INOVASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DAN MASYARAKAT
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah inovasi pendidikan
Disusun oleh :
Indriyati Ayu Pebriyani
|
1105037 (1)
|
Nurannisa Rahmawati
|
1105491 (16)
|
Widi Cipta Kemala
|
1105792 (25)
|
Moh. Rohim Setiadi
|
1106014 (29)
|
KELAS 2C
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
2012


Abstak
Tiga topik yang dikaji dalam tulisan ini diantaranya
pengertian kurikulum berbasis kompetensi dan masyarakat, karakteristik
kurikulum berbasis kompetensi dan masyarakat serta pengembangan kurikulum
berbasis kurikulum dan masyarakat.tulisan tersebut dipaparkan dengan metode
kajian studi pustaka maka dapat dihasilkan bahwa: kurikulum berbasis kompetensi
sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan
melakukan tugas- tugas dengan standar perfomansi tertentu, hingga hasilnya
dapat dirasakn peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat tertentu
sedangkan kurikulum bebasis masyarakat merupakan kurikulum yang menekankan
perpaduan antara sekolah dan masyarakar guna mencapai tujuan pengajaran, karakteristik
kurikulum berbasis kompetensi dan masyarakat serta pengembangan kurikulum
berbasis kompetensi dan masyarakat.
A.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi, komunikasi dan
telekomunikasi yang merambah cepat dalam berbagai aspek kehidupan khususnya
dalam dunia pendidikan begitu pula dengan masyarakat. Namun di masyarakat ada
yang menerima secara cepat dan ada pula yang lambat. Efek perubahan di masyarakat akan
berimbas pada setiap individu warga masyarakat, pengetahuan, kecakapan, sikap,
kebiasaan bahkan pola-pola kehidupan.
Inovasi merupakan suatu ide barang atau kejadian, metode yang dirasakan atau yang diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang baik itu berupa hasil invensi maupun discoveri.Manusia sekarang ini tidak lepas dari bantuan teknologi dan penerimaan informasi dalam jangka waktu yang singkat. Kebutuhan akan layanan individual terhadap peserta didik dan perbaikan kesempatan belajar bagi mereka, telah menjadi pendorong utama dalam pembaharuan pendidikan.
Inovasi merupakan suatu ide barang atau kejadian, metode yang dirasakan atau yang diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang baik itu berupa hasil invensi maupun discoveri.Manusia sekarang ini tidak lepas dari bantuan teknologi dan penerimaan informasi dalam jangka waktu yang singkat. Kebutuhan akan layanan individual terhadap peserta didik dan perbaikan kesempatan belajar bagi mereka, telah menjadi pendorong utama dalam pembaharuan pendidikan.
Timbulnya inovasi didalam pendidikan
disebabkan oleh adanya persoalan dan tantangan yang perlu dipecahkan dengan
pemikiran baru yang mendalam dan progresif. Inovasi pendidikan merupakan upaya
dasar untuk memperbaiki aspek-aspek agar lebih efektif dan efisien. Di dalam
perkembangan pendidikan terdapat inovasi kurikulum dan akan seiring berjalan
dengan dinamika masyarakat.
B.
Landasan
Teori
Persoalan
pendidikan di indonesia dewasa ini sangat kompleks. Permasalahan terbesar
menyangkut tentang mutu pendidikan, pemerataan pendidikan, dan manajemen
pendidikan. Terkait dengan mutu pendidikan, terkait dengan masalah kurikulum,
proses pembelajaran, mutu guru, evaluasi, buku ajar, sarana dan prasarana serta
oleh faktor lingkungan diantaranya
keluarga dan masyarakat. KBK dan KBM secara singkat ditekankan agar siswa yang
mengikuti pendidikan memperoleh kompetensi yang diinginkan dengan tekanan
kompetensi diharapkan siswa sungguh menguasai bahan, dapat mengunakan
pengertiannya untuk hidup, dapat mengembangkannya agar semakin maju, dan dapat
menggunakannya dalam hidup bersama di tengah masyarakat untuk kepentingan siswa
yang akan mendatang.
Finch
dan crunkilton (Mulyasa 2002 : 38) kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu
tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi untuk menunjang keberhasilan. Dengan
demian ada hubungan antara tugas – tugas peserta didik di sekolah dengan
kemampuan yang diperlukan masyarakat atau dunia kerja.
Metode yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini menggunakan metode Studi Pustaka atau studi literatur yaitu teknik pengumpulan data-data penting dari buku dan sumber lain yang berhubungan dengan objek kajian.
D.
Pembahasan
1.
Pengertian
Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Masyarakat
a.
Inovasi
berbasis Kompetensi
Kompetensi
merupakan kemampuan mengerjakan sesuatu yang berbeda dengan sekedar mengetahui
sesuatu. Kompetensi harus didemontrasikan sesuai dengan standar yang ada di
lapangan kerja (Hamalik, 2000).
Kompetensi dapat berupa pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang
merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang secara konsisten dan
terus menerus setiap saat maka akan memungkinkan bagi seseorang untuk
berkompeten, artinya memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar
untuk melakukan sesuatu.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan seperangkat
rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai
siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar dan pemberdayaan sumber daya
pendidikan dan mengembangkan sekolah (Depdiknas,
2002).
KBK adalah suatu konsep kurikulum
yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan atau kompetensi tugas-tugas
dengan standar kompetensi tertentu. Sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh
peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KNK
Diarahkan untuk mengembangkan
Pengetahuan, pemahaman, kemampuan,
nilai, sikap dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk
kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab (kurikulum berbasis kompetensi, 2002)
Kompetensi pada hakikatnya merupakan
perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap yang direfleksikan dalam
bentuk kebiasaan berfikir dan bertindak.
Gordon (1988) menyarankan beberapa aspek yang harus terkandung dalam kompetensi :
Gordon (1988) menyarankan beberapa aspek yang harus terkandung dalam kompetensi :
· Pengetahuan (knowledge),
· Pemahaman (understanding),
· Keterampilan (skill),
· Nilai (value,
· Sikapattitude)
· Minat (interest).
Sanjaya (2005) memberikan apersiasi terdapat 4 kompetensi dasar
yang harus dimiliki siswa sesuai dengan tuntutan KBK:
· Kompetensi akademik,
· Kompetensi okupasional,
· Kompetensi cultural,dan
· Komptensi temporal.
b. Inovasi Bebasis
Masyarakat
Kurikulum
berbasis masyarakat yang bahan dan objek kajiannya kebijakan dan ketetapan yang
dilakukan di daerah, disesuaikan dengan kondisi lingkungan alam, social,
ekonomi, budaya dan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan daerah yang perlu
dipelajari oleh siswa di daerah tersebut.
Keunggulan dari
kurikulum berbasis masyarakat ialah:
·
Kurikulum sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan masyarakat setempat.
·
Kurikulum sesuai dengan
tingkat dan kemampuan sekolah, baik kemampuan financial, professional maupun material.
·
Disusun oleh guru itu
sendiri sehingga memudahkan pelaksanaannya.
·
Ada motivasi untuk
mengembangkan diri, mencari dan menciptakan kurikulum dengan sebaik-baiknya.
NIER (1999:
21-22) menjelaskan yang menjadi fokus dan perhatian
utama masyarakat dalam kebijakan pendidikan yang ditempuh dalam suatu negara
ialah :
·
Focus sector
pembangunan keterpaduan social dan identitas nasional dalam peraturan global
hanya untuk mempertahankan cultural heritage.
·
Focus pada pembinaan
budaya, etnis, dan nilai-nilai moral.
·
Focus pada pengembangan
ekonomi masa depan, dan persaingan global/internasional.
·
Focus pada upaya untuk
meningkatkan pencepatan siswa.
|
·
Pendekatan yang
bercirikan isi atau topic (content or topic based curriculum), yaitu sajian
kurikulum yang berupa sebaran materi/topic sesuai dengan mata pelajaran.
·
Pendekatan yang
bercirikan pendekatan kompetensi (outcome based curriculum), yaitu sajian
kurikulum berdasarkan outcome dan kompetensi yang sepatutnya dicapai oleh
peserta didik.
·
Perpaduan antara
content/topic based dan outcome based.
2.
Karakteristik
Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Masyarakat
a.
Karakteristik
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Makna yang terkandung dan tersirat dalam KBK terdiri dua hal, yaitu:
pertama KBK mengharapkan adanya hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri
peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan kedua
KBK memberikan peluang pada siswa sesuai dengan keberagaman yang dimiliki
masing-masing.
Berdasarkan makna tersebut, makan
KBK sebagai sebuah kurikulum memiliki karakteristik utama sebagai berikut:
Pertama, KBK memuat sejumlah kompetensi dasar sebagai kemampuan standar minimal
yang harus dikuasai dan dicapai siswa. Kedua, implementasi pemebelajaran dalam
KBK menekankan pada proses pengalaman dengan memperhatikan keberagaman setiap
individu. Ketiga, evaluasi dalam KBK menekankan pada evaluasi dan proses
belajar.
|
Depdiknas (2002) mengemukakan
karakteristik KBK secara lebih rinci dibandingkan dengan pernyataan di atas,
yaitu:
·
Menekankan pada
ketercapaian kompetensi baik secara individual maupun klasikal.
·
Berorientasi pada hasil
belajar dan keberagaman.
·
Penyampaian dalam
pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi sesuai dengan
keberagaman siswa.
·
Sumber belajar bukan
hanya guru, tetapi sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukatif.
·
Penilaian menekankan
pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu
kompetensi.
b.
Karakteristik
Kurikulum Berbasis Masyarakat
Model pengajaran yang berpusat pada
masyarakat adalah suatu bentuk kurikulum yang memadukan antara sekolah dan
masyarakat dengan cara membawa sekolah ke dalam masyarakat atau membawa
masyarakat ke dalam sekolah guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Hamalik (2005) merinci karakteristik kurikulum berbasis pada
masyarakat meliputi:
1)
Karakteristik pembelajaran pada
kurikulum berbasis masyarakat:
·
Pembelajaran berorientasi pada masyarakat, di masyarakat
dengan kegiatan belajar bersumber pada buku teks.
·
Disiplin kelas berdasarkan tanggung jawab bersama bukan berdasarkan
paksaan atau kebebasan.
·
Metode mengajar terutama dititikberatkan pada pemecahan
masalah untuk memenuhi kebutuhan perorangan dan kebutuhan sosial atau kelompok.
·
|
·
Strategi pembelajaran meliputi karya wisata, manusia (nara
sumber), survei masyarakat, berkemah, kerja lapangan, pengabdian masyarakat,
kuliah kerja nyata, proyek perbaikan masyarakat dan sekolah pusat masyarakat.
2)
Karakteristik materi pembelajaran
Agar penjabaran dan penyesuaian
dengan tuntutan kewilayahan tidak meluas dan melebar, maka perlu diperhatikan
kriteria untuk menyeleksi materi yang perlu diajarkan, kriteria tersebut antara
lain:
- Validitas, telah teruji kebenaran dan kesahihannya.
- Tingkat kepentingan yang benar-benar diperlukan oleh siswa.
- Kebermanfaatan, secara akademik dan non akademik sebagai pengembangan kecakapan hidup (life skill) dan mandiri.
- Layak dipelajarai, tingkat kesulitan dan kelayakan bahan ajar dan tuntutan kondisi masyarakat sekitar.
- Menarik minat, dapat memotivasi siswa untuk mempelajari lebih lanjut dengan menumbuhkembangkan rasa ingin tahu.
- Alokasi waktu, penentuan alokasi waktu terkait dengan keleluasan dan kedalaman materi.
- Saran dan sumber belajar, dalam arti media atau alat peraga yang berfungsi memberikan kemudahan terjadinya proses pembelajaran.
3) Kegiatan guru dan Siswa
Kegiatan siswa, mestinya mempertimbangkan pemberian peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru. Juga materi pembelajaran dipilih haruslah yang dapat memberikan pembekalan kemampuan/kecakapan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan mempunyai kecakapan hidup atau dapat hidup mandiri dengan menggunakan pengetahuan, sikap, dan ketermapilan yang telah dipelajari.
Kegiatan siswa, mestinya mempertimbangkan pemberian peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru. Juga materi pembelajaran dipilih haruslah yang dapat memberikan pembekalan kemampuan/kecakapan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan mempunyai kecakapan hidup atau dapat hidup mandiri dengan menggunakan pengetahuan, sikap, dan ketermapilan yang telah dipelajari.
Guru dalam
kurikulum berbasis pada masyarakat berperan sebagai fasilitator, sumber
belajar, pembina, konsultan, sebagai mitra kerja yang memfasilitasi siswa dalam
pembelajaran. Sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki karakter, kecakapan,
dan keterampilan yang kuat untuk digunakan dalam mengadakan hubungan timbal
balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar, serta mengembangkan
kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan lebih lanjut.
4)
Penilaian dalam kurikulum berbasis
pada masyarakat
Berdasarkan
karakteristik kurikulum berbasis masyarakat, maka pada hakikatnya karakteristik
tersebut dapat dijabarkan menjadi beberap karakteristik lain sebagai berikut:
pertama, kurikulum bersifat realistik, karena hal-hal yang dipelajari bersumber
dari kehidupan yang nyata. Para siswa dapat mengamati kenyataan sesungguhnya
dalam masyarakat dan kehidupan masyarakat yang bersifat kompleks. Kedua,
kurikulum menunjukan kerja sama dan integrasi antara sekolah dan masyarakat,
karena sekolah masuk dalam masyarakat dan masyarakat masuk ke dalam lingkungan sekolah.
Ketiga, kurikulum berbasis masyarakat memberikan kesempatan yang luas kepada
siswa untuk belajar secara aktif penuh kreativitas yang telah dianjurkan oleh
teori belajar modern. Keempat, prosedur pembelajaran memberdayakan semua metode
dan teknik pembelajaran secara sistematik dan bervariasi. Kelima, pengembangan
kurikulum berbasis masyarakat membantu siswa agar mampu berperan dalam
kehidupan sekarang ini. Keenam, kurikulum berbasis masyarakat menyediakan
sumber-sumber belajar yang berasal dari masyarakat.
3. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan masyarakat
a.
Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi
Dalam
pengembangan kurikulum berbasis kompetensi ada ada yang harus dikuasai diantaranya
:
1)
Asas pengembangan KBK
Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi
didasarkan pada tiga asas pokok, yaitu asas filosofis, psikolois dan
sosiologis.
Pertama, asas filosofis berkenaan dengan nilai
yang berlaku di masyarakat. Sistem nilai erat kaitannya dengan arah dan tujuan
yang mesti dicapai. Di Indonesia system nilai yang berlaku adalah Pancasila,
dengan demikian isi KBK yang disusun harus
memuat dan mencerminkan tentang kandungan nilai-nilai Pancasila.
Kedua, asas psikologi berhubungan dengan
kejiwaan dan perkembangan peserta didik. Secara psikologis anak didik memiliki
perbedaan baik minat, bakat maupun potensi yang dimilikinya.
Ketiga, KBK didasarkan pada asas psikologi dan
teknologis. Hal ini berdasarkan pada asumsi bahwa sekolah berfungsi untuk
mempersiapkan anak didik agar mereka dapat berperan aktif di masyarakat.
Ketiga asas pengembangan kurikulum tersebut
merupakan landasan pokok KBK sebagai pedoman dan perangkat perencanaan,
implementasi dan pelaksanaan yang dibingkai oleh tiga sisi yang sama-sama
penting.
2)
Prinsip-prinsip pengembangan KBK
Proses pengembangan KBK harus dilakukan dengan
memperhatikan prinsip pengembangan KBK sebagai berikut:
·
Peningkatan keimanan, budi pekerti luhur dan penghayatan nilai-nilai
budaya,
·
Keseimbangan
etika, logika dan kinestika,
·
Penguatan integritas nasional,
·
Perkembangan pengetahuan dan teknologi,
·
Pengembangan kecakapan hidup yang meliputi keterampilan diri,
keterampilanberfikir rasional, keterampilan social, keterampilanak ademik dan
keterampilan vokasional,
·
Pilar pendidikan,
·
Konperhensif dan berkesinambungan,
·
Belajar sepanjang hayat,
·
Diversifikasi kurikulum.
b.
Pengembangan Kurikulum Berbasis
Masyarakat
Karena
pengaruh perkembangan teknologi terjadi perubahan yang cukup drastis dalam
segala bidang termasuk pekerjaan. Masyarakat perkotaan berubah cepat dibandingkan
masyarakat pedesaan. Pola kehidupan agraris berubah menjadi poloa kehidupan
industri, dimana kehidupan masyarakatnya menuntut memiliki spesialisasi dan
profesionalisme dalam melakukan pekerjaan. Sehingga sifat-sifat kebersamaan,
hidup lebih santai diganti oleh sikap individualis dan kerja keras.
|
Komponen-komponen kurikulum berbasis masyarakat meliputi:
- Tujuan dan filsafat pendidikan dan psikologi belajar.
- Analisis kebutuhan masyarakat sekitar termasuk kebutuhan siswa.
- Tujuan kurikulum (TUK dan TKK)
- Pengorganisasian dan implementasi kurikulum.
- Tujuan pembelajaran (TPU dan TPK)
- Strategi pembelajaran mencakup model-model pembelajaran.
- Teknik evaluasi (proses dan produk).
- Implementasi strategi pembelajaran.
- Penilaian dalam pembelajaran.
- Evaluasi program kurikulum.
Berorientasi
pada komponen-komponen kurikulum berbasis masyarakat tersebut, maka
langkah-langkah pengembangannya terdiri dari:
Langkah 1: Penentuan tujuan pendidikan berdasarkan
filsafat dan psikologi pendidikan juga berdasarkan spesifikasi kebutuhan
masyarakat dan kebutuhan siswa.
Langkah 2: Analisis
kebutuhan masyarakat sekitar, siswa dan mata ajar.
Langkah 3: Spesifikasi
tujuan kurikulum baik tujuan umum maupun tujuan khusus.
Langkah 4: Pengorganisasian
dan implementasi kurikulum dan struktur program.
|
Langkah 6: Seleksi strategi pembelajaran
meliputi kegiatan, model, dan metode pembelajaran.
Langkah 7: Seleksi
awal teknik evaluasi.
Langkah 8: Seleksi final teknik evaluasi (langkah
ini dilakukan setelah langkah 5).
Langkah 9: Implementasi
strategi pembelajaran secara aktual.
Langkah 10: Evaluasi pengajaran
untuk menilai keberhasilan siswa dan efektivitas pembelajaran dan perbaikan
evaluasi.
Langkah 11: Evaluasi program kurikulum.
E.
Kesimpulan
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kurikulum yang lebih menekankan
pada kompetensi atau kemampuan yang harus dimilki oleh siswa setelah meraka
melakukan proses pembelajaran tertentu, sedangkan masalah bagaimana
mencapainya, secara teknis operasional diserahkan kepa guru di lapangan.
Karakteristik KBK beroreantasi pada ketercapain kompetensi, keberagaman hasil
belajar, multi srategi dengan menekankan pada proses dan hasil. Dalam KBK
pengembangan dapat dilakukan dengan perencanaan, implementasi pembelajaran, dan
evaluasi yang dilakukan guru secara terprogram.
|
F.
DAFTAR
PUSTAKA
Sa’ud, Syaefudin Udin. 2008. Inovasi Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Mulyasa. 2002. Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Bandung : Rosda
Drost. 2005. Dari KBK
samppai MBS. Jakarta : Kompas
http://dheo-education.blogspot.com/2008/05/kurikulum-berbasis-masyarakat.html