Sunday, 17 May 2015

MAKNA BELAJAR DAN BELAJAR SEBAGAI KEBUTUHAN

MAKNA BELAJAR DAN BELAJAR SEBAGAI KEBUTUHAN

Disusun  untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Belajar Dan Pembelajaran






Disusun Oleh:

1.      Dede Ahmad       1105         (05)
2.      Irma Nopianti      1105208   (06)
3.      Mentari Pratiwi    1105689   (21)

4.      Khujah Iis F         1106316   (42)

Kelas 2C


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2012



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Setiap orang pasti mengalami belajar. Belajar merupakan aktivitas yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Manusia melakukan aktivitas belajar sepanjang hidupnya. Belajar dilakukan agar mendapatkan perubahan dalam diri pelakunya, baik pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan sebagai akibat dari proses pengalaman.
Secara keseluruhan proses pendidikan yang ada di Sekolah, kegiatan belajaran merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantungan kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
Dalam sistem pendidikan nasional kita, para siswa di sekolah dihadapkan pada muatan kurikulum yang banyak dan padat. Oleh karena itu, pembelajaran dalam praktiknya di lapangan tidak sepenuhnya mengedepankan proses, melaikankan lebih diarahkan untuk mencapai target / nilai tertentu. Akibatnya, peserta didik kurang atau bahkan tidak memperoleh pengalaman belajar yang bermakna bagi dirinya. Bisa jadi sistem ini banyak melahirkan peserta didik yang berprestasi tinggi. Tetapi, proses mengalami sesuatu sampai mereka memperoleh prestasi tinggi itu tidak dijalaninya. Begitu peserta didik lulus dari satuan pendidikan, karena telah mampu memenuhi target yang ditetapkan, mereka bingung mau jadi apa dan mau melanjutkan sekolah. Kebigungan ini timbul sebagai akibat ketidaktahuan mereka tentang kompetensi yang menunjul pada dirinya. Jadilah mereka generasi-generasi yang tidak tahan banting, kalah bersaing.
Belajar dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pembelajaran mengacu pada segala kegiatan yang dirancang untuk mendukung proses belajar yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku individu yang sesuai tujuan pembelajaran atau dengan kata lain pembelajaran merupakan proses yang mengiringi belajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu perlu dipahami betul konsep belajar, makna belajar dan belajar sebagai suatu kebutuhan.
B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apakah pengertian belajar belajar itu?
2.      Apakah makna belajar itu?
3.      Bagaimana belajar sebagai kebutuhan itu?
C.      Tujuan Makalah
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk :
1.      Mengetahui apakah pengertian belajar.
2.      Mengetahui apakah makna belajar.
3.      Mengetahui bagaimana belajar sebagai kebutuhan.



BAB II

PEMBAHASAN
A.       Pengertian Belajar
1.         Pengertian belajar menurut kamus besar bahasa Indonesia
Menurut kamus besar bahasa Indonesia Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
2.         Pengertian belajar menurut beberapa ahli
a.         Menurut Skinner (Sagala. 2006: 14) belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Rumusan pertama berbunyi belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
b.         Menurut Robert M. Gagne (Sagala. 2006: 17) Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalm diri dan keduanya saling berinteraksi.
c.         Menurut Banjamin Bloom (Sagala. 2006:33) terdapat tiga kawasan domain  yaitu domain kognitif, domain afektif dan domain psikomotor.
d.        Menururt Drs. Slameto (2003:2) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu  itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.
e.         Menurut Ngalim Purwanto (Joe: 2009) Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagi hasil dari suatu latihan atau pengalaman.
Jadi berdasarkan pengertian belajar di atas dapat dirumuskan pengertian belajar yaitu proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan dalam kebiasaan (habit), kecakapan (skill), pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan ketrampilan dasar (psikomotor).
B.       Makna Belajar
Ada beberapa ahli yang mengemukakan pandangan mengenai makna belajar diantaranya, yaitu:
a.         Pandangan Psikologi Kognitif (Jean Piaget)
Menurut pandangan psikologi kognitif bahwa belajar merupakan proses mental, di mana informasi-informasi yang diperoleh anak akan diproses melalui pola pikir. Selain itu belajar dapat juga dikatakan sebagai proses internal, di mana struktur mental (daya-daya) dilatih, misalnya dengan cara menghadapi permasalahan dan bagaimana pemecahannya.
b.         Pandangan Behaviorisme (B.F. Skinner)
Pandangan behaviorisme berpendapat bahwa belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku yang dapat diamati dan perubahan itu lebih ditentukan oleh lingkungan. Kegiatan belajar terjadi karena adanya hubungan antara stimulus dengan respon. Rangsangan akan mengubah perilaku berupa tanggapan sebagai upaya untuk mencapai sesuatu atau hasil yang diinginkan.
c.         Pandangan Humanisme (Carl R. Rogers)
Menurut pandangan humanisme bahwa belajar harus melibatkan intelektual dan emosi anak. Selain itu anak harus dipandang sebagai keseluruhan organism yang berbuat. Rogers juga berpendapat bahwa belajar itu ada yang bermakna dan ada yang tidak bermakna. Belajar dapat dikatakan bermakna apabila melibatkan pengalaman langsung, pola pikir dan perasaan pada diri peserta didik, dan hal ini melibatkan inisiatif pada diri anak (self intiated) sebagai wujud keseluruhan. Sedangkan belajar dikatakan tidak bermakna apabila tidak memiliki arti bagi individu yang belajar, dan hanya melibatkan pola pikir saja sehingga hal ini tidak relevan bagi keseluruhan diri anak.
Setiap anak yang pergi ke sekolah selalu dimaknai sebagai pergi belajar. Mahasiswa yang pergi ke kampus juga konon dalam rangka belajar. Demikin pula dengan hal nya orang-orang yang pergi ke pengajian konon juga dalam rangka belajar atau mencari ilmu. Ada pula penjahat yang tersadar dan menjadi tokoh baik yang menjadi panutan karena konon dia belajar dari pengalaman.
Sekalipun perbuatan banyak orang sama-sama diistilahkan dengan belajar, tetapi hasilnya tidak selalu sama. Proses belajar menghasilkan hasil yang berbeda karena belajar mempunyai makna yang berbeda-beda bagi setiap orang.
Para pengajar ada baiknya mengetahui makna belajar bagi siswa-siswinya. Ini memungkinkan mereka tidak perlu membuang-buang waktu,tenaga dan pikirannya, karena tinggal menyesuaikan diri dengan kebutuhan sang pelajar. Bilamana sang pengajar masih berminat mengubah pembelajarannya lebih efektif,mereka dapat mengarahkan dan memotivasi siswa untuk belajar yang lebih bermakna.
Belajar memiliki makna berbeda bagi setiap pelajar. Diantara makna belajar tersebut adalah :
1.         Sebagai kewajiban
2.         Sebagai kebutuhan
3.         Sebagai peningkatan kemampuan
4.         Sebagai proses kompetensi
5.         Sebagai proses perubahan alami
6.         Sebagai perubahan kesadaran atau orientasi
7.         Sebagai proses pemaksaan diri
8.         Sebagai proses formalistic
C.       Belajar Sebagai Suatu Kebutuhan
Belajar adalah istilah kunci yang paling penting dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. Belajar memainkan peran penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia (bangsa) ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat diantara bangsa-bangsa lainnya yang lebih dulu maju karena belajar. Kegiatan belajar akan tetap meiliki arti penting dalam semua golongan. Alasannya, seperti yang dikemukakan di atas, belajar berfungsi sebagai alat mempertahankan kehidupan manusia. Artinya, dengan ilmu dan teknologi dapat digunakan menjadi benteng pertahanan bagi kaum yang tertindas.
Pada kenyataannya memang benar bahwa pendidikan adalah salah satu kebutuhan manusia. Manusia dalam kenyataan hidupnya menunjukkan bahwa ia membutuhkan suatu proses belajar yang memungkinkan dirinya untuk menyatakan eksistensinya secara utuh dan seimbang. Manusia tidak dirancang untuk dapat hidup secara langsung tanpa proses belajar terlebih dahulu untuk memahami jati dirinya dan menjadi dirinya. Dalam proses belajar itu seseorang saling tergantung dengan orang lain. Proses belajar dimulai dengan orang terdekatnya. yang selanjutnya proses belajar itulah yang menjadi basis pendidikan.
Implikasi makna belajar dan belajar sebagai suatu kebutuhan bagi guru yaitu guru akan lebih bisa memahami lagi bagaimana sebaiknya belajar itu. Dan Jika guru ingin menjadikan belajar sebagai kebutuhan siswa, dua hal inilah yang perlu kita bangun sikap positif terhadap belajar dan keyakinan bahwa mereka memiliki kompetensi. Dan implikasi belajar bagi siswa yaitu dari yang tidak mengerti menjadi mengerti, yang tidak tahu jadi tahu dan yang belum bisa memnjadi bisa.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pemabahas diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar yaitu proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan dalam kebiasaan (habit), kecakapan (skill), pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan ketrampilan dasar (psikomotor).
Makna belajar dipandang berbeda oleh setiap pelajar. Ada yang menganggap belajar sebagai kewajiban, belajar sebagai kebutuhan, belajar sebagai kebutuhan, sebagai peningkatan kemampuan, sebagai proses kompetensi, sebagai proses perubahan alami, sebagai perubahan kesadaran atau orientasi, sebagai proses pemaksaan diri, sebagai proses formalistic.
Pada kenyataannya memang benar bahwa pendidikan adalah salah satu kebutuhan manusia. Manusia dalam kenyataan hidupnya menunjukkan bahwa ia membutuhkan suatu proses belajar yang memungkinkan dirinya untuk menyatakan eksistensinya secara utuh dan seimbang. Manusia tidak dirancang untuk dapat hidup secara langsung tanpa proses belajar terlebih dahulu untuk memahami jati dirinya dan menjadi dirinya. Dalam proses belajar itu seseorang saling tergantung dengan orang lain. Proses belajar dimulai dengan orang terdekatnya. yang selanjutnya proses belajar itulah yang menjadi basis pendidikan.
B.     Saran
Kita sebagai calon guru harus memahami konsep belajar, makna belajar dan belajar sebagai kebutuhan agar kita dapat mendidik peserta didik bukan hanya semata-mata untuk mengejar target saja tapi dapat menghasilkan generasi-generasi penerus yang aktif, kreatif, imajinatif dan inovatif. Marilah kita sadari, bahwa mendidik peserta didik di sekolah tidak hanya untuk mengejar nilai setinggi-tingginya atau hanya untuk memperoleh ijazah semata.



DAFTAR PUSTAKA
Golan, Joe. (2009). Pengertian Belajar.
[online]
Nasution, Noehi. (1992). Psikologi pendidikan. Jakarta: Debdikbud
Rohimi. (2010). Belajar Suatu Kebutuhan.
[online]
Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Syah, Muhibbin. (2006). Psikologi pendidikan. Bandung: CV. Rosdakarya
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang menpengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sastra, Dewa. (2012). Pendidikan Sebagai Kebutuhan Dasar.
[online]