehingga para siswa kurang tertarik untuk mendalami mata pelajran IPS, seperti halnya yang dikemukakan oleh Velarasi (2004: 7)
Banyak guru IPS menyampaikan pembelajarannya hanya ceramah atau tanya jawab atau mencatat buku di papan tulis. Model-model yang lebih bervariasi tidak dijalankan karena keterbatasan waktu, media pembelajaran, dan kemampuan guru untuk menerapkan variasi model pembelajaran.
Sebagai alternatif ketidakefektifan pengajaran IPS tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan media boneka.
Salah satu sub pokok bahasan mata pelajaran IPS di kelas V semester genap adalah “peristiwa sekitar proklamasi” dengan kompetensi dasar yaitu “menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan”. Agar materi tersebut mudah dipahami dan dapat diingat oleh siswa, perlu digunakan media boneka audio dan ilustrasi kejadian. Maka dari itu, penulis akan menyusun makalah dengan judul “Inovasi Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Media Boneka Audio”.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan media?
2.      Apa kekurangan dan kelebihan dari media yang dipilih?
3.      Apa teori belajar yang bersangkutan dengan penggunaan media?
4.      Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media?
C.    Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui:
1.      Pengertian dari media.
2.      Kekurangan dan kelebihan dari media yang dipilih.
3.      Teori belajar yang bersangkutan dengan penggunaan media.
4.      Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media.

D.    Manfaat
1.      Sekolah
a)      Akan banyak menarik minat siswa yang ingin masuk mendaftar.
b)      Meningkatkan mutu lulusan.
c)      Lulusan anak didik akan lebih mudah untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
d)     Menyamakan dengan sekolah elit  di kota-kota.
2.      Guru
a)    Sangat membantu dalam menyampaikan pelajaran kepada peserta didik.
b)   Membantu guru dalam memudahkan menyampaikan konsep pada peserta didik.
c)    Hemat waktu, karena tidak harus menjelaskan secara panjang lebar kepada peserta didik.
d)   Pembelajaran di kelas lebih hidup dan tidak monoton.
e)    Mengembangkan kreatifitas dan keterampilan dalam membuat media.
f)    Akan lebih disenangi oleh murid dalam mengajar.
3.      Mahasiswa
a)    Sebagai acuan untuk berkreasi dan berinovasi dalam membuat media pembelajaran.
b)   Lebih produktif untuk menghasilkan ide dalam membuat media.
4.      Siswa
a)      Siswa akan lebih mudah menangkap dan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
b)      Akan mudah diingat oleh siswa mengenai pelajaran yang telah disampaikan.
c)      Siswa akan lebih bersemangat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar karena lebih menarik dan menyenangkan.




BAB II
PEMBAHASAN

A.         Definisi Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Sadiman, dkk., 1986: 6) “membatasi media sebagai segala bentuk dan salah saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi”.
Gagne (Saptani, Sudin, 2009: 3) menyatakan bahwa “media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar”.
Sementara itu Briggs (Saptani, Sudin, 2009: 3) berpendapat bahwa “media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya”.
Asosiasi Pendidikan Nasional (Sadiman, dkk., 1986: 7) memiliki pengertian yang berbeda. Media adala bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio vusial serta peralatannya, media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apapun  batasan yang diberikan, ada persamaan diantar bahasan tersebut, yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa media merupakan segala sesuatu yang ada di lingkungan siswa  baik hardware maupun software yang dapat menjadi perantara sebagai penyalur  pesan kepada peserta didik serta dapat merangsang siswa untuk belajar.

B.     Kelebihan dan Kekurangan Media Boneka
1.      Kelebihan Media Boneka Audio
Media boneka audio disini yaitu bertujuan untuk membantu guru dalam bercerita sebuah peristiwa. Guru seolah layaknya seorang dalang dalam pewayangan yang menceritakan sebuah lakon dengan media boneka. Berikut dapat kami uraikan secara garis besar kelebihan dari media boneka yaitu:
a)      Menghindarkan verbalisme dalam mengajar.
b)      Dapat merangsang imajinasi peserta didik.
c)      Membantu anak memahami tokoh dari boneka tersebut.
d)     Membantu anak memahami kronologis dari sebuah peristiwa.
e)      Memudahkan peserta didik dalam mengingat cerita yang disampaikan.
2.      Kekurangan Media Boneka Audio
a)      Media mudah rusak karena bahan yang digunakan tidak bisa tahan lama.
b)      Media tidak tampak hidup.
c)      Dibutuhkan keahlian untuk memerankan masing-masing tokoh.

C.    Teori Media Pembelajaran
Media dalam pembelajaran IPS sangat penting adanya, karena di dalam setiap materi yang terdapat dalam kurikulum khususnya mata pelajaran IPS, menyajikan berbagai macam topik menarik untuk dijadikan sebuah media seperti contoh halnya materi yang kita pilih tentang proklamasi, tentunya peristiwa proklamasi ini tidak diketahui oleh siswa, karena siswa tidak mengalaminya, untuk itu apabila kita menyajikan materi dengan metode dan model yang tidak bervariasi, contoh dengan metode ceramah, maka siswa tidak akan memahami secara jelas tentang peristiwa proklamasi, karena siswa hanya mendengarkan, tidak melihat atau pun merasakan.
Dengan media boneka yang kami gambarkan sebagai tokoh-tokoh pada proklamasi kemerdekaan, yang akan disimulasikan melalui pengajaran yang kreatif dan inovatif, diharapkan dapat menimbukan motivasi siswa serta siswa dapat mengetahui proses terjadinya proklamasi meskipun hanya dengan sebuah replika, dibandingkan dengan siswa menyimak saja penjelasan dari guru. Untuk itu beberapa teori belajar yang memandang pentingnya media dalam pembelajaran.
Menurut Skinner (Sadiman, dkk.,1986: 9) Mendidik adalah mengubah tingkah laku siswa, perubahan tingkah laku ini harus tertanam pada diri siswa  sehingga menjadi adat kebiasaan, supaya tingkah laku tersebut menjadi adat kebiasan, setiap ada perubahan tingkah laku positif ke arah tujuan yang dikehendaki harus diberi penguatan, berupa pemberitahuan bahwa tingkah laku tersebut telah betul. Teori ini telah mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran.

Teori Skinner dalam kaitannya dengan media yang kita gunakan, diharapkan media boneka ini dapat menjadikan penguatan perubahan tingkah laku yang di alami siswa setelah mengetahui tentang peristiwa proklamasi, dan dengan adanya simulasi tentang peristiwa terjadinya proklamasi melalui replika media boneka yang berperan sebagai tokoh-tokoh pada waktu proklamasi, jasa dan perjuangan tokoh dapat tertanam dalam diri siswa
Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Sadiman, dkk., 1986: 19) Dalam pengertian teknlogi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan komponen dari sistem instruksional disamping pesan, orang, teknik latar dan peralatan. Pengertian media ini masih sering dikacaukan dengan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak (software) berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan menggunakan peralatan. Peralatan atau perangkat keras (hardware) merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.
Media boneka audio termasuk dalam media perangkat keras, media ini dapat mempermudah siswa untuk memahami peristiwa proklamasi yang tidak pernah dialaminya secara langsung, media boneka juga dapa memberikan motivasi dan minat belajar siswa sehingga terjadi proses komunikasi pembelajaran yang sempurna, siswa dapat merasakan bagaiamana proses terjadinya peristiwa proklamasi dengan media boneka yang di gunakan guru dalam mengajar, media ini juga dapat menghindari verbalisme pada benak siswa, jika
Menurut Burhanudin (Sahara, 2011) teori belajar yang ada salah satunya  tentang Bakat  Pengalaman. Menurut teori Perkembangan jiwa anak sangat ditentukan dari bakat dan potensi yang dimilikinya ataupun perkembangan jiwa anak dapat ditempa dari pengalaman-pengalaman saat anak menjalani proses kehidupannya.

Teori ini menjelaskan bahwa ketika anak belajar tidak hanya melibatkan perkembangan kognitifnya saja, namun harus ada pula pengalaman-pengalaman yang dimiliki anak, jika dalam pembelajaran hanya mengandalkan keterampilan menjelaskan melalui ceramah saja, maka kemampuan anak yang terasah hanya kognitifnya saja beserta kemampuan mendengarkannya, akan tetapi bila disertai dengan media, anak dapat mendapatkan proses belajar secara lebih bermakna, karena adanya suatu alat komunikasi atau pesan dari guru untuk siswa yang lebih mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan, tentunya dengan media boneka ini bisa sebagai pesan untuk mengkomunikasikan peristiwa proklamasi yang tidak dialami anak, menjadikan anak dapat memahami dan melihat secara langsung proses proklamasi melalui replika boneka, dan mendapatkan sebuah pengalaman dari hasil proses belajar yang telah dilakukan.



LAMPIRAN :
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Nama Sekolah             :
Mata Pelajaran            : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester            : V/ 2
Alokasi Waktu            : 2 x 35 menit
Pertemuan ke              : 1
Standar Kompetensi
·         Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar
·         Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.
Indikator
·         Mengenal tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan
·         Mendeskripsikan kronologi peristiwa proklamasi kemerdekaan
·         Mengaplikasikan cara menghargai jasa tokoh proklamasi kemerdekaan

I.          Tujuan Pembelajaran
(melalui metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan)
·         Siswa dapat mengenal tokoh-tokoh dalam proklamasi kemerdekaan dengan benar.
·         Siswa dapat mendeskripsikan kronologi peristiwa proklamasi dengan benar.
·         Siswa dapat mengaplikasikan cara menghargai jasa tokoh proklamasi kemerdekaan dengan benar.
II.       Materi ajar
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sangat penting bagibangsa Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan menjadi puncak perjuanganbangsa Indonesia melawan penjajahan. Proklamasi Kemerdekaan jugamenandai lahirnya Negara Indonesia.
Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikuasai oleh Jepang.Namun kedudukan Jepang mulai terdesak oleh pasukan Sekutu. Akhirnya,Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu pada tanggal 14 Agustus1945. Ini merupakan kesempatan emas bagi Bangsa Indonesia untukmemproklamasikan kemerdekaan.
Namun, untuk memproklamasikan kemerdekaan negara bukanlahhal yang mudah. Tokoh-tokoh bangsa golongan muda dan golongantua berbeda pendapat tentang cara memproklamasikan kemerdekaan.Golongan muda menginginkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesiadilakukan di luar rapat PPKI. Karena mereka menganggap bahwa PPKIadalah lembaga buatan Jepang. Sementara golongan tua berpendapatsebaiknya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan dalam rapatPPKI. Hal ini dilakukan untuk menghindari pertumpahan darah. Pertentangankedua golongan memuncak pada peristiwa penculikan. Sukarno-Hatta diculik oleh para pemuda dan dibawa ke Rengasdengklok.Namun akhirnya terjadi juga kesepakatan, Proklamasi Kemerdekaanakan dilakukan tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Naskah Proklamasipun dirumuskan di rumah Laksamana Maeda oleh Sukarno, Hatta, danAhmad Subarjo. Konsep naskah proklamasi ditulis oleh Sukarno. Setelahitu naskah itu diketik oleh Sayuti Melik.Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan di kediaman Sukarno,yaitu di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Sekitar pukul 10.00 Bung Karnodi dampingi Bung Hatta memproklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelahitu, dilakukan pengibaran Sang Saka Merah Putih diiringi nyanyian laguIndonesia Raya.
Banyak tokoh dalam peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945, antaralain Sukarno, Hatta, Ahmad Subarjo, Maeda, Fatmawati, Syahrir, B. M.Diah, dan lain-lain. Mereka telah berjasa dengan caranya masing-masing.Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus menghargai perjuanganmereka memproklamasikan kemerdekaan negara kita.
III.        Metode Pembelajaran
1.      Metode ceramah
2.      Metode tanya jawab
3.      Metode diskusi
4.      Metode penugasan
IV.        Langkah-langkah pembelajaran
Ø       Kegiatan Awal
·         Guru mengucapkan salam
·         Siswa bersama guru berdoa
·         Guru mengecek kehadiran siswa
·         Apersepsi: siswa bersama guru melakukan tanya jawab dengan memberikan pertanyaan seperti,
“ memperingati hari apa ketika tanggal 17 agustus?”
·         Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa.
Ø       Kegiatan Inti
·         Siswa dibagi kelompok secara heterogen masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang.
·         Siswa duduk secara berkelompok.
·         Siswa menyimak cerita guru tentang detik-detik proklamasi melalui media boneka kemerdekaan.
·         Siswa ditugaskan untuk mencatat tokoh-tokoh proklamasi dan setiap hal yang penting ketika guru bercerita.
·         Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang detik-detik proklamasi kemerdekaan.
·         Siswa diberikan kesempatan untuk mengeksplor pengetahuanya tentang detik-detik proklamasi kemerdekaan.
·         Siswa dalam kelompok mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) 
·         Siswa menyimak bahasan  LKS hasil diskusi oleh guru.

Ø       Kegiatan Penutup
·         Siswa bersama guru menyimpulkan materi.
·         Guru memberikan evaluasi kepada siswa.
·         Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang akan datang.

V.                Alat/Bahan/Sumber Belajar
·         Spidol, media boneka audio.
·         Bukupenunjang IPSkelas 5.
·         Pengetahuan guru

VI.    Penilaian
Prosedurtes       : Proses dan evaluasi
Bentuk tes         : Tes tulis
Alattes               : Soaldan format penilaian

Format Penilaian
No
Nama
Aspek Yang Dinilai
JumlahSkor
Nilai Akhir
Ketuntasan
Jumlah perolehan skor tiap butir soal
1
2
3
4
5


T
BT
1










2










3










4










5










6










7










8










9










10










11










12










13










14










15










16











DeskripsiPenilaian
·         Soal no.1
skor 5 jika tepat dan lengkap
skor 4 jika kurang satu
skor 1 jika hanya menjawab satu
·         Soal no. 2
Skor 3 jika jawaban tepat dan lengkap
Skor 1 jika jawaban tidak lengkap
·         Soal no. 3
Skor 2 jika jawaban tepat
·         Soal no. 4
Skor 4 jika jawaban tepat
Skor 2 jika jawaban kurang tepat
·         Soal no. 5
skor 3 jika tepat dan lengkap
skor 2 jika kurang satu
skor 1 jika hanya menjawab satu

Ketuntasan
·         Tuntas jika siswa mendapatkan nilai > 60
·         Belum tuntas jika siswa mendapat nilai < 60

Lampiran 1
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Tulislah kronologis peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia bersama kelompokmu!
Kronologis Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
No
Waktu
Kejadian




Lampiran 2
Soal Evaluasi
1.      Siapa sajakah tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa proklamasi?
2.      Siapakah yang menculik Soekarno ke Rengasdengklok?
3.      Di rumah siapakah teks proklamasi dirumuskan?
4.      Bagaimana cara kita menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah memproklamasikan kemerdekaan?
5.      Sebutkan 3 kegiatan sehari-harimu yang dapat mencerminkan sikap menghargai jasa para pahlawan kemerdekaan?

Lampiran 3
Kunci Jawaban
1.      Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Ibu Fatmawati, Ahmad Soebarjo, Sutan Syahrir, dan Laksamana Tadashi Maeda.
2.      Sukarni dan Wikana
3.      Di rumah Laksamana Tadashi Maeda/Laksamana Maeda.
4.      Upacara Bendera, ikut perlombaan antar sekolah dalam memperingati 17 agustus
5.      Belajar dengan sungguh-sungguh, hormat pada guru, berani membela kebenaran, saling menolong, berani berbicara di depan umum.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Media merupakan segala sesuatu yang ada di lingkungan siswa  baik hardware maupun software yang dapat menjadi perantara sebagai penyalur  pesan kepada peserta didik serta dapat merangsang siswa untuk belajar.
Media bermanfaat bukan hanya untuk guru, tetapi bermanfaat juga untuk sekolah, mahasiswa dan siswa. Dengan menggunakan media diharapkan pendidikan di tanah air ini semakin meningkat.
Media selain memiliki kelebihan juga memiliki juga kakurangan namun bagi seorang guru kekurangan dan kelebihan tersebut harus bisa di manajemen dengan seoptimal mungkin.

B.     Saran
            Saran yang diajukan oleh kami kepada guru khususnya dan kepada semua pada umumnya. Gunakan media pembelajaran agar kegiatan KBM lebih hidup, menarik dan menyenangkan serta memberikan pengalaman belajar pada peserta didik.



DAFTAR PUSTAKA


Rossal, J., dkk. Pengembangan Pembelajaran IPS Dengan Media Kartu Belajar Bagi Guru SD/MI di Kecamatan Bulus Pesantren Kebumen..
[Online].
Tersedia:http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/...815-52-1-PB.pdf
[11 Maret 2013]

Sadiman, A. S., dkk. (1986). Media Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sahara, S. (2011). Penggunaan Media Games Puzzle.
[Online].
Tersedia:http://syukronsahara.blogspot.com/2011/05/penggunaan-media-games-puzzle.html
[11 Maret 2013]

Sudin, A. dan Saptani, E. (2009). Media Pembelajaran.Sumedang: Prodi PGSD Penjas Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.
         

Velarasi, A. D. (2004). Aku Dan Pelajaran Sejarah Diskusi Pendidikan Sejarah di Era Pembangunan. Yogyakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.