Monday, 8 June 2015

PERISTILAHAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

AWAS KUMMAT
(Kamu Suka Matematika)

Diajukan untuk Memenuhi Salahsatu Tugas
Matakuliah Model Pembelajaran Matematika.

 

Disusun oleh :
Kelompok 10
Dede Ahmad Sobandi            (1105194/07)
Egi Agustian                           (1105661/15)
M. Junaedi                              (1101465/23)
Topik Rusmana                       (1105142/34)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014

PERISTILAHAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

A. Peristilahan dalam Pembelajaran Matematika
Dalam pembelajaran terdapat berbagai istilah, seperti model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik. Bahkan tidak jarang istilah-istilah tersebut dianggap sama. Padahal pada dasarnya semua istilah-istilah tersebut memiliki arti dan maksud masing-masing, misalnya antara model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran. Sering terjadi salah persepsi tentang istilah tersebut karena memiliki arti dan kedudukan yang hampir sama dalam pembelajaran. Semua istilah-istilah tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Terdapat dua tujuan pembelajaran, yaitu tujuan instruksional dan tujuan aninstruksional. Menurut Ibrahim & Masitoh (2006) “Tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap instruksional atau pembelajaran”(Tanpa nama, 2006, hlm. 163). Sementara menurut Robert (1962) ‘tujuan instruksional adalah tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi tingkat kompetensi atau kurikulum tertentu’ (Yamin, 2005, hlm. 24).  Dari kedua pendapat tersebut terdapat kemiripan makna bahwa tujuan intruksional adalah tujuan pembelajaran yang ada pada kompetensi atau kurikulum tertentu.
Tujuan aninstruksional adalah tujuan pembelajaran yang ada diluar tujuan instruksional yang fungsinya yaitu sebagai penunjang tujuan instruksional itu sendiri. Salah satu contoh tujuan aninstruksional adalah merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  yang didalamnya terdapat model, pendekatan, teknik, dan strategi pembelajaran.
1.      Model Pembelajaran
Menurut Maulana (2011, hlm. 86), “Model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar”. Sementara menurut Sudrajat (2008), “Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. 
2.      Pendekatan
Menurut Maulana (2008) pendekatan pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat beradaptasi dengan siswa. Sedangkan menurut Sagala (2006, hlm. 68), pendekatan adalah jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan intruksional tertentu. Sementara itu Suwangsih & Turlina (2006, hlm. 107) berpendapat bahwa “Pendekatan merupakan suatu konsep atau prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran”.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan cara, konsep, jalan atau prosedur yang digunakan oleh guru agar pembelajaran yang disajikan oleh guru dapat dicerna oleh siswa sehingga tujuan instruksional yang telah ditentukan dapat tercapai. Kemudian menurut Roy Killen (Tanpa nama, 2006, hlm. 163) dalam pembelajaran pendekatan dibagi duan, yaitu:
1.    Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered approach).
2.    Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered approach).
Menurutnya pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered approach) menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inquiry serta pembelajaran induktif. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered approach) menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction).

3.      Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan turunan dari pendekatan pembelajaran. Maulana (2011, hlm. 85) mengemukakan bahwa, “Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar, dan tujuan yang berupa hasil belajar dapat tercapai secara optimal”. Sementara menurut Kemp (Sudrajat, 2008), “strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.” Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan turunan dari pendekatan pembelajaran yang didalamnya terdapat kiat atau siasat yang sengaja dirancang oleh guru agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Dilihat dari cara siswa mempelajari materi menurut Rowntree (Tanpa nama, 2006, hlm. 56), strategi pembelajaran dibagi menjadi dua.

1.    Strategi expository dan Discovery Learning.
2.    Strategi Groups dan individual learning.

Menurutnya dalam ekspositori bahan ajar sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa tinggal menguasai saja, sehingga metode yang banyak digunakan dalam strategi ini adalah metode ceramah. Dalam discovery bahan ajar tidak dikemas dalam bahan yang sudah jadi, akan tetapi siswa diharapkan beraktivitas secara penuh, mencari dan mengumpulkan informasi, menganalisa dan lain sebagainya, oleh sebab itu dalam strategi ini metode yang banyak  digunakan adalah metode pemecahan masalah.
Sementara itu strategi pembelajaran individu dan kelompok, lebih menekankan bagaimana desain pembelajaran itu dilihat dari sisi siswa yang belajar. Apabila siswa belajar secara kelompok bersama-sama, mempelajari bahan yang sama, oleh guru yang sama, tanpa memperhatikan perbedaan minat,  dan bakat serta kemampuan siswa yang dimiliki, maka strategi pembelajaran ini dinamakan strategi pembelajaran kelompok. Sedangkan manakala pembelajaran itu didesain dengan pola pembelajaran yang memperhatikan kemampuan dasar siswa, kecepatan belajar, bahkan memperhatikan minat dan bakat siswa secara penuh, maka strategi ini dinamakan strategi pembelajaran individual.

4.      Metode Pembelajaran
Maulana (2011, hlm. 86) mengemukakan bahwa  “Metode pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang masih bersifat umum”. Sementara itu menurut Sudrajat (2008), “Metode pembelajaran  dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran”. Berikut ini terdapat beberapa metode pembelajaran yang biasanya digunakan oleh guru, diantaranya adalah:
a.       Metode ceramah, yaitu metode yang bersifat teacher center sehingga siswa bersifat pasif
b.      Metode demonstrasi, yaitu metode yang menggunakan atau memperlihatkan suatu proes, mekanisme, atau cara kerja suatu alat
c.       Metode diskusi, yaitu metode yang bertujuan untuk memecahkan atau mencari solusi masalah yang ditemukan pada saat mempelajari materi pembelajaran.
d.      Metode tanya jawab, yaitu suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa.
e.       Metode eksperimen, yaitu metode yang memberikan kesempatan kepada anak didik baik individu atau kelompok untuk melakukan suatu percobaan di labolatorioum atau lapangan untuk membuktikan suatu teori atau menemukan sendiri pengetahuan yang baru bagi anak didik.
f.       Metode pemberian tugas, yaitu metode yang menugaskan anak didik untuk mengerjakan sesuatu untuk memnatapkan, mendalami dan memperkaya materi yang sudah dipelajari.

5.      Teknik Pembelajaran
Maulana (2011, hlm. 86) mengemukakan bahwa “Teknik mengajar adalah cara mengajar yang memerlukan keahlian khusus (dan atau bakat)”. Sedangkann Sudrajat (2008) menjelaskan bahwa “Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik”. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah imlepentasi dari model pembelajaran yang memerlukan keahlian khusus dari guru.


DAFTAR PUSTAKA

Maulana. (2008). Dasar-dasar Keilmuwan Matematika. Subang: Royyan Press.

Maulana. (2011). Dasar-dasar Keilmuwan dan Pembelajaran Matematika Sequel 1. Subang Royyan Press

Sagala, Syaiful (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sudrajat, A. (2008). Pendekatan Strategi Metode Teknik dan Model Pembelajaran. [Online]. Tersedia di: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/. Diakses 17 Februari 2014.

Suwangsih, Erna danTiurlina.(2006). Model PembelajaranMatematika. Bandung: UPI Press

Yamin, Martinis (2005). Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Cipayung: Gaung Persada Press.

 versi FULL Makalah ini dapat di DOWLOAD di bawah ini :
DOWNLOAD MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA FULL 

0 komentar:

Post a Comment