PENGGUNAAN MEDIA KUARTET CERDAS
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah
Pendidikan IPS di SD
Disusunoleh Kelompok 5:
Dede Ahmad Sobandi
|
1105194
|
Diah Purnama Dewi
|
1105211
|
Elis Rodiati
|
1105256
|
Tika Roswati Juniar
|
1105221
|
Kelas 2 C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C. Tujuan
D.
Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Media Pembelajaran Kuartet Cerdas
B.
Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Kuartet
Cerdas
C.
Teori Belajar dengan Menggunakan Media Pembelajaran
D.
Pelaksanaan Pembelajaran dengan Media
Kuartet Cerdas
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berdasarkan penelitian, sampai
saat ini pembelajaran IPS masih didominasi sebagai pandangan mengenai
seperangkat pengetahuan atau fakta-fakta yang harus dihafal dan diingat.
Sehingga mata pelajaran IPS dianggap kurang menarik dan cenderung membosankan.
Hal ini tentu saja dapat mengakibatkan dampak yang negatif terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat memberikan wawasan
pengetahuan yang luas mengenai masyarakat lokal maupun global sehingga pada
akhirnya mampu hidup bersama-sama dalam lingkungan masyarakat. Tujuan utama
dalam pembelajaran IPS, khususnya di sekolah dasar adalah untuk mengembangkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan sosial.
Maka dari itu pembelajaran IPS,
khusunya di sekolah dasar harus dirancang sedemikian rupa, sehingga siswa dapat
mecapai tujuan pembelajaran IPS secara menyeluruh. Salah satunya dengan cara
menggunakan media dalam pembelajaran IPS. Penggunakan media dapat meningkatkan
minat serta motivasi siswa dalam belajar IPS. Sehingga proses pembelajaran akan
lebih menarik dan hasil belajar akan lebih bermakna.
B.
Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan
masalah dalam pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran kuartet cerdas?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran kuartet cerdas?
3. Bagaimana teori belajar yang menggunakan media pembelajaran?
4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
kuartet cerdas?
C. Tujuan
Adapun yang
menjadi tujuan dalam pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui defiinisi mengenai media pembelajaran kuartet cerdas.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran kuartet
cerdas.
3. Untuk mengetahu teori belajar yang menggunakan media pembelajaran.
4. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran kuartet cerdas.
D.
Manfaat
Adapun manfaat menggunakan media
pembelajarankuartet cerdas bagi beberapa pihak, yaitu:
1.
Sekolah
Manfaat penggunaan media
pembelajaran kuartet cerdas bagi sekolah tergantung dari sejauh mana guru-guru
yang ada di sekolah tersebut. Jika guru-guru senantiasa menggunakan media
ini dalam proses pembelajaran maka hasil belajar siswa-siswa di sekolah
tersebut diharapkan akan lebih optimal. Sehingga setara tidak langsung hal
tersebut dapat meningkatkan kualitas sebuah sekolah.
2.
Guru
Penggunaan media pembelajaran
kuartet cerdas akan meningkatkan kualitas guru dalam mengajar. Media ini dapat
menjadi alat bantu guru dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa.Melalui
media ini guru juga dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih menarik
dan berkualitas bagi siswa.
3.
Mahasiswa
Melalui pengembangan media
pembelajaran seperti media pembelajaran kuartet cerdas, mahasiswa akan lebih
memahami betapa pentingnya penggunaan media. Selain itu hal tersebut juga dapat
melatih mahasiswa dalam merancang proses belajar mengajar yang berkualitas,
sehingga dapat menjadi bekal pada saat menjadi seorang guru.
4.
Siswa
Penggunaan media pembelajaran kuartet cerdas akan
meningkatkan perhatian serta motivasi siswa terhadap apa yang akan dipelajari.
Selain itu, media ini juga dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran
yang disampaikan guru. Sehingga hasil belajar siswa akan lebih berkualitas
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Media Pembelajaran Kuartet Cerdas
Pada
dasarnya media pembelajaran merupakan pengantar pesan, yaitu pesan yang berupa
pengetahuan, informasi, dan pesan pendidikan lainnya. Menurut Briggs
(1970)“mediapembelajaranadalahalatfisikyang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa
untuk belajar”. Menurut Gagne (1970)
“media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa untuk
membantu belajar”.
Sedangkan menurutSyaifulBahridan
Aswan Zain (2002:137), “mediapembelajaran adalahalat bantu apasaja yang
dapatdijadikan sebagaipenyalurpesangunamencapaitujuanpengajaran”.
Berdasarkan
beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada diri peserta didik guna mencapai tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran yang menjadi pembahasan pada
makalah ini adalah “Kuartet Cerdas”. Media pembelajaran kuartet cerdas pada
prinsipnya adalah sebuah media pembelajaran yang menggunakan gambar serta
dipadukan dalam permainan kuartet dengan sedikit mendapat perubahan dari segi
aturan permainan. Media ini terinspirasi dari permainan kuartet yang sudah
menjadi salah satu
permainan
kegemaran anak SD. Permainan kuartet dapat dikatakan sebagai salah satu
permainan yang klasik dan sampai sekarang masih digemari oleh anak-anak,
khususnya anak-anak SD. Permainan ini terbilang menarik, karena aturan mainnya
sederhana dan dapat dipahami dengan mudah oleh anak-anak.Hal itulah yang mendasari
pembuatan media kuartet dalam pembelajaran IPS di SD. Pada dasarnya media
kuartet cerdas dapat diadopsi oleh setiap mata pelajaran di SD. Media ini
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui terciptanya kegaiatan
belajar yang menarik dan manyenangkan tetapi tetap berkualitas.
B.
Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Kuartet
Cerdas
Adapun
kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran kuartet cerdas, yaitu:
1.
Kelebihan penggunaan media kwartet
cerdas:
a. Sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar.
b. Memadukan antara media gambar dengan permainan.
c. Sifatnya konkrit dan realistis dibanding dengan media verbal.
d. Gambar dapat membatasi ruang dan waktu.
e. Meningkatkan perhatian serta minat
siswa terhadap materi ajar .
f. Memperjelas objek dalam berbagai bidang agar tidak terjadi kesalah pahaman.
g. Memudahkan siswa dalam memahami materi ajar.
h. Biaya pembuatan media murah.
i. Gampang didapat serta mudah dalam hal penggunaan.
2.
Kekurangan penggunaan media kwartet
cerdas:
a. Hanya mengeksploitasi indra penglihatan.
b. Ukuran terbatas untuk kelompok besar.
c. Terlalu kompleks sehingga kurang efektif dalam pembelajaran.
d. Menciptakan suasana sedikit ribut saat proses penggunaan.
e. Media mudah rusak karena terbuat dari kertas dan karton.
C.
Teori Belajar dengan Menggunakan Media Pembelajaran
Penggunan
media pembelajaran, dalam hal ini media “Kuartet Cerdas” tidak terlepas dari
beberapa teori belajar serta pandangan para ahli, diantaranya:
1.
Teoribehavioristik
Menurut teori behavioristik(Budiningsih,
2004: 20), “belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya
interaksi antara stimulus danrespon”. Sehingga menurut teori ini, belajar merupakan
proses perubahan yang dialami seseorang untuk bertingkah laku yang baru sebagai
hasil interaksi antara stimulus da nrespon. Sedangkan
menurut
Thorndike (Muchith, 2007: 51), “belajar adalah proses interaksi antara stimulus da nrespon”.
Stimulus yang dimaksud dalam teori tersebut adalah semua yang dapat merangsang seseorang
(siswa) untuk belajar, sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan siswa ketika
belajar. Berdasarkan kedua teori tersebut maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
hal yang penting dalam belajar adalah stimulus yang dapat merangsang siswa untuk
belajar dan respon siswa sebagai hasil belajar. Stimulus dapat diartikan sebagai
apa saja yang diberikan guru kepada siswa (media atau cara-cara tertentu) untuk
membantu siswa dalam belajar, sedangkan respon adalah reaksi atau tanggapan siswa
terhadap stimulus yang telah diberikan oleh guru.
2.
Teori Konstruktivistik
Teori lain yang menyinggung tentang pentingnya
penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah teori konstruktivistik. Teori
ini menekankan bahwa hal yang utama dalam proses belajar adalah aktivitas siswa
dalam mengkonstruksi sendidri pengetahuannya. Segala sesuatu yang disediakan oleh
guru (pendidik) seperti sumber belajar, media, alat, lingkungan, ataupun fasilitas
lainnya hanya ditujukan untuk membantu siswa dalam mengkonstruksikan sendiri pengetahuannya
tersebut. Siswa diberi kebebasan untuk berpikir, melakukan kegiatan dan sebagainya
dalam memperoleh pengetahuannya. Sehingga peranan guru hanya membantu,
membimbing, serta mengarahkan agar siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya
dengan lancar.
Berdasarkan beberapa teori belajar
tersebut, salah satu penunjang dalam hasil belajar adalah stimulus. Salah satu bentuk stimulus yang dapat diberikan adalah penggunaan media. Penggunaan
media
pembelajaran,khususnya media kuartet cerdas sangatlah penting sebagai upaya
untuk memotivasi dan membantu siswa dalam proses belajar
sehingga dapat meningkatkan
kualitas belajar siswa.
Menurut Derek Rowntree
(Rohani, 1997: 7), media pembelajaran berfungsi:
1)
Membangkitkan
motivasi belajar.
2)
Mengulang
apa yang telah dipelajari.
3)
Menyediakan
stimulus belajar.
4)
Mengaktifkan
respon peserta didik.
5)
Memberikan
balikan dengan segera.
6)
Menggalakan
latihan yang serasi.
Selain apa yang telah disebutkan,
media pembelajaran juga dapat menjadi sumber belajar dan dapat mengatasi batas-batas
(ruang dan waktu). Melalui media guru dapat memberikan pengetahuan atau informasi
mengenai hal-hal yang suka runtuk dihadirkan kedalam kelas, mungkin karena keterbatasan
ruang maupun waktu.
Pada dasaarnya belajar adalah
keterkaitan antara proses dan hasil belajar. Hasil belajar yang positif merupakan
tujuan belajar dan hal tersebut akan tercapai jika telah melalui proses
belajar. Seorang guru perlu merancang serta mengadakan proses belajar yang
optimal bagi siswa sehingga hasil belajar siswa diharapkanakan maksimal. Salah
satu komponen belajar yang dapat menunjang proses belaja radalah penggunaan media. Penggunaan media seperti media kuartet cerdas dalam proses pembelajaran akan lebih meningkatkan kebermaknaan
dalam belajar, sehingga hasil belajarakan lebih tahan lama dalam ingatan siswa.
D.
Pelaksanaan Pembelajaran dengan Media
Kuartet Cerdas
Pedoman
penyusunan media pembelajaran kuartet cerdas adalah sebagai berikut:
MEDIA PEMBELAJARAN
KUARTET CERDAS
A.
RASIONAL
Penggunaan media pembelajaran kuartet cerdas
merupakan salah satu inovasi dalam pembelajaran IPS di tingkat sekolah dasar.
Pada dasarnya media ini memadukan antara gambar dengan permainan kuartet.
Sehingga media ini ditujukan untuk menciptakan kegiatan belajar yang menarik
dan menyenangkan sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami materi ajar.
B.
TUJUAN
Melalui media pembelajaran kuartet cerdas, siswa
diharapkan dapat menjelaskan tentang materi-materi ajar tertentu, khusunya pada
mata pelajaran IPS.
C.
GAMBAR
DAN DESKRIPSI MEDIA PEMBELAJARAN
Contoh beberapa lembar kartu kuartet cerdas pada
standar kompetensi meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di
lingkungan (kelas IV / semester 2)
Bagian Depan
|
Bagian Belakang
|
Ir.
Soekarno
|
Beliau
adalah Presiden pertama Indonesia. Beliau adalah Proklamator Kemerdekaan
Indonesia (bersama dengan Drs. Moh. Hatta) pada tanggal 17 Agustus 1945.
Beliau adalah orang yang pertama kali mencetuskan rumusan mengenai Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia dan beliau sendiri yang menamainya.
|
Drs.
Moh. Hatta
|
Beliau adalah Wakil Presiden
pertama Indonesia. Beliau juga menjadi Proklamator Kemerdekaan Indonesia
bersama Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945. Beliau juga dikenal sebagai Bapak
Koperasi Indonesia.
|
Pada bagian kuartet
cerdas, bagian depan menampilkan gambar dan nama seorang tokoh pahlawan,
sedangkan bagian belakang menampilkan penjelasan mengenai pahlawan tersebut.
Cara menggunakanmedia pembelajarankuartet cerdas adalah sebagai berikut:
1. Tahap Permainan
a. Siswa yang melakukan permainan terdiri dari 2
kubu (single/ganda)
b. Masing-masing kubu awalnya memegang 2 lembar
kartu kuartet (bagian depan menghadap ke kubu yang memegang kartu dan
bagian belakang menghadap ke kubu lawan,dan sisa kartu kuartet (contoh 10
kartu) ditumpuk di di tengah-tengah kedua kubu.
c. Tiap kubu bergiliran untuk menebak kartu
(nama tokoh pahlawan) yang dipegang oleh kubu lawan dengan membacakan terlebih
dahulu deskripsi tokoh pahlawan yang tercantum pada bagian belakang kartu.
d. Jika berhasil menebak maka kartu tersebut
menjadi milik tetap kubu yang menebak dan disimpan di bawah.
e. Setiap akhir giliran, tiap kubu mengambil
satu kartu di tumpukan kartu lainnya. Kegiatan ini terus berlanjut sampai tidak
ada tumpukan kartu yang tersisa.
f. Jika ada kartu yang tidak tertebak oleh kubu
lawan, maka kartu tersebut menjadi milik tetap kubu yang memegang.
g. Pemenang permainan adalah kubu yang memiliki
kartu tetap paling banyak.
2. Tahap Menjelaskan
a. Tiap kubu diminta untuk menjelskan
tokoh-tokoh pahlawan pada kartu tetap miliknya dan mengambil satu atau beberapa
sifat yang dapat diteladani dari tokoh tersebut.
b. Kubu yang lainnya menyimak dengan seksama
penjelasan dari kubu yang menjelaskan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Media pembelajaran kuartet cerdas pada prinsipnya adalah sebuah media
pembelajaran yang menggunakan gambar serta dipadukan dalam permainan kuartet
dengan sedikit mendapat perubahan dari segi aturan permainan. Pada dasarnya
media kuartet cerdas dapat diadopsi oleh setiap mata pelajaran di SD.
2. Kelebihan media pembelajaran kuartet cerdas pada prinsipnya sesuai dengan
karakteristik siswa SD, yaitu masih dalam dunia bermain. Sehingga kegiatan
belajar dapat lebih menarik dan hasil belajar diharapkan akan lebih optimal.
Sedangkan kekurangan dari media ini terletak pada penggunaannya yang dapat
menimbulkan suasana sedikit ribut dan media mudah rusak jika tidak dirawat
dengan baik.
3. Teori belajar yang mendukung mengenai penggunaan media pembelajaran, khusunya
media kuartet cerdas adalah teori behavioristik serta pendapat Thorndike, teori
konstruktivistik, dan pendapat dari Derek Rowntree mengenai fungsi media
pembelajaran.
4. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media kuartet cerdas terdiri dari
tahap permainan dan tahap menjelaskan.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada semua pihak, khususnya
guru bersama pihak sekolah dapat merealisasikan serta mengembangkan penggunaan
media dalam proses belajar mengajar sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
hasil belajar siswa. Selain itu pemerintah dan pihak terkait lainnya juga harus
dapat mendukung serta meunjang terhadap pengadaan media pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, Asri. 2012. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: RinekaCipta.
Djamarah, Aswan dan
Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Muchith, Saekhan. 2008. Pembelajaran Kontekstual. Semarang:
Rasail.
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata
Pelajaran :
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: IV/I
Pertemuan
Ke- : 1
Alokasi
Waktu : 2 X35
menit
Standar
Kompetensi :
1. Memahami sejarah
kenampakan alam dan keberagaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota
dan provinsi
Kompetensi
Dasar :
1.6 . Meneladani kepahlawana
dan patriotisme tokoh tokoh di lingkungannya
Indikator
:
1. Menyebutkan
tokoh-tokoh pahlawan bangsa
2. Menjelaskan
tokoh-tokoh pahlawan bangsa berdasarkan gambar
3. Menyebutkan
contoh-contoh sikap patriotisme dari tokoh pahlawan bangsa
4. Menjelaskan
sikap patriotisme dari tokoh pahlawan bangsa
I. Tujuan
Pembelajaran :
1. Melalui metode ceramah dan tanya jawab siswa
dapat menyebutkan tokoh-tokoh pahlawan bangsa dengan tepat
2. Melalui metode
tanya jawab, siswa dapat menjelaskan tokoh-tokoh pahlawan bangsa berdasarkan gambar dengan benar
3. Melalui metode
diskusi, siswa dapat menyebutkan contoh-contoh sikap patriotisme dari
tokoh pahlawan bangsa dengan tepat
4. Melalui metode
demontrasi,siswa dapat menjelaskan sikap patriotisme dari tokoh pahlawan
bangsa dengan benar
II. Materi
Ajar :
A. Pahlawan Bangsa
1. Ir.
Soekarno
2. Moh.
Hatta
3. Ki
Hajar Dewantara
4. Soeharto
5. Jend.
Ahmad Yani
6. RA.
Kartini
7. R.
Dewi Sartika
8. Wahidin
Sudirohusodo
9. KH.
Agus Salim
10. Bung
Tomo
11. W.
R. Supratman
12. Imam
Bonjol
III. Metode
Ajar :
- Ceramah
- Tanya
Jawab
- Diskusi
- Demontrasi
IV. Media,
alat dan sumber Belajar
Media
: Laptop, in fokus, slide powerpoit dan kwartet
Alat
: Papan Tulis, Spidol, penghapus papan tulis
Sumber
:
V. Langkah-langkah
pembelajaran.
1) Kegiatan
Awal
1) Guru
menyiapkan media
2) Guru
mengucapkan salam dan berdo’a
3) Guru
mengecek kehadiran siswa
4) Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran
5) Guru
mengadakan apersepsi dengan bertanya kepada siswa mengenai pahlawan
bangsa
2) Kegiatan
Inti
1) Guru
menampilkan powerpoint tentang pahlawan bangsa dan meminta siswa untuk mencatat
hal-hal penting yang ada dalam slide powerpont
2) Guru
menjelaskan mengenai pahlawan bangsa yang terdapat pada powerpoint
3) Guru
mengadakan tanya jawab berulang-ulang pada siswa mengenai materi yang telah
dijelaskan
4) Guru
membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 orang
5) Guru
mengadakan permainan kartu kwartet
6) Guru
menjelaskan aturan main kepada siswa
7) Guru
membagi kartu kwartet kepada tiap kelompok
8) Guru
mengawasi jalannya diskusi dengan cara menghampiri tiap kelompok dan membantu
serta memberikan solusi kepada tiap kelompok untuk memecahkan masalah yang
dihadapi tiap kelompok
9) Guru
bersama siswa membahas hasil diskusi kelompok
1. Kegiatan
Penutup
1)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2) Guru
memberikan evaluasi dengan membagikan lembar soal
3) Guru
mengadakan tanya jawab kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari
4) Guru
meminta siswa untuk mengumpulkan lebar evaluasi
5) Guru
meminta siswa untuk berdo’a
6) Guru
mengucapkan salam, tanda pelajaran telah berakhir
VI. Penilaian Evaluasi
Prosedur
: Post Test
Jenis
Evaluasi : Tertulis
Bentuk
Evaluasi : Jawaban Singkat
Alat
Evaluasi : Soal
Soal:
1. Tuliskan
6 tokoh pahlawan bangsa!
2. Tuliskan
sikap-sikap patriotisme dari 6 tokoh di atas!
3. Tuliskan
contoh sikap patriotisme !minimal 5
Skor Penilaian:
No. Soal
|
Skor maksimal
|
Keterangan
|
1
|
2
|
Skor 0, jika tidak memberi
jawaban
Skor 1, jika dapat menjawab 3
tokoh pahlawan bangsa dengan benar
Skor 2, jika dapat menjawab 6
tokoh pahlawan dengan benar
|
2
|
4
|
Skor 0, Jika tidak memberi
jawaban
Skor 2, jika dapat menjawab
sikap patriotisme dari 3 tokoh pahlawan bangsa
Skor 4, jika dapat menjawab
sikap patriotisme dari 6 tokoh pahlawan patriotisme
|
3
|
4
|
Skor 0, jika tidak memberi
jawaban
Skor 2, jika menjawab 3
contoh sikap patriotisme
Skor 4, jika menjawab 5
contoh sikap patriotisme
|
Skor Ideal = 10
Rumus menentukan
nilai, N= Skor Perolehan X 100
Skor ideal