Sunday, 17 May 2015

PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIKRO

PROSEDUR PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIKRO

Disusun  untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Mikro


Disusun Oleh:
Diah Purnama Dewi
Ence Rosikin
Jajang Bayu Kelana
Khujah Iis Farsyafat
Mentari Pratiwi

Wulan Herismaniani

Kelas 2C
Kelompok 6



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013






BAB I
LATAR BELAKANG

            Sebelum bertanding, seorang sprinter pada umumnya akan melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk melemaskan dan merefleksi otot-ototnya. Hal ini dilakukan agar ketika berlari ototnya tidak tegang dan tertarik yang bisa mengakibatkan cedera.
            Sama halnya dengan seorang sprinter, seorang calon guru juga sebelum terjun ke dalam kelas yang sebenarnya dia harus melakukan pemanasan dalam bentuk latihan. Latihan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan-kemampuan yang berkenaan dengan keterampilan mengajar. Salah satu sarana latihan yang cukup efektif adalah dengan program pembelajaran mikro (micro teaching).
Ketika kita akan melakukan program pembelajaran micro (micro teaching) kita harus mengetahui tahapan persiapan pembelajaran micro, hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran mikro itu sendiri dapat berjalan dan membuahkan hasil yang maksimal. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang guru adalah tahap kegiatan inti pembelajaran mikro dan tahap akhir dan tindak lanjut pembelajaran mikro. Di dalam makalah ini kami akan mengulas berbagai hal yang berhubungan dengan masalah diatas.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Tahap Persiapan Pembelajaran Mikro
Pembelajaran mikro adalah pembelajaran yang disempurnakan baik waktu ,materi maupun jumlah siswanya. Pembelajaran mikro pada dasaranya merupakan salah satu pendekatan pembelajaran untuk melatih bagaian-bagaian ketermpilan mengajar.agar pelaksanaanya dapat berjalan dengan lancar ada langkah-langkah atau prosedur khusus sesuai dengan hakikat pembelajaran mikro itu sendiri, hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran mikro itu sendiri dapat berjalan dan membuahkan hasil yang maksimal.
1.      Tahap-tahap Persiapan Pembelajaran Mikro
Menurut Sukiman dan Kasmad (2006: 83) adapun jenis-jenis tahap-tahap kegiatan yang herus dilakukan untuk mempersiapkan diri untuk melaksanakan pembelajaran mikro meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.       Memahami hakikat pembelajaran mikro, terutama berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana pembelajaran mikro
b.      Mengkaji berbagai jenis keterampilan dasar mengajar yang akan dilatihkan dalam pembelajaran mikro.
c.       Melakukan observasi kesekolah (tempat praktek atau latihan)
d.      Membuat persiapan tertulis (perencanaan pembelajaran)
e.       Pembagian kelompok
Sukmadinata (Sukirman dan Kasmad, 2006: 83) menjelaskan bahwa teori itu penting dikuasai karena teori memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a.       Mendeskripsikan, yaitu untuk mendapatkan gambaran yang singkat dan uutuh tentang pembelajaran mikro
b.      Menjelaskan, yaitu untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembelajran mikro
c.       Memprediksikan, yaitu unhtuk meramalkan kegiatan-kegiatanyang harus dilakukan sesuai dengan ketentuan pembelajaran mikro

2.      Apa, Mengapa, dan Bagaimana Pembelajaran Mikro?
Tahap pertama kegiatan pembelajaran mikro adalah mengetahui konsep pembelajaran mikro itu sendiri. Menurut Teo Hug (Sukirman dan Kasmad, 2006: 84)  untuk memperoleh kecakapan yang diharapkan maka pembelajaran mikro disusun secara terstruktur, sistematis dalam bentuk:
a.       Micro lessons, yaitu latihan dengan memusatkanpada bagaian-bagaian dari keseluruhan komponen dan keterampilan belajar
b.      Micro periods, yaitu waktu untuk melatihsetiap pembelajarandiperpendek dari waktu pembelajaran biasa di kelas
c.       Cyclicalmodel, yaitupelatihan dilakukan berulang-ulang. Pengulangan tersebut ditempuh dalam suatu proses seperti: mengajar, mengkritisi, mengajar kembali, dan mengkritisi sampai tuntas
3.      Jenis-jenis Keterampilan Dasar Mengajar
Tahap kedua dalam persiapan pelaksanaan pembelajaran mikro adalah mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan mengajar. Menurut Allen dan Ryan (Sukirman dan Kasmad, 2006: 85) jenis-jenis keterampilan mengajar itu antara laian: keterampialan membuka, menutup menjelaskan, mengadakan variasi, bertanjnya dasar, bertanya lanjutan, penguatan, membimbing bdisakusi, mengajar kelompok kecil dan perorangan, membuat ilustrasi dan contoh., dan yang terakhir keterampilan mengelola kelas.
4.      Observasi ke Sekolah
5.      Membuat perencanaan tertulis Pembelajaran Mikro
6.      Pembagian kelompok
7.      Jenis-jenis Keterampilan Dasar Mengajar


BAB III
A.    Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dapat kami simpulkan bahwa membaca meliputi tujuan membaca, jenis – jenis membaca, membaca di Sekolah Dasar, keterampilan membaca, dan tahap-tahap proses membaca. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang akan disampaikan oleh penulis melalui tulisannya. Dengan membaca sebuah tulisan maka akan menambah kosakata, keterampilan dan pengetahuan pembaca.
Nonsastra merupakan karya di luar sastra yang menggunakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.Beberapa karangan yang termasuk ke dalam karangan nonsastra diantaranya meliputi pengumuman, naskah pidato, iklan, wacana berita, percakapan, dan sebagainya.
B.     Saran
1.      Sebaiknya guru di SD memahami terlebih dahulu apa yang ada dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) agar dapat menyampaikan materi yang akan diajarkan sesuai sehingga tujuan dapat tercapai.
2.      Sebagai calon pendidik sudah seharusnya kita membiasakan budaya membaca, karena dengan membaca kita dapat berbagi ilmu kepada anak didik kita. Selain itu, dengan membaca akan membuat kita berkeliling dunia dan masih banyak lagi manfaat membaca lainnya. Budaya membaca juga harus kita tanamkan pada diri anak didik kita kelak agar itu menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.


3.      Budaya membaca mudah dibiasakan yaitu dengan cara selalu membaca apa saja dan dimana saja tulisan yang kita lihat, terlebih lagi dengan membiasakan membaca karangan nonsastra yang dapat dengan mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari, dengan begitu keinginan membaca pun akan tertanam dalam diri kita secara reflektif .
4.      Kita sebagai calon guru harus dapat memahami keterampilan membaca, apabila keterampilan membaca kurang dikuasai maka akan sulit dalam menyerap pesan atau makna dari suatu wacana tersebut.  Hal tersebut juga dapat berpengaruh tehadap gaya berbicara.


DAFTAR PUSTAKA
Badriyah, Idah. (2011). Keterampilan Membaca Nonsastra.
          [online].

Djuanda, Dadan. (2008). Berbahasa Indonesia di Kelas Dasar. Bandung: Pustaka Latifah.
Haryadi dan Zamzami. (1996). Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Perdidikan Tinggi Bagian      Proyek Pengembangan Sekolah Dasar.
Syah, Muhibbin. (2010).  Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rosita, Tita. (2012). Meningkatkan Kemampuan Menyimak Nonsastra.
[online].
Tarigan, Henri Guntur. (1979). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan. Bandung: Angkasa.

Mosfier. (2011). Perbedaan Sastra dan Nonsastra.
[online].
TN. (2012). Contoh Pidato Naskah dan Teks Pidato.
[online].