PROSEDUR
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MIKRO
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran
Mikro
Disusun Oleh:
Diah Purnama Dewi
Ence Rosikin
Jajang Bayu Kelana
Khujah Iis Farsyafat
Mentari Pratiwi
Wulan Herismaniani
Kelas 2C
Kelompok 6
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS
SUMEDANG
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
2013
BAB I
LATAR BELAKANG
Sebelum
bertanding, seorang sprinter pada
umumnya akan melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk melemaskan dan
merefleksi otot-ototnya. Hal ini dilakukan agar ketika berlari ototnya tidak
tegang dan tertarik yang bisa mengakibatkan cedera.
Sama halnya dengan seorang sprinter, seorang calon guru juga sebelum
terjun ke dalam kelas yang sebenarnya dia harus melakukan pemanasan dalam
bentuk latihan. Latihan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan-kemampuan yang
berkenaan dengan keterampilan mengajar. Salah satu sarana latihan yang cukup
efektif adalah dengan program pembelajaran mikro (micro teaching).
Ketika kita akan
melakukan program pembelajaran micro (micro
teaching) kita harus mengetahui tahapan persiapan pembelajaran micro, hal
ini dimaksudkan agar proses pembelajaran mikro itu sendiri dapat berjalan dan
membuahkan hasil yang maksimal. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang
guru adalah tahap kegiatan inti pembelajaran mikro dan tahap akhir dan tindak
lanjut pembelajaran mikro. Di dalam makalah ini kami akan mengulas berbagai hal
yang berhubungan dengan masalah diatas.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembelajaran mikro adalah pembelajaran
yang disempurnakan baik waktu ,materi maupun jumlah siswanya. Pembelajaran
mikro pada dasaranya merupakan salah satu pendekatan pembelajaran untuk melatih
bagaian-bagaian ketermpilan mengajar.agar pelaksanaanya dapat berjalan dengan
lancar ada langkah-langkah atau prosedur khusus sesuai dengan hakikat
pembelajaran mikro itu sendiri, hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran
mikro itu sendiri dapat berjalan dan membuahkan hasil yang maksimal.
1.
Tahap-tahap Persiapan
Pembelajaran Mikro
Menurut Sukiman dan Kasmad (2006: 83)
adapun jenis-jenis tahap-tahap kegiatan yang herus dilakukan untuk
mempersiapkan diri untuk melaksanakan pembelajaran mikro meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Memahami
hakikat pembelajaran mikro, terutama berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan
apa, mengapa, dan bagaimana pembelajaran mikro
b. Mengkaji
berbagai jenis keterampilan dasar mengajar yang akan dilatihkan dalam
pembelajaran mikro.
c. Melakukan
observasi kesekolah (tempat praktek atau latihan)
d. Membuat
persiapan tertulis (perencanaan pembelajaran)
e. Pembagian
kelompok
Sukmadinata
(Sukirman dan Kasmad, 2006: 83) menjelaskan bahwa teori itu penting dikuasai
karena teori memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a.
Mendeskripsikan, yaitu
untuk mendapatkan gambaran yang singkat dan uutuh tentang pembelajaran mikro
b.
Menjelaskan, yaitu
untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan pembelajran mikro
c.
Memprediksikan, yaitu
unhtuk meramalkan kegiatan-kegiatanyang harus dilakukan sesuai dengan ketentuan
pembelajaran mikro
2.
Apa, Mengapa, dan
Bagaimana Pembelajaran Mikro?
Tahap pertama kegiatan pembelajaran
mikro adalah mengetahui konsep pembelajaran mikro itu sendiri. Menurut Teo Hug
(Sukirman dan Kasmad, 2006: 84) untuk
memperoleh kecakapan yang diharapkan maka pembelajaran mikro disusun secara
terstruktur, sistematis dalam bentuk:
a. Micro
lessons, yaitu latihan dengan memusatkanpada bagaian-bagaian dari keseluruhan
komponen dan keterampilan belajar
b. Micro
periods, yaitu waktu untuk melatihsetiap pembelajarandiperpendek dari waktu
pembelajaran biasa di kelas
c. Cyclicalmodel,
yaitupelatihan dilakukan berulang-ulang. Pengulangan tersebut ditempuh dalam
suatu proses seperti: mengajar, mengkritisi, mengajar kembali, dan mengkritisi
sampai tuntas
3.
Jenis-jenis Keterampilan
Dasar Mengajar
Tahap kedua dalam persiapan pelaksanaan
pembelajaran mikro adalah mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan mengajar.
Menurut Allen dan Ryan (Sukirman dan Kasmad, 2006: 85) jenis-jenis keterampilan
mengajar itu antara laian: keterampialan membuka, menutup menjelaskan,
mengadakan variasi, bertanjnya dasar, bertanya lanjutan, penguatan, membimbing
bdisakusi, mengajar kelompok kecil dan perorangan, membuat ilustrasi dan
contoh., dan yang terakhir keterampilan mengelola kelas.
4.
Observasi ke Sekolah
5.
Membuat perencanaan
tertulis Pembelajaran Mikro
6.
Pembagian kelompok
7.
Jenis-jenis
Keterampilan Dasar Mengajar
BAB III
Dari hasil
pembahasan dapat kami simpulkan bahwa membaca meliputi tujuan membaca, jenis –
jenis membaca, membaca di Sekolah Dasar, keterampilan
membaca, dan tahap-tahap proses membaca. Membaca adalah suatu proses yang
dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang akan
disampaikan oleh penulis melalui tulisannya. Dengan membaca sebuah tulisan maka
akan menambah kosakata, keterampilan dan pengetahuan pembaca.
Nonsastra
merupakan karya di luar sastra yang menggunakan bahasa yang dipakai dalam
kehidupan sehari-hari.Beberapa karangan yang termasuk ke
dalam karangan nonsastra diantaranya meliputi pengumuman, naskah pidato, iklan,
wacana berita, percakapan, dan sebagainya.
B.
Saran
1. Sebaiknya
guru di SD memahami terlebih dahulu apa yang ada dalam Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD) agar dapat menyampaikan materi yang akan diajarkan
sesuai sehingga tujuan dapat tercapai.
2. Sebagai
calon pendidik sudah seharusnya kita membiasakan budaya membaca, karena dengan
membaca kita dapat berbagi ilmu kepada anak didik kita. Selain itu, dengan
membaca akan membuat kita berkeliling dunia dan masih banyak lagi manfaat
membaca lainnya. Budaya membaca juga harus kita tanamkan pada diri anak didik
kita kelak agar itu menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Budaya
membaca mudah dibiasakan yaitu dengan cara selalu membaca apa saja dan dimana
saja tulisan yang kita lihat, terlebih lagi dengan membiasakan membaca karangan
nonsastra yang dapat dengan mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari, dengan
begitu keinginan membaca pun akan tertanam dalam diri kita secara reflektif .
4. Kita
sebagai calon guru harus dapat memahami keterampilan membaca, apabila
keterampilan membaca kurang dikuasai maka akan sulit dalam menyerap pesan atau
makna dari suatu wacana tersebut. Hal
tersebut juga dapat berpengaruh tehadap gaya berbicara.
DAFTAR
PUSTAKA
Badriyah,
Idah. (2011). Keterampilan Membaca
Nonsastra.
[online].
Djuanda, Dadan. (2008). Berbahasa Indonesia di Kelas Dasar. Bandung: Pustaka Latifah.
Haryadi dan Zamzami. (1996). Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jendral Perdidikan Tinggi Bagian Proyek Pengembangan Sekolah Dasar.
Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Rosita,
Tita. (2012). Meningkatkan Kemampuan
Menyimak Nonsastra.
[online].
Tarigan, Henri Guntur. (1979). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan. Bandung: Angkasa.
Mosfier. (2011). Perbedaan
Sastra dan Nonsastra.
[online].
Tersedia:http://mosfier.blogspot.com/2011/08/perbedaan-sastra-dengan-nonsastra.html.
[12 September 2012]
TN. (2012). Contoh
Pidato Naskah dan Teks Pidato.
[online].
Tersedia:http://carakata.blogspot.com/2012/03/contoh-pidato-naskah-dan-teks-pidato.html. [17
September 2012]