AWAS KUMMAT
(Kamu Suka Matematika)
Diajukan
untuk Memenuhi Salahsatu Tugas
Matakuliah
Model Pembelajaran Matematika.
Disusun oleh :
Kelompok 10
Dede Ahmad Sobandi (1105194/07)
Egi Agustian (1105661/15)
M. Junaedi (1101465/23)
Topik Rusmana (1105142/34)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA
2014
PENDEKATAN INVESTIGATIF
A. Latar
Belakang Pendekatan Investigasi
Menurut Grimison
& Dawe (Lidinillah, 2009, hlm. 7), “Istilah investigasi dalam pembelajaran
matematika pertama kali dikemukakan oleh Committee of Inquiry into the
Teaching of Mathematics in School dalam Cockroft Report tahun 1982”.
Cockroft Report tersebut merekomendasikan bahwa pembelajaran matematika dalam
setiap jenjang pendidikan harus meliputi eksposisi (pemaparan) guru, diskusi,
kerja praktek, pemantapan dan latihan, pemecahan masalah dan kegiatan
investigasi. Di Negara Indonesia, istilah investigasi pernah termuat dalam
Kurikulum 2004 (KBK) yang menggunakan istilah “penyelidikan” yang direkomendasikan
bersama eksplorasi dan eksperimen sebagai salah satu aktivitas pembelajaran
matematika.
Investigasi
merupakan pendekatan yang memiliki kemiripan dengan pendekatan inkuiri, yang
mana matematika tersajikan secara relevan dengan tahap berpikir anak, serta
pembelajaran yang berangkat dari pengalaman dan kebutuhan anak. Banyak
penelitian dan kajian yang diarahkan untuk menjelaskan kedudukan pendekatan
investigasi matematika dalam pembelajarannya, baik sebagai tugas (task),
proses kognitif (cognitive processes) dan aktivitas (activity)
untuk meneliti dampak dan pengaruh investigasi matematika dalam mengembangkan
kemahiran matematika siswa (mathematical proficiency).
B. Pengertian
Pendekatan Investigasi
Salahsatu cara
agar pembelajaran matematika lebih bermakna yaitu dengan membawa siswa ikut
berperan aktif dan merasakan langsung dalam proses menemukan sesuatu sesuai
dengan materi pembelajaran melalui kegiatan investigasi. Kegiatan investigasi
ini mendorong guru untuk selalu membimbing siswa saat proses pembelajaran
berlangsung.
Menurut KBBI Online (2014), “Investigasi adalah
penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta melakukan peninjauan,
percobaan, dan sebagainya, dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan”.
Bastow, dkk. (Lidinillah, 2009, hlm. 7) mengemukakan bahwa investigasi
matematika adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dapat mendorong suatu
aktivitas percobaan (experiment), mengumpulkan data, melakukan
observasi, mengidentifikasi suatu pola, membuat dan menguji kesimpulan/dugaan (conjecture)
dan membuat suatu generalisasi.
Cambridge
Dictionaries Online (Lidinillah, 2009, hlm. 12), “Investigasi adalah menguji
kejahatan, masalah, pernyataan dan lainya secara hati-hati, yang secara khusus
untuk mencari kebenaran”. Singapore Ministry of Education (Lidinillah, 2009,
hlm. 13) mengemukakan bahwa investigasi
matematika adalah, “Suatu aktivitas matematika yang divergen”. Investigasi
matematika memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dalam situasi
matematika yang terbuka. Dalam kerja investigasi, siswa menggunakan berbagai
heuristik pemecahanmasalah dan keterampilan berpikir untuk memecahkan masalah
investigatif dengan penekanan pada penemuan pola-pola dan hubungan-hubungan.
Sependapat dengan yang dikemukakan oleh Bailay (Lidinillah, 2009, hlm. 13),
“Investigasi matematika merupakan masalah terbuka (open-ended problem)
atau pernyataan yang memungkinkan dapat dieksplorasi melalui berbagai cara atau
langkah-langkah matematis, serta dapat menghasilkan berbagai ide matematika
atau solusi dari masalah.”
Dari pernyataan
di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan investigasi merupakan pendekatan
yang mengutamakan proses penyelidikan, dimana siswa melakukan berbagai
aktivitas eksperimen dengan hati-hati, sehingga memperoleh jawaban yang benar
dari permasalahan tersebut. Pembelajaran melalui pendekatan
investigasi akan mendorong siswa untuk dapat berpikir secara kritis, logis,
kreatif dan sistematis melalui permasalahan yang bersifat terbuka (open problem) dengan menggunakan
langkah-langkah penyelidikan. Pada proses pembelajarannya, siswa akan diberikan
kesempatan untuk mencari sendiri solusi dari permasalahan tersebut.
A. Karakteristik
dari Pendekatan Investigasi
Menurut Edmmond
& Knight (Lidinillah, 2009, hlm. 5), terdapat beberapa karakteristik pendekatan
investigasi matematika, yaitu:
“Open-ended,
finding pattern, self-discovery, reducing the teachers role, not helpful
examination, not worthwhile, not doing real math, using ones own methed, being
exposed, limited to the teachers experience, not being in control,
anddivergen”.
Dari penjelasan
mengenai karakteristik pendekatan investigasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pendekatan investigasi ini selalu mengajak siswa untuk mampu mengkontruksi
pengetahuannya dan untuk meningkatkan kemampuan proses matematikanya ada pada
penyajian soal terbuka (open ended).
Pada pendektan ini juga, siswa lebih banyak didorong untuk melakukan kegiatan
berpikir matematis (doing mathematics), mencari serta menemukan
pola-pola matematik serta konsep dan aturan matematika dengan kegiatan yang
lebih terbuka dan mandiri. Sementara guru berperan untuk memfasilitasi siswa
agar dapat melakukan kegiatan investigasi matematika dengan baik, serta
melakukan intervensi yang relevan dengan situasi pembelajaran.
B. Fase-fase
dalam Pendekatan Investigasi
Menurut
Setiawan (Lidinillah, 2009), terdapat beberapa
yang harus ditempuh siswa dalam pendekatan investigatif. Adapun
fase-fase tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Fase
membaca, menerjemahkan dan memahami masalah
2.
Fase
pemecahan masalah
3.
Fase
menjawab dan mengkomunikasikan jawaban
Fase-fase tersebut disajikan secara
terurut dan sistematis. Berdasarkan uraian mengenai fase-fase dan peran guru
menurut Setiawan dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan investigasi dalam proses
pembelajaran menuntut siswa untuk melakukan penyelidikan, mengumpulkan data,
dan menentukan strategi untuk menyelesaikan persoalan yang diberikan, yang
selanjutnya hasil perolehan tersebut dikomunikasikan dan dibandingkan dengan
perolehan siswa lainnya. Pendekatan investigasi menekankan pada permasalahan
yang belum terformulasikan dengan jelas sehingga memungkinkan perolehan siswa
beragam (divergen). Sementara peran
guru di sini harus memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa untuk dapat menemukan
dan memecahkan permasalahan dengan sendiri, selain itu guru juga harus
menyiapkan berbagai fasilitas yang menunjang siswa dalam melakukan
pembelajaran.
C. Langkah-langkah
Pembelajaran dalam Pendekatan Investigasi
Melalui pembelajaran matematika dengan
pendekatan investigatif, siswa belajar dan mengembangkan pengetahuan serta
kemampuan matematikanya melalui kegiatan investigasi atau penyelidikan yang
terintegrasi dalam pembelajaran matematika. Melalui pendekatan investigasi,
siswa dilatih untuk menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang selama
ini belum diajarkan di sekolah-sekolah pada umumnya. Menurut Bastow, dkk. (Lidinillah, 2009), pembelajaran matematika
dengan pendekatan investigasi memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Menafsirkan/memahami masalah (interpreting).
2.
Eksplorasi secara spontan (exploring spontaneously).
3.
Pengajuan pertanyaan (posing problem).
4.
Eksplorasi secara sistematis (exploring systematically).
5.
Mengumpulkan data (gathering and recording data).
6.
Memeriksa pola (identifying pattern).
7.
Menguji dugaan (testing conjecture).
8.
Melakukan pencarian secara
informal (expressing finding informally).
9.
Simbolisasi (symbolising).
10.
Membuat generalisasi formal (formalising generalitation).
11.
Menjelaskan dan mempertahankan
kesimpulan (explaining and justifying).
12.
Mengkomunikasikan hasil temuan (communicating finding).
Berdasarkan
langkah-langkah tersebut, dapat dijelaskan bahwa dalam pembelajaran matematika
dengan menggunakan pendekatan investigatif diawali dengan pemberian masalah open-ended yang kemudian siswa diminta
untuk melakukan interpretasi atau memahami masalah yang diberikan. Selanjutnya,
siswa harus memecahkan masalah tersebut dengan berbagai rangkaian proses
investigatif yang didalamnya mencakup kegiatan eksplorasi atau mendalami masalah,
mengumpulkan data, memeriksa dan menemukan pola, menguji dugaan, membuat
generalisasi hingga mengkomunikasikan hasil temuan yang diperolehnya.
D. Keuntungan
Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Investigasi bagi Siswa
Menurut Setiawan (Lidinillah, 2009), terdapat beberapa keuntungan bagi
siswa dengan adanya pendekatan belajar investigasi, yaitu sebagai berikut:
1.
Keuntungan
pribadi
a.
Dalam
proses belajarnya dapat bekerja secara bebas.
b.
Memberi
semangat untuk berinisiatif, kreatif dan aktif.
c.
Rasa
percaya diri dapat lebih meningkat.
d.
Dapat
belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah.
e.
Mengembangkan
antusiasme dan rasa tertarik pada matematika.
2.
Keuntungan
sosial
a.
Meningkatkan
belajar bekerja sama.
b.
Belajar
berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun dengan guru.
c.
Belajar
berkomunikasi yang baik secara sistematis.
d.
Belajar
menghargai pendapat orang lain.
e.
Meningkatkan
partisipasi dalam membuat suatu keputusan.
3.
Keuntungan
akademis
a.
Siswa
terlatih untuk mempertanggung jawabkan jawaban yang diberikannya.
b.
Bekerja
secara sistematis.
c.
Mengembangkan
dan melatih keterampilan matematika di berbagai bidang.
d.
Merencanakan
dan mengorganisasikan pekerjaanya.
e.
Mengidentifikasi
kebenaran jawaban yang mereka buat.
DAFTAR PUSTAKA
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2014). Kamus
Versi Online/Daring (Dalam Jaringan). [Online]. Tersedia di: http://kbbi.web.id/.
Diakses 11 April 2014
Lidinillah, Dindin A. M. (2009). Investigasi
Matematika dalam Pembelajaran Matematika
di Sekolah Dasar.
[Online] Tasikmalaya : Jurnal Pendidikan.
Tersedia di: http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Nomor_11 -April_2009/INVESTIGASI_MATEMATIKA_DALAM_PEMBELAJAR AN_MATEM TIKA_DI_SEKOLAH_DASAR.pdf Diakses 12 April 2014
versi FULL Makalah ini dapat di DOWLOAD di bawah ini :
DOWNLOAD MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA FULL
versi FULL Makalah ini dapat di DOWLOAD di bawah ini :
DOWNLOAD MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA FULL
0 komentar:
Post a Comment