Monday, 8 June 2015

PENDEKATAN INVESTIGATIF



AWAS KUMMAT
(Kamu Suka Matematika)

Diajukan untuk Memenuhi Salahsatu Tugas
Matakuliah Model Pembelajaran Matematika.

 

Disusun oleh :
Kelompok 10
Dede Ahmad Sobandi            (1105194/07)
Egi Agustian                           (1105661/15)
M. Junaedi                              (1101465/23)
Topik Rusmana                       (1105142/34)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014

 

PENDEKATAN INVESTIGATIF

A.    Latar Belakang Pendekatan Investigasi

Menurut Grimison & Dawe (Lidinillah, 2009, hlm. 7), “Istilah investigasi dalam pembelajaran matematika pertama kali dikemukakan oleh Committee of Inquiry into the Teaching of Mathematics in School dalam Cockroft Report tahun 1982”. Cockroft Report tersebut merekomendasikan bahwa pembelajaran matematika dalam setiap jenjang pendidikan harus meliputi eksposisi (pemaparan) guru, diskusi, kerja praktek, pemantapan dan latihan, pemecahan masalah dan kegiatan investigasi. Di Negara Indonesia, istilah investigasi pernah termuat dalam Kurikulum 2004 (KBK) yang menggunakan istilah “penyelidikan” yang direkomendasikan bersama eksplorasi dan eksperimen sebagai salah satu aktivitas pembelajaran matematika.
Investigasi merupakan pendekatan yang memiliki kemiripan dengan pendekatan inkuiri, yang mana matematika tersajikan secara relevan dengan tahap berpikir anak, serta pembelajaran yang berangkat dari pengalaman dan kebutuhan anak. Banyak penelitian dan kajian yang diarahkan untuk menjelaskan kedudukan pendekatan investigasi matematika dalam pembelajarannya, baik sebagai tugas (task), proses kognitif (cognitive processes) dan aktivitas (activity) untuk meneliti dampak dan pengaruh investigasi matematika dalam mengembangkan kemahiran matematika siswa (mathematical proficiency).

B.     Pengertian Pendekatan Investigasi

Salahsatu cara agar pembelajaran matematika lebih bermakna yaitu dengan membawa siswa ikut berperan aktif dan merasakan langsung dalam proses menemukan sesuatu sesuai dengan materi pembelajaran melalui kegiatan investigasi. Kegiatan investigasi ini mendorong guru untuk selalu membimbing siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
Menurut KBBI Online (2014), “Investigasi adalah penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta melakukan peninjauan, percobaan, dan sebagainya, dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan”. Bastow, dkk. (Lidinillah, 2009, hlm. 7) mengemukakan bahwa investigasi matematika adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dapat mendorong suatu aktivitas percobaan (experiment), mengumpulkan data, melakukan observasi, mengidentifikasi suatu pola, membuat dan menguji kesimpulan/dugaan (conjecture) dan membuat suatu generalisasi.
Cambridge Dictionaries Online (Lidinillah, 2009, hlm. 12), “Investigasi adalah menguji kejahatan, masalah, pernyataan dan lainya secara hati-hati, yang secara khusus untuk mencari kebenaran”. Singapore Ministry of Education (Lidinillah, 2009, hlm. 13)  mengemukakan bahwa investigasi matematika adalah, “Suatu aktivitas matematika yang divergen”. Investigasi matematika memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dalam situasi matematika yang terbuka. Dalam kerja investigasi, siswa menggunakan berbagai heuristik pemecahanmasalah dan keterampilan berpikir untuk memecahkan masalah investigatif dengan penekanan pada penemuan pola-pola dan hubungan-hubungan. Sependapat dengan yang dikemukakan oleh Bailay (Lidinillah, 2009, hlm. 13), “Investigasi matematika merupakan masalah terbuka (open-ended problem) atau pernyataan yang memungkinkan dapat dieksplorasi melalui berbagai cara atau langkah-langkah matematis, serta dapat menghasilkan berbagai ide matematika atau solusi dari masalah.”
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan investigasi merupakan pendekatan yang mengutamakan proses penyelidikan, dimana siswa melakukan berbagai aktivitas eksperimen dengan hati-hati, sehingga memperoleh jawaban yang benar dari permasalahan tersebut. Pembelajaran melalui pendekatan investigasi akan mendorong siswa untuk dapat berpikir secara kritis, logis, kreatif dan sistematis melalui permasalahan yang bersifat terbuka (open problem) dengan menggunakan langkah-langkah penyelidikan. Pada proses pembelajarannya, siswa akan diberikan kesempatan untuk mencari sendiri solusi dari permasalahan tersebut. 

A.    Karakteristik dari Pendekatan Investigasi

Menurut Edmmond & Knight (Lidinillah, 2009, hlm. 5), terdapat beberapa karakteristik pendekatan investigasi matematika, yaitu:

“Open-ended, finding pattern, self-discovery, reducing the teachers role, not helpful examination, not worthwhile, not doing real math, using ones own methed, being exposed, limited to the teachers experience, not being in control, anddivergen”.

Dari penjelasan mengenai karakteristik pendekatan investigasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan investigasi ini selalu mengajak siswa untuk mampu mengkontruksi pengetahuannya dan untuk meningkatkan kemampuan proses matematikanya ada pada penyajian soal terbuka (open ended). Pada pendektan ini juga, siswa lebih banyak didorong untuk melakukan kegiatan berpikir matematis (doing mathematics), mencari serta menemukan pola-pola matematik serta konsep dan aturan matematika dengan kegiatan yang lebih terbuka dan mandiri. Sementara guru berperan untuk memfasilitasi siswa agar dapat melakukan kegiatan investigasi matematika dengan baik, serta melakukan intervensi yang relevan dengan situasi pembelajaran.

B.     Fase-fase dalam Pendekatan Investigasi

Menurut Setiawan (Lidinillah, 2009), terdapat beberapa  yang harus ditempuh siswa dalam pendekatan investigatif. Adapun fase-fase tersebut adalah sebagai berikut:

1.      Fase membaca, menerjemahkan dan memahami masalah
2.      Fase pemecahan masalah
3.      Fase menjawab dan mengkomunikasikan jawaban
Fase-fase tersebut disajikan secara terurut dan sistematis. Berdasarkan uraian mengenai fase-fase dan peran guru menurut Setiawan dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan investigasi  dalam proses pembelajaran menuntut siswa untuk melakukan penyelidikan, mengumpulkan data, dan menentukan strategi untuk menyelesaikan persoalan yang diberikan, yang selanjutnya hasil perolehan tersebut dikomunikasikan dan dibandingkan dengan perolehan siswa lainnya. Pendekatan investigasi menekankan pada permasalahan yang belum terformulasikan dengan jelas sehingga memungkinkan perolehan siswa beragam (divergen). Sementara peran guru di sini harus memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa untuk dapat menemukan dan memecahkan permasalahan dengan sendiri, selain itu guru juga harus menyiapkan berbagai fasilitas yang menunjang siswa dalam melakukan pembelajaran.

C.    Langkah-langkah Pembelajaran dalam Pendekatan Investigasi

Melalui pembelajaran matematika dengan pendekatan investigatif, siswa belajar dan mengembangkan pengetahuan serta kemampuan matematikanya melalui kegiatan investigasi atau penyelidikan yang terintegrasi dalam pembelajaran matematika. Melalui pendekatan investigasi, siswa dilatih untuk menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang selama ini belum diajarkan di sekolah-sekolah pada umumnya. Menurut Bastow, dkk.  (Lidinillah, 2009), pembelajaran matematika dengan pendekatan investigasi memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

1.      Menafsirkan/memahami masalah (interpreting).
2.      Eksplorasi secara spontan (exploring spontaneously).
3.      Pengajuan pertanyaan (posing problem).
4.      Eksplorasi secara sistematis (exploring systematically).
5.      Mengumpulkan data (gathering and recording data).
6.      Memeriksa pola (identifying pattern).
7.      Menguji dugaan (testing conjecture).
8.      Melakukan pencarian secara informal (expressing finding informally).
9.      Simbolisasi (symbolising).
10.  Membuat generalisasi formal (formalising generalitation).
11.  Menjelaskan dan mempertahankan kesimpulan (explaining and justifying).
12.  Mengkomunikasikan hasil temuan (communicating finding).

Berdasarkan langkah-langkah tersebut, dapat dijelaskan bahwa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan investigatif diawali dengan pemberian masalah open-ended yang kemudian siswa diminta untuk melakukan interpretasi atau memahami masalah yang diberikan. Selanjutnya, siswa harus memecahkan masalah tersebut dengan berbagai rangkaian proses investigatif yang didalamnya mencakup kegiatan eksplorasi atau mendalami masalah, mengumpulkan data, memeriksa dan menemukan pola, menguji dugaan, membuat generalisasi hingga mengkomunikasikan hasil temuan yang diperolehnya.

D.    Keuntungan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Investigasi bagi Siswa

Menurut Setiawan (Lidinillah, 2009), terdapat beberapa keuntungan bagi siswa dengan adanya pendekatan belajar investigasi, yaitu sebagai berikut:
1.        Keuntungan pribadi
a.         Dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas.
b.        Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif dan aktif.
c.         Rasa percaya diri dapat lebih meningkat.
d.        Dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah.
e.         Mengembangkan antusiasme dan rasa tertarik pada matematika.
2.        Keuntungan sosial
a.         Meningkatkan belajar bekerja sama.
b.        Belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun dengan guru.
c.         Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis.
d.        Belajar menghargai pendapat orang lain.
e.         Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan.
3.        Keuntungan akademis
a.         Siswa terlatih untuk mempertanggung jawabkan jawaban yang diberikannya.
b.        Bekerja secara sistematis.
c.         Mengembangkan dan melatih keterampilan matematika di berbagai bidang.
d.        Merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaanya.
e.         Mengidentifikasi kebenaran jawaban yang mereka buat.


DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2014). Kamus Versi Online/Daring (Dalam Jaringan). [Online]. Tersedia di: http://kbbi.web.id/. Diakses 11 April 2014

Lidinillah, Dindin A. M. (2009). Investigasi Matematika dalam Pembelajaran        Matematika di Sekolah Dasar. [Online] Tasikmalaya : Jurnal Pendidikan. Tersedia di:             http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Nomor_11           -April_2009/INVESTIGASI_MATEMATIKA_DALAM_PEMBELAJAR            AN_MATEM            TIKA_DI_SEKOLAH_DASAR.pdf Diakses 12 April 2014


 versi FULL Makalah ini dapat di DOWLOAD di bawah ini :
  DOWNLOAD MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA FULL

0 komentar:

Post a Comment