AWAS KUMMAT
(Kamu Suka Matematika)
Diajukan
untuk Memenuhi Salahsatu Tugas
Matakuliah
Model Pembelajaran Matematika.
Disusun oleh :
Kelompok 10
Dede Ahmad Sobandi (1105194/07)
Egi Agustian (1105661/15)
M. Junaedi (1101465/23)
Topik Rusmana (1105142/34)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA
2014
PERISTILAHAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
A. Peristilahan dalam Pembelajaran Matematika
Dalam pembelajaran terdapat berbagai
istilah, seperti model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik. Bahkan tidak
jarang istilah-istilah tersebut dianggap sama. Padahal pada dasarnya semua
istilah-istilah tersebut memiliki arti dan maksud masing-masing, misalnya
antara model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran. Sering terjadi salah
persepsi tentang istilah tersebut karena memiliki arti dan kedudukan yang
hampir sama dalam pembelajaran. Semua istilah-istilah tersebut memiliki peran
yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Terdapat dua tujuan pembelajaran, yaitu
tujuan instruksional dan tujuan aninstruksional. Menurut Ibrahim & Masitoh
(2006) “Tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap
instruksional atau pembelajaran”(Tanpa nama, 2006, hlm. 163). Sementara menurut
Robert (1962) ‘tujuan instruksional adalah tujuan perilaku yang hendak dicapai
atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi tingkat kompetensi atau
kurikulum tertentu’ (Yamin, 2005, hlm. 24).
Dari kedua pendapat tersebut terdapat kemiripan makna bahwa tujuan
intruksional adalah tujuan pembelajaran yang ada pada kompetensi atau kurikulum
tertentu.
Tujuan aninstruksional adalah tujuan
pembelajaran yang ada diluar tujuan instruksional yang fungsinya yaitu sebagai
penunjang tujuan instruksional itu sendiri. Salah satu contoh tujuan
aninstruksional adalah merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didalamnya terdapat model, pendekatan,
teknik, dan strategi pembelajaran.
1.
Model
Pembelajaran
Menurut Maulana (2011, hlm. 86), “Model
pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan guru di dalam
kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran
yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar”. Sementara menurut Sudrajat (2008), “Model pembelajaran
pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dari dua pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
2.
Pendekatan
Menurut Maulana (2008) pendekatan pembelajaran adalah cara yang ditempuh
guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat
beradaptasi dengan siswa. Sedangkan menurut Sagala (2006, hlm. 68),
pendekatan adalah jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai
tujuan instruksional untuk suatu satuan intruksional tertentu. Sementara itu
Suwangsih & Turlina (2006, hlm. 107) berpendapat bahwa “Pendekatan
merupakan suatu konsep atau prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran”.
Dari
pendapat-pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan
pembelajaran merupakan cara, konsep, jalan atau prosedur yang digunakan oleh
guru agar pembelajaran yang disajikan oleh guru dapat dicerna oleh siswa
sehingga tujuan instruksional yang telah ditentukan dapat tercapai. Kemudian
menurut Roy Killen (Tanpa nama, 2006, hlm. 163) dalam pembelajaran pendekatan
dibagi duan, yaitu:
1.
Pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered approach).
2.
Pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centered approach).
Menurutnya pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered approach) menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inquiry serta
pembelajaran induktif. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
guru (teacher centered approach)
menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct
instruction).
3.
Strategi Pembelajaran
Strategi
pembelajaran merupakan turunan dari pendekatan pembelajaran. Maulana (2011,
hlm. 85) mengemukakan bahwa, “Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat
yang sengaja direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala persiapan
pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar, dan tujuan
yang berupa hasil belajar dapat tercapai secara optimal”. Sementara menurut
Kemp (Sudrajat, 2008), “strategi
pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.” Dari kedua
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan
turunan dari pendekatan pembelajaran yang didalamnya terdapat kiat atau siasat
yang sengaja dirancang oleh guru agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
Dilihat dari
cara siswa mempelajari materi menurut Rowntree (Tanpa nama, 2006, hlm. 56), strategi
pembelajaran dibagi menjadi dua.
1.
Strategi
expository
dan Discovery Learning.
2.
Strategi Groups dan individual learning.
Menurutnya dalam
ekspositori bahan ajar sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa tinggal
menguasai saja, sehingga metode yang banyak digunakan dalam strategi ini adalah
metode ceramah. Dalam discovery bahan
ajar tidak dikemas dalam bahan yang sudah jadi, akan tetapi siswa diharapkan
beraktivitas secara penuh, mencari dan mengumpulkan informasi, menganalisa dan
lain sebagainya, oleh sebab itu dalam strategi ini metode yang banyak digunakan adalah metode pemecahan masalah.
Sementara itu
strategi pembelajaran individu dan kelompok, lebih menekankan bagaimana desain
pembelajaran itu dilihat dari sisi siswa yang belajar. Apabila siswa belajar
secara kelompok bersama-sama, mempelajari bahan yang sama, oleh guru yang sama,
tanpa memperhatikan perbedaan minat, dan
bakat serta kemampuan siswa yang dimiliki, maka strategi pembelajaran ini
dinamakan strategi pembelajaran kelompok. Sedangkan manakala pembelajaran itu
didesain dengan pola pembelajaran yang memperhatikan kemampuan dasar siswa,
kecepatan belajar, bahkan memperhatikan minat dan bakat siswa secara penuh,
maka strategi ini dinamakan strategi pembelajaran individual.
4.
Metode
Pembelajaran
Maulana (2011, hlm. 86) mengemukakan
bahwa “Metode pembelajaran adalah cara
menyajikan materi yang masih bersifat umum”. Sementara itu menurut Sudrajat (2008), “Metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran”. Berikut ini terdapat beberapa metode pembelajaran yang
biasanya digunakan oleh guru, diantaranya adalah:
a.
Metode
ceramah, yaitu metode yang bersifat teacher center sehingga siswa bersifat
pasif
b.
Metode
demonstrasi, yaitu metode yang menggunakan atau memperlihatkan suatu proes,
mekanisme, atau cara kerja suatu alat
c.
Metode
diskusi, yaitu metode yang bertujuan untuk memecahkan atau mencari solusi
masalah yang ditemukan pada saat mempelajari materi pembelajaran.
d.
Metode
tanya jawab, yaitu suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk
pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa.
e.
Metode
eksperimen, yaitu metode yang memberikan kesempatan kepada anak didik baik
individu atau kelompok untuk melakukan suatu percobaan di labolatorioum atau
lapangan untuk membuktikan suatu teori atau menemukan sendiri pengetahuan yang
baru bagi anak didik.
f.
Metode
pemberian tugas, yaitu metode yang menugaskan anak didik untuk mengerjakan
sesuatu untuk memnatapkan, mendalami dan memperkaya materi yang sudah
dipelajari.
5.
Teknik
Pembelajaran
Maulana (2011, hlm. 86) mengemukakan
bahwa “Teknik mengajar adalah cara mengajar yang memerlukan keahlian khusus
(dan atau bakat)”. Sedangkann Sudrajat
(2008) menjelaskan bahwa “Teknik
pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik”. Dari kedua pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah imlepentasi dari
model pembelajaran yang memerlukan keahlian khusus dari guru.
PERISTILAHAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
A. Peristilahan dalam Pembelajaran Matematika
Dalam pembelajaran terdapat berbagai
istilah, seperti model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik. Bahkan tidak
jarang istilah-istilah tersebut dianggap sama. Padahal pada dasarnya semua
istilah-istilah tersebut memiliki arti dan maksud masing-masing, misalnya
antara model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran. Sering terjadi salah
persepsi tentang istilah tersebut karena memiliki arti dan kedudukan yang
hampir sama dalam pembelajaran. Semua istilah-istilah tersebut memiliki peran
yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Terdapat dua tujuan pembelajaran, yaitu
tujuan instruksional dan tujuan aninstruksional. Menurut Ibrahim & Masitoh
(2006) “Tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap
instruksional atau pembelajaran”(Tanpa nama, 2006, hlm. 163). Sementara menurut
Robert (1962) ‘tujuan instruksional adalah tujuan perilaku yang hendak dicapai
atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi tingkat kompetensi atau
kurikulum tertentu’ (Yamin, 2005, hlm. 24).
Dari kedua pendapat tersebut terdapat kemiripan makna bahwa tujuan
intruksional adalah tujuan pembelajaran yang ada pada kompetensi atau kurikulum
tertentu.
Tujuan aninstruksional adalah tujuan
pembelajaran yang ada diluar tujuan instruksional yang fungsinya yaitu sebagai
penunjang tujuan instruksional itu sendiri. Salah satu contoh tujuan
aninstruksional adalah merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didalamnya terdapat model, pendekatan,
teknik, dan strategi pembelajaran.
1.
Model
Pembelajaran
Menurut Maulana (2011, hlm. 86), “Model
pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan guru di dalam
kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran
yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar”. Sementara menurut Sudrajat (2008), “Model pembelajaran
pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dari dua pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
2.
Pendekatan
Menurut Maulana (2008) pendekatan pembelajaran adalah cara yang ditempuh
guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat
beradaptasi dengan siswa. Sedangkan menurut Sagala (2006, hlm. 68),
pendekatan adalah jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai
tujuan instruksional untuk suatu satuan intruksional tertentu. Sementara itu
Suwangsih & Turlina (2006, hlm. 107) berpendapat bahwa “Pendekatan
merupakan suatu konsep atau prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran”.
Dari
pendapat-pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan
pembelajaran merupakan cara, konsep, jalan atau prosedur yang digunakan oleh
guru agar pembelajaran yang disajikan oleh guru dapat dicerna oleh siswa
sehingga tujuan instruksional yang telah ditentukan dapat tercapai. Kemudian
menurut Roy Killen (Tanpa nama, 2006, hlm. 163) dalam pembelajaran pendekatan
dibagi duan, yaitu:
1.
Pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered approach).
2.
Pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centered approach).
Menurutnya pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered approach) menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inquiry serta
pembelajaran induktif. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
guru (teacher centered approach)
menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct
instruction).
3.
Strategi Pembelajaran
Strategi
pembelajaran merupakan turunan dari pendekatan pembelajaran. Maulana (2011,
hlm. 85) mengemukakan bahwa, “Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat
yang sengaja direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala persiapan
pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar, dan tujuan
yang berupa hasil belajar dapat tercapai secara optimal”. Sementara menurut
Kemp (Sudrajat, 2008), “strategi
pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.” Dari kedua
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan
turunan dari pendekatan pembelajaran yang didalamnya terdapat kiat atau siasat
yang sengaja dirancang oleh guru agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
Dilihat dari
cara siswa mempelajari materi menurut Rowntree (Tanpa nama, 2006, hlm. 56), strategi
pembelajaran dibagi menjadi dua.
1.
Strategi
expository
dan Discovery Learning.
2.
Strategi Groups dan individual learning.
Menurutnya dalam
ekspositori bahan ajar sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa tinggal
menguasai saja, sehingga metode yang banyak digunakan dalam strategi ini adalah
metode ceramah. Dalam discovery bahan
ajar tidak dikemas dalam bahan yang sudah jadi, akan tetapi siswa diharapkan
beraktivitas secara penuh, mencari dan mengumpulkan informasi, menganalisa dan
lain sebagainya, oleh sebab itu dalam strategi ini metode yang banyak digunakan adalah metode pemecahan masalah.
Sementara itu
strategi pembelajaran individu dan kelompok, lebih menekankan bagaimana desain
pembelajaran itu dilihat dari sisi siswa yang belajar. Apabila siswa belajar
secara kelompok bersama-sama, mempelajari bahan yang sama, oleh guru yang sama,
tanpa memperhatikan perbedaan minat, dan
bakat serta kemampuan siswa yang dimiliki, maka strategi pembelajaran ini
dinamakan strategi pembelajaran kelompok. Sedangkan manakala pembelajaran itu
didesain dengan pola pembelajaran yang memperhatikan kemampuan dasar siswa,
kecepatan belajar, bahkan memperhatikan minat dan bakat siswa secara penuh,
maka strategi ini dinamakan strategi pembelajaran individual.
4.
Metode
Pembelajaran
Maulana (2011, hlm. 86) mengemukakan
bahwa “Metode pembelajaran adalah cara
menyajikan materi yang masih bersifat umum”. Sementara itu menurut Sudrajat (2008), “Metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran”. Berikut ini terdapat beberapa metode pembelajaran yang
biasanya digunakan oleh guru, diantaranya adalah:
a.
Metode
ceramah, yaitu metode yang bersifat teacher center sehingga siswa bersifat
pasif
b.
Metode
demonstrasi, yaitu metode yang menggunakan atau memperlihatkan suatu proes,
mekanisme, atau cara kerja suatu alat
c.
Metode
diskusi, yaitu metode yang bertujuan untuk memecahkan atau mencari solusi
masalah yang ditemukan pada saat mempelajari materi pembelajaran.
d.
Metode
tanya jawab, yaitu suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk
pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa.
e.
Metode
eksperimen, yaitu metode yang memberikan kesempatan kepada anak didik baik
individu atau kelompok untuk melakukan suatu percobaan di labolatorioum atau
lapangan untuk membuktikan suatu teori atau menemukan sendiri pengetahuan yang
baru bagi anak didik.
f.
Metode
pemberian tugas, yaitu metode yang menugaskan anak didik untuk mengerjakan
sesuatu untuk memnatapkan, mendalami dan memperkaya materi yang sudah
dipelajari.
5.
Teknik
Pembelajaran
Maulana (2011, hlm. 86) mengemukakan
bahwa “Teknik mengajar adalah cara mengajar yang memerlukan keahlian khusus
(dan atau bakat)”. Sedangkann Sudrajat
(2008) menjelaskan bahwa “Teknik
pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik”. Dari kedua pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah imlepentasi dari
model pembelajaran yang memerlukan keahlian khusus dari guru.
DAFTAR PUSTAKA
Maulana. (2008). Dasar-dasar Keilmuwan Matematika. Subang: Royyan Press.
Maulana. (2011). Dasar-dasar Keilmuwan dan Pembelajaran Matematika Sequel 1. Subang
Royyan Press
Sagala, Syaiful (2005). Konsep
dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sudrajat,
A. (2008). Pendekatan Strategi Metode Teknik
dan Model Pembelajaran. [Online]. Tersedia di: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/.
Diakses 17 Februari 2014.
Suwangsih, Erna danTiurlina.(2006). Model PembelajaranMatematika. Bandung:
UPI Press
Yamin,
Martinis (2005). Pembelajaran Berbasis
Kompetensi. Cipayung: Gaung Persada Press.
versi FULL Makalah ini dapat di DOWLOAD di bawah ini :
DOWNLOAD MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA FULL
versi FULL Makalah ini dapat di DOWLOAD di bawah ini :
DOWNLOAD MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA FULL
0 komentar:
Post a Comment