Sunday, 1 December 2013

INOVASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DAN MASYARAKAT




INOVASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DAN MASYARAKAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah inovasi pendidikan





Disusun oleh :


Indriyati Ayu Pebriyani
1105037 (1)
Nurannisa Rahmawati
1105491 (16)
Widi Cipta Kemala
1105792 (25)
Moh. Rohim Setiadi
1106014 (29)



KELAS 2C



UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
2012


Abstak
            Tiga topik yang dikaji dalam tulisan ini diantaranya pengertian kurikulum berbasis kompetensi dan masyarakat, karakteristik kurikulum berbasis kompetensi dan masyarakat serta pengembangan kurikulum berbasis kurikulum dan masyarakat.tulisan tersebut dipaparkan dengan metode kajian studi pustaka maka dapat dihasilkan bahwa: kurikulum berbasis kompetensi sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan tugas- tugas dengan standar perfomansi tertentu, hingga hasilnya dapat dirasakn peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat tertentu sedangkan kurikulum bebasis masyarakat merupakan kurikulum yang menekankan perpaduan antara sekolah dan masyarakar guna mencapai tujuan pengajaran, karakteristik kurikulum berbasis kompetensi dan masyarakat serta pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dan masyarakat.
A.      Pendahuluan
Perkembangan teknologi, komunikasi dan telekomunikasi yang merambah cepat dalam berbagai aspek kehidupan khususnya dalam dunia pendidikan begitu pula dengan masyarakat. Namun di masyarakat ada yang menerima secara cepat dan ada pula yang lambat. Efek perubahan di masyarakat akan berimbas pada setiap individu warga masyarakat, pengetahuan, kecakapan, sikap, kebiasaan bahkan pola-pola kehidupan.
Inovasi merupakan suatu ide barang atau kejadian, metode yang dirasakan atau yang diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang baik itu berupa hasil invensi maupun discoveri.Manusia sekarang ini tidak lepas dari bantuan teknologi dan penerimaan informasi dalam jangka waktu yang singkat. Kebutuhan akan layanan individual terhadap peserta didik dan perbaikan kesempatan belajar bagi mereka, telah menjadi pendorong utama dalam pembaharuan pendidikan.
Timbulnya inovasi didalam pendidikan disebabkan oleh adanya persoalan dan tantangan yang perlu dipecahkan dengan pemikiran baru yang mendalam dan progresif. Inovasi pendidikan merupakan upaya dasar untuk memperbaiki aspek-aspek agar lebih efektif dan efisien. Di dalam perkembangan pendidikan terdapat inovasi kurikulum dan akan seiring berjalan dengan dinamika masyarakat.


B.       Landasan Teori
Persoalan pendidikan di indonesia dewasa ini sangat kompleks. Permasalahan terbesar menyangkut tentang mutu pendidikan, pemerataan pendidikan, dan manajemen pendidikan. Terkait dengan mutu pendidikan, terkait dengan masalah kurikulum, proses pembelajaran, mutu guru, evaluasi, buku ajar, sarana dan prasarana serta oleh  faktor lingkungan diantaranya keluarga dan masyarakat. KBK dan KBM secara singkat ditekankan agar siswa yang mengikuti pendidikan memperoleh kompetensi yang diinginkan dengan tekanan kompetensi diharapkan siswa sungguh menguasai bahan, dapat mengunakan pengertiannya untuk hidup, dapat mengembangkannya agar semakin maju, dan dapat menggunakannya dalam hidup bersama di tengah masyarakat untuk kepentingan siswa yang akan mendatang.
Finch dan crunkilton (Mulyasa 2002 : 38) kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi untuk menunjang keberhasilan. Dengan demian ada hubungan antara tugas – tugas peserta didik di sekolah dengan kemampuan yang diperlukan masyarakat atau dunia kerja.

C. Metode
Metode yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini menggunakan metode Studi Pustaka atau studi literatur yaitu teknik pengumpulan data-data penting dari buku dan sumber lain yang berhubungan dengan objek kajian.
D.      Pembahasan
1.        Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Masyarakat
a.         Inovasi berbasis Kompetensi
               Kompetensi merupakan kemampuan mengerjakan sesuatu yang berbeda dengan sekedar mengetahui sesuatu. Kompetensi harus didemontrasikan sesuai dengan standar yang ada di lapangan kerja (Hamalik, 2000). Kompetensi dapat berupa pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang secara konsisten dan terus menerus setiap saat maka akan memungkinkan bagi seseorang untuk berkompeten, artinya memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu.
            Kurikulum berbasis kompetensi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dan mengembangkan sekolah (Depdiknas, 2002).
            KBK adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan atau kompetensi tugas-tugas dengan standar kompetensi tertentu. Sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KNK Diarahkan untuk mengembangkan
            Pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab  (kurikulum berbasis kompetensi, 2002)
            Kompetensi pada hakikatnya merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap yang direfleksikan dalam bentuk kebiasaan berfikir dan bertindak.
Gordon  (1988) menyarankan beberapa aspek yang harus terkandung dalam kompetensi :
                         ·          Pengetahuan (knowledge),
                         ·          Pemahaman (understanding),
                         ·          Keterampilan (skill),
                         ·          Nilai (value,
                         ·          Sikapattitude)
                         ·          Minat (interest).

Sanjaya (2005) memberikan apersiasi terdapat 4 kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa sesuai dengan tuntutan KBK:
                         ·          Kompetensi akademik,
                         ·          Kompetensi okupasional,
                         ·          Kompetensi cultural,dan
                         ·          Komptensi temporal.
b.   Inovasi Bebasis Masyarakat
            Kurikulum berbasis masyarakat yang bahan dan objek kajiannya kebijakan dan ketetapan yang dilakukan di daerah, disesuaikan dengan kondisi lingkungan alam, social, ekonomi, budaya dan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan daerah yang perlu dipelajari oleh siswa di daerah tersebut.
Keunggulan dari kurikulum berbasis masyarakat ialah:
                         ·          Kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat setempat.
                         ·          Kurikulum sesuai dengan tingkat dan kemampuan sekolah, baik kemampuan   financial, professional maupun material.
                         ·          Disusun oleh guru itu sendiri sehingga memudahkan pelaksanaannya.
                         ·          Ada motivasi untuk mengembangkan diri, mencari dan menciptakan kurikulum dengan sebaik-baiknya.
NIER (1999: 21-22)  menjelaskan yang menjadi fokus dan perhatian utama masyarakat dalam kebijakan pendidikan yang ditempuh dalam suatu negara ialah :
                       ·            Focus sector pembangunan keterpaduan social dan identitas nasional dalam peraturan global hanya untuk mempertahankan cultural heritage.
                       ·            Focus pada pembinaan budaya, etnis, dan nilai-nilai moral.
                       ·            Focus pada pengembangan ekonomi masa depan, dan persaingan global/internasional.
                       ·            Focus pada upaya untuk meningkatkan pencepatan siswa.
4
 
Sedangkan untuk pendekatan kurikulum nasional adalah :
                         ·          Pendekatan yang bercirikan isi atau topic (content or topic based curriculum), yaitu sajian kurikulum yang berupa sebaran materi/topic sesuai dengan mata pelajaran.
                         ·          Pendekatan yang bercirikan pendekatan kompetensi (outcome based curriculum), yaitu sajian kurikulum berdasarkan outcome dan kompetensi yang sepatutnya dicapai oleh peserta didik.
                         ·          Perpaduan antara content/topic based dan outcome based.

2.        Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Masyarakat
a.         Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi
               Makna yang terkandung dan tersirat dalam KBK terdiri dua hal, yaitu: pertama KBK mengharapkan adanya hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan kedua KBK memberikan peluang pada siswa sesuai dengan keberagaman yang dimiliki masing-masing.
            Berdasarkan makna tersebut, makan KBK sebagai sebuah kurikulum memiliki karakteristik utama sebagai berikut: Pertama, KBK memuat sejumlah kompetensi dasar sebagai kemampuan standar minimal yang harus dikuasai dan dicapai siswa. Kedua, implementasi pemebelajaran dalam KBK menekankan pada proses pengalaman dengan memperhatikan keberagaman setiap individu. Ketiga, evaluasi dalam KBK menekankan pada evaluasi dan proses belajar.
5
 
            William E. Blank (1982) menjelaskan bahwa KBK memiliki karakteristik. Pertama, materi yang dipelajari merupakan bidang spesifik, materi disajikan dalam bentuk kompetensi-kompetensi yang dinyatakan secara jelas dan menjelaskan mengenai apa yang dapat dilakukan peserta didik setelah menyelesaikan program pembelajaran. Kedua, kegiatan pembelajaran berfokus pada peserta, media, dan bahan belajar yang dirancang untuk membantu peserta didik belajar, proses belajar disesuaikan dengan kebutuhan siswa, dalam penilaian disesuaikan dengan performansi. Ketiga, menyediakan waktu yang cukup bagi peserta dalam menguasai kompetensi-kompetensi sebelum diizinkan beralih ke kompetensi lain. Keempat, setiap peserta didik mendemontrasikan kompetensi yang telah diselesaikannya.
            Depdiknas (2002) mengemukakan karakteristik KBK secara lebih rinci dibandingkan dengan pernyataan di atas, yaitu:
         ·            Menekankan pada ketercapaian kompetensi baik secara individual maupun klasikal.
         ·            Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
         ·            Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi sesuai dengan keberagaman siswa.
         ·            Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukatif.
         ·            Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

b.        Karakteristik Kurikulum Berbasis Masyarakat
              Model pengajaran yang berpusat pada masyarakat adalah suatu bentuk kurikulum yang memadukan antara sekolah dan masyarakat dengan cara membawa sekolah ke dalam masyarakat atau membawa masyarakat ke dalam sekolah guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hamalik (2005) merinci karakteristik kurikulum berbasis pada masyarakat meliputi:
1)      Karakteristik pembelajaran pada kurikulum berbasis masyarakat:
         ·            Pembelajaran berorientasi pada masyarakat, di masyarakat dengan kegiatan belajar bersumber pada buku teks.
         ·            Disiplin kelas berdasarkan tanggung jawab bersama bukan berdasarkan paksaan atau kebebasan.
         ·            Metode mengajar terutama dititikberatkan pada pemecahan masalah untuk memenuhi kebutuhan perorangan dan kebutuhan sosial atau kelompok.
         ·           
6
 
Bentuk hubungan atau kerja sama sekolah dan masyarakat adalah mempelajari sumber-sumber masyarakat, menggunakan sumber-sumber tersebut, dan memperbaiki masyarakat tersebut.
         ·            Strategi pembelajaran meliputi karya wisata, manusia (nara sumber), survei masyarakat, berkemah, kerja lapangan, pengabdian masyarakat, kuliah kerja nyata, proyek perbaikan masyarakat dan sekolah pusat masyarakat.
2)      Karakteristik materi pembelajaran
            Agar penjabaran dan penyesuaian dengan tuntutan kewilayahan tidak meluas dan melebar, maka perlu diperhatikan kriteria untuk menyeleksi materi yang perlu diajarkan, kriteria tersebut antara lain:
  • Validitas, telah teruji kebenaran dan kesahihannya.
  • Tingkat kepentingan yang benar-benar diperlukan oleh siswa.
  • Kebermanfaatan, secara akademik dan non akademik sebagai pengembangan kecakapan hidup (life skill) dan mandiri.
  • Layak dipelajarai, tingkat kesulitan dan kelayakan bahan ajar dan tuntutan kondisi masyarakat sekitar.
  • Menarik minat, dapat memotivasi siswa untuk mempelajari lebih lanjut dengan menumbuhkembangkan rasa ingin tahu.
  • Alokasi waktu, penentuan alokasi waktu terkait dengan keleluasan dan kedalaman materi.
  • Saran dan sumber belajar, dalam arti media atau alat peraga yang berfungsi memberikan kemudahan terjadinya proses pembelajaran.
3) Kegiatan guru dan Siswa
            
Kegiatan siswa, mestinya mempertimbangkan pemberian peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru. Juga materi pembelajaran dipilih haruslah yang dapat memberikan pembekalan kemampuan/kecakapan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan mempunyai kecakapan hidup atau dapat hidup mandiri dengan menggunakan pengetahuan, sikap, dan ketermapilan yang telah dipelajari.
            Guru dalam kurikulum berbasis pada masyarakat berperan sebagai fasilitator, sumber belajar, pembina, konsultan, sebagai mitra kerja yang memfasilitasi siswa dalam pembelajaran. Sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki karakter, kecakapan, dan keterampilan yang kuat untuk digunakan dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar, serta mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan lebih lanjut.
4)      Penilaian dalam kurikulum berbasis pada masyarakat
            Berdasarkan karakteristik kurikulum berbasis masyarakat, maka pada hakikatnya karakteristik tersebut dapat dijabarkan menjadi beberap karakteristik lain sebagai berikut: pertama, kurikulum bersifat realistik, karena hal-hal yang dipelajari bersumber dari kehidupan yang nyata. Para siswa dapat mengamati kenyataan sesungguhnya dalam masyarakat dan kehidupan masyarakat yang bersifat kompleks. Kedua, kurikulum menunjukan kerja sama dan integrasi antara sekolah dan masyarakat, karena sekolah masuk dalam masyarakat dan masyarakat masuk ke dalam lingkungan sekolah. Ketiga, kurikulum berbasis masyarakat memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk belajar secara aktif penuh kreativitas yang telah dianjurkan oleh teori belajar modern. Keempat, prosedur pembelajaran memberdayakan semua metode dan teknik pembelajaran secara sistematik dan bervariasi. Kelima, pengembangan kurikulum berbasis masyarakat membantu siswa agar mampu berperan dalam kehidupan sekarang ini. Keenam, kurikulum berbasis masyarakat menyediakan sumber-sumber belajar yang berasal dari masyarakat.

3.        Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan masyarakat 
a.         Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
   Dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi ada ada yang harus dikuasai diantaranya :
1)      Asas pengembangan KBK
Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi didasarkan pada tiga asas pokok, yaitu asas filosofis, psikolois dan sosiologis.
Pertama, asas filosofis berkenaan dengan nilai yang berlaku di masyarakat. Sistem nilai erat kaitannya dengan arah dan tujuan yang mesti dicapai. Di Indonesia system nilai yang berlaku adalah Pancasila, dengan demikian isi KBK yang disusun harus  memuat dan mencerminkan tentang kandungan nilai-nilai Pancasila.
Kedua, asas psikologi berhubungan dengan kejiwaan dan perkembangan peserta didik. Secara psikologis anak didik memiliki perbedaan baik minat, bakat maupun potensi yang dimilikinya.
Ketiga, KBK didasarkan pada asas psikologi dan teknologis. Hal ini berdasarkan pada asumsi bahwa sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik agar mereka dapat berperan aktif di masyarakat.
Ketiga asas pengembangan kurikulum tersebut merupakan landasan pokok KBK sebagai pedoman dan perangkat perencanaan, implementasi dan pelaksanaan yang dibingkai oleh tiga sisi yang sama-sama penting.
2)      Prinsip-prinsip pengembangan KBK
Proses pengembangan KBK harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip pengembangan KBK sebagai berikut:
           ·          Peningkatan keimanan, budi pekerti luhur dan penghayatan nilai-nilai budaya,
           ·         
Keseimbangan etika, logika dan kinestika,
           ·          Penguatan integritas nasional,
           ·          Perkembangan pengetahuan dan teknologi,
           ·          Pengembangan kecakapan hidup yang meliputi keterampilan diri, keterampilanberfikir rasional, keterampilan social, keterampilanak ademik dan keterampilan vokasional,
           ·          Pilar pendidikan,
           ·          Konperhensif dan berkesinambungan,
           ·          Belajar sepanjang hayat,
           ·          Diversifikasi kurikulum.
b.      Pengembangan Kurikulum Berbasis Masyarakat
            Karena pengaruh perkembangan teknologi terjadi perubahan yang cukup drastis dalam segala bidang termasuk pekerjaan. Masyarakat perkotaan berubah cepat dibandingkan masyarakat pedesaan. Pola kehidupan agraris berubah menjadi poloa kehidupan industri, dimana kehidupan masyarakatnya menuntut memiliki spesialisasi dan profesionalisme dalam melakukan pekerjaan. Sehingga sifat-sifat kebersamaan, hidup lebih santai diganti oleh sikap individualis dan kerja keras.
10
 
            Pola kerja masyarakat modern menuntut kerja yang tidak teratur melebihi waktu biasa. Banyaknya waktu yang digunakan untuk bekerja akan mengubah citra penghasilan yang diperoleh. Asumsinya penghasilan tinggi akibat suami istri bekerja akan meningkatkan kemampuan ekonomi dan kesejahteraan keluarga. Namun dalam kehidupan keluarga, anak mempunyai masalah selalu ditinggal orang tuanya bekerja maka anak lebih lama bergaul dan hidupnya dengan pembantu daripada dengaa orang tuanya. Kondisi demikian berbagai masalah keluarga timbul dikarenakan pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tidak berjalan, seperti hubungan komunikasi di antara anggota keluarga sangat terbatas malahan mungkin hilang.
Komponen-komponen kurikulum berbasis masyarakat meliputi:
  • Tujuan dan filsafat pendidikan dan psikologi belajar.
  • Analisis kebutuhan masyarakat sekitar termasuk kebutuhan siswa.
  • Tujuan kurikulum (TUK dan TKK)
  • Pengorganisasian dan implementasi kurikulum.
  • Tujuan pembelajaran (TPU dan TPK)
  • Strategi pembelajaran mencakup model-model pembelajaran.
  • Teknik evaluasi (proses dan produk).
  • Implementasi strategi pembelajaran.
  • Penilaian dalam pembelajaran.
  • Evaluasi program kurikulum.
            Berorientasi pada komponen-komponen kurikulum berbasis masyarakat tersebut, maka langkah-langkah pengembangannya terdiri dari:
Langkah   1: Penentuan tujuan pendidikan berdasarkan filsafat dan psikologi pendidikan juga berdasarkan spesifikasi kebutuhan masyarakat dan kebutuhan siswa.
Langkah    2: Analisis kebutuhan masyarakat sekitar, siswa dan mata ajar.
Langkah    3:  Spesifikasi tujuan kurikulum baik tujuan umum maupun tujuan khusus.
Langkah    4: Pengorganisasian dan implementasi kurikulum dan struktur program.
11
 
Langkah    5: Spesifikasi tujuan pengajaran termasuk TPU dan TPK.
Langkah 6: Seleksi strategi pembelajaran meliputi kegiatan, model, dan metode pembelajaran.
Langkah   7: Seleksi awal teknik evaluasi.
Langkah   8: Seleksi final teknik evaluasi (langkah ini dilakukan setelah langkah 5).
Langkah   9: Implementasi strategi pembelajaran secara aktual.
Langkah 10: Evaluasi pengajaran untuk menilai keberhasilan siswa dan efektivitas pembelajaran dan perbaikan evaluasi.
Langkah 11:  Evaluasi program kurikulum.

E.       Kesimpulan
               Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kurikulum yang lebih menekankan pada kompetensi atau kemampuan yang harus dimilki oleh siswa setelah meraka melakukan proses pembelajaran tertentu, sedangkan masalah bagaimana mencapainya, secara teknis operasional diserahkan kepa guru di lapangan. Karakteristik KBK beroreantasi pada ketercapain kompetensi, keberagaman hasil belajar, multi srategi dengan menekankan pada proses dan hasil. Dalam KBK pengembangan dapat dilakukan dengan perencanaan, implementasi pembelajaran, dan evaluasi yang dilakukan guru secara terprogram.
12
 
             Kurikulum berbasis masyarakat merupakan kurikulum yang menekankan perpaduan antara sekolah dan masyarakat guna mencapai tujuan pengajaran. Karakteristik kurikulum berpusat kepada masyarakat ditinjau dari segi pembelajaran baik berorientasi, metode, sumber belajar, strategi pengajaran berpusat pada kepentingan siswa sebagai bekal hidup di masa mendatang. Pengembangan kurikulum bertitik tolak dari tujuan pendidikan, analisis kebutuhan, implementasi kurikulum, seleksi strategi pembelajaran, teknik evaluasi dan evaluasi program kurikulum.
F.       DAFTAR PUSTAKA
Sa’ud, Syaefudin Udin. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Mulyasa. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Rosda
Drost. 2005. Dari KBK samppai MBS. Jakarta : Kompas
http://dheo-education.blogspot.com/2008/05/kurikulum-berbasis-masyarakat.html